Search Engine: Pengertian, Fungsi, Cara Kerja, dan Contohnya
Search Engine (Mesin Pencari) |
Pengertian Search Engine
Search Engine (mesin pencari) adalah program berbasis web yang diperuntukkan untuk mencari informasi di dalam World Wide Web (www). Pencarian informasi melalui search engine bisa didapatkan dengan menyesuaikan dengan kata kunci yang pengguna masukkan.
Hasil pencarian umumnya ditampilkan dalam bentuk daftar yang sering kali