Spam Email: Pengertian, Sejarah, Penyebab, Jenis, dan Cara Mencegahnya
Spam Email |
Pengertian Spam Email
Spam email adalah pesan yang masuk ke kotak email Anda secara tidak diundang. Anda tidak tahu siapa pengirimnya juga tidak pernah berlangganan newsletter dari alamat email tersebut. Motif utama dari email spam biasanya untuk melakukan promosi. Statistik menunjukkan bahwa 36% dari seluruh email spam yang dikirim berisi iklan.
Sesuai namanya, spam memiliki sifat untuk mengirimkan email secara bertubi-tubi kepada pemilik email. Biasanya hal tersebut terjadi karena adanya pihak yang melakukan penyalahgunaan sistem pengiriman pesan. Alhasil, mereka mengirimkan pesan yang berisi iklan atau promosi secara massal ke banyak orang.
Baca Juga: Pengertian SPAM, Tujuan, Dampak, Contoh, dan Tipsnya
Penerima spam sering menganggapnya sebagai gangguan yang tidak diinginkan di kotak surat mereka. Penyedia Layanan Internet atau Internet Service Providers (ISP) menganggap spam sebagai penguras keuangan dan penghalang akses Internet karena dapat menyumbat bandwidth ISP yang tersedia.
Spam juga telah dikaitkan dengan skema bisnis penipuan, surat berantai, dan pesan bohong atau hoax dan politik yang menyinggung.
Sejarah Spam Email
Sejarah spam dapat dilacak kembali ke tahun 1864 ketika pesan elektronik pertama yang tidak diminta diyakini telah dikirim sejak tahun 1864, melalui telegraf. Pesan-pesan ini adalah tawaran investasi yang agak meragukan yang dikirim ke orang kaya Amerika saat itu.
Sejarah spam berlanjut ketika email spam pertama dikirim oleh seorang pria bernama Gary Thuerk pada tanggal 3 Mei 1978. Thuerk, yang bekerja untuk Digital Computer Corp. Pada saat itu, mengirim permintaan email untuk open house untuk menampilkan perusahaan baru Komputer VAX.
Email kemudian dikirim ke sekitar 400 dari 2.600 orang yang memiliki akun email di ARPANET (Jaringan komputer militer yang didanai DARPA yang mendahului Internet). Thuerk mengklaim bahwa emailnya menghasilkan sekitar $ 12 juta dalam penjualan baru.
Namun, banyak orang yang menerima emailnya menjadi sangat jengkel dan mengeluh kepada Departemen Pertahanan AS yang menjalankan ARPANET.
Hingga sampai tahun 1993 istilah spam benar-benar mulai digunakan yang telah diterapkan pada posting USENET. USENET adalah prekursor grup berita ke Internet yang dulunya dan masih sistem diskusi terdistribusi di seluruh dunia yang pada dasarnya dapat dianggap sebagai gabungan antara email dan forum web.
Dalam upaya untuk menerapkan sistem moderasi yang memungkinkan posting dihapus setelah mereka diposting, Richard Depew secara tidak sengaja salah perhitungan. Perangkat lunaknya memiliki bug di dalamnya yang menyebabkannya memposting sekitar 200+ pesan ke grup diskusi news admin policy.
Kemudian, ketika anggota grup membuat lelucon tentang insiden tersebut, seseorang menyebut insiden tersebut sebagai “spamming” maka dengan celetukan ini, istilah spamming lahir dan akhirnya digunakan secara umum seperti saat ini.
Penyebab Spam Email
Pada umumnya, ada beberapa hal yang menyebabkan email masuk spam di antaranya,
1. Isi Email Memicu Filter Spam
Penyebab email masuk spam yang pertama adalah isi email memicu filter spam. Filter spam memeriksa setiap konten email dengan beberapa kata atau kombinasi kata sebagai keyword atau kata kunci.
Agar email Anda tidak ditandai sebagai email spam, hindari penggunaan kata seperti termurah, uang tambahan, gratis, atau tanpa biaya apapun. Penggunaan tanda baca dan simpan mata uang yang berlebihan serta berulang juga bisa memicu email terjaring filter spam.
2. Penerima Menandai Email sebagai Spam
Apabila penerima menandai email sebagai spam, maka email tersebut secara otomatis akan masuk ke spam. Tidak ada yang bisa mencegah hal seperti ini terjadi karena pemilik email berhak melakukan tindakan apapun atas pesan yang masuk ke email mereka.
Tetapi, Anda bisa memastikan bahwa konten atau isi email yang Anda kirimkan menarik seperti dengan menggunakan judul yang tepat. Anda juga bisa menggunakan email bisnis sehingga penerima email tidak khawatir bahwa email Anda merupakan email spam yang bisa berujung pada penipuan.
3. Tidak Memiliki Izin dari Penerima Email
Email yang tidak memiliki izin, maka email tersebut akan dianggap sebagai email spam. Sebelum mengirim email berupa promosi atau apapun, mintalah izin terlebih dahulu agar email masuk kotak masuk dan penerima tertarik untuk membacanya.
Anda bisa memanfaatkan formulir online yang diisi oleh audiens saat mereka mengunjungi halaman website atau landing page milik Anda.
4. IP Address Masuk dalam Daftar Blacklist
Penyebab email masuk spam lainnya adalah IP address yang Anda gunakan sudah masuk dalam blacklist spam. Hal ini sangat mungkin terjadi, terlebih jika domain yang Anda gunakan memiliki reputasi yang buruk sehingga secara otomatis masuk dalam spam.
Baca Juga: Google Blacklist: Pengertian, Indikator, Penyebab, Cara Menghindarinya
5. Email Satu Arah
Email spam juga bisa disebabkan oleh email satu arah. Artinya adalah Anda mengirimkan email tanpa meminta penerima email untuk membalas email tersebut. Seperti yang kita tahu bahwa fungsi dari email adalah sebagai alat komunikasi dua arah.
6. Tidak Memasukkan Link untuk Unsubscribe
Tidak adanya link unsubscribe juga menjadi penyebab email spam. Hal yang harus Anda ingat adalah pelanggan atau penerima email berhak atas apa yang mereka terima. Jadi, pengirim email harus memberikan opsi berupa link yang biasanya berada di bagian footer email untuk berhenti berlangganan.
7. Autentikasi Email Belum Diatur
Autentikasi email juga bisa menjadi penyebab masuknya email ke spam. Apabila Anda belum mengatur autentikasi email, maka penerima bisa menganggap email tersebut sebagai spam. Alih-alih menampilkan nama Anda, email tersebut malah menampilkan nama domain.
Baca Juga: Autentikasi: Pengertian, Fungsi, Faktor, Jenis, Cara Kerja, Mengatasi Masalahnya
8. Email Berisi Banyak Lampiran File
Ketikan hendak melampirkan banyak file dalam email, sebaiknya Anda tidak melakukannya karena hal tersebut bisa memicu email masuk spam. Hal tersebut karena attachment atau lampiran pada email rawan berisi virus dan malware.
Apabila harus melampirkan file ke dalam email, Anda bisa menggunakan link dari penyimpanan cloud seperti Google Drive atau Dropbox dalam bentuk URL pendek.
Baca Juga: Pengertian URL, Bagian, Fungsi, dan Jenisnya
Jenis Spam Email
Selain tentang promosi, ada motif-motif lain yang mendorong spammer untuk mengirim email spam di antaranya,
1. Email Promosi
Sebetulnya melakukan promosi via email bukanlah masalah. Namun, yang menjadi masalah adalah ketika promosi dilakukan tanpa seizin penerima email. Ini sama saja seperti salesman yang tiba-tiba masuk ke rumah Anda untuk menawarkan produk.
Normalnya, pesan promosi yang masuk ke kotak email Anda sudah seharusnya melewati persetujuan Anda terlebih dahulu. Contohnya, sebelumnya Anda telah bersedia memasukkan alamat email Anda untuk berlangganan info promo pada suatu toko online.
2. Email Phishing
Phishing adalah suatu praktik penipuan di mana spammer mencoba mengelabui korban dengan cara berpura-pura menjadi brand terkenal. Tujuannya sederhana, agar korban bersedia untuk memberikan informasi penting tanpa curiga.
Biasanya, email yang dikirim akan sangat menyerupai brand yang ditiru. Mulai dari headline-nya, format emailnya, visual yang digunakan, hingga signature emailnya.
3. Email Penawaran Hadiah
Pernahkah Anda mendapat email dengan subject yang kurang lebih bertuliskan “Selamat! Anda baru saja mendapatkan hadiah X!” Padahal seingat Anda, sebelumnya Anda tidak pernah berpartisipasi dalam suatu event undian hadiah atau semacamnya.
Selain melanggar privasi, motif email seperti ini pun berbahaya. Jika ada orang yang percaya dengan penawarannya, bisa-bisa mereka dengan sukarela mengirimkan informasi pribadi untuk menerima hadiahnya.
4. Email Penipuan
Penipuan dengan metode sejenis “Mama minta pulsa” tidak hanya berlaku via SMS saja. Praktik seperti ini juga kerap terjadi via email. Pola penipuannya seperti ini: Spammer akan berpura-pura menjadi sosok yang dapat dipercaya oleh korbannya. Lalu, mereka akan meminta bantuan dalam bentuk uang.
Biasanya, pelaku akan memberi urgensi kepada si korban agar mau mengirimkan uangnya dengan segera.
Baca Juga: Social Engineering: Pengertian, Cara Kerja, Tipe Serangan, dan Cara Mencegahnya
Cara Mengatasi Spam Email
Tidak ada cara untuk menghindari spam email dengan spesifik, tetapi Anda dapat mencegahnya menyumbat kotak masuk Anda dengan pilihan perangkat lunak anti-spam yang tepat. Semua program ini memiliki filter bawaan yang menggunakan kecerdasan perangkat lunak untuk mengenali pesan spam dan memindahkannya dari kotak masuk Anda ke folder sampah.
Meskipun filter ini melewatkan pesan, Anda dapat menandainya sebagai spam sehingga semua email yang serupa secara otomatis di filter di masa mendatang.
Selain digunakan untuk tujuan periklanan, banyak pesan spam berisi tautan ke situs web dan perangkat lunak berbahaya. Untuk memastikan keamanan yang optimal, Anda tidak boleh mengklik tautan yang dikirim dari alamat yang tidak dikenal atau membuka lampiran yang tampak mencurigakan.
Jika sebuah email berisi link ke halaman login, Anda harus yakin bahwa halaman tersebut sah sebelum memasukkan informasi pribadi Anda. Jika tidak, peretas dapat memperoleh akses ke info masuk Anda dan menggunakannya untuk mengunci Anda dari akun Anda sendiri dan menyamar sebagai Anda secara online.
Karena beberapa email spam berisi tautan dan lampiran yang secara otomatis mengunduh perangkat lunak berbahaya ke komputer Anda tanpa persetujuan Anda, penting untuk menggunakan perangkat lunak antivirus terbaik untuk menjaga data Anda tetap terlindungi.
Program ini akan mendeteksi semua potensi ancaman dan menawarkan opsi mudah untuk mengkarantina, memulihkan, atau menghapus file yang terinfeksi. Untuk lapisan perlindungan ekstra, Anda juga dapat mengonfigurasinya untuk menjalankan pemindaian berkala dan secara otomatis memeriksa pembaruan basis data.
Dari berbagai sumber
Post a Comment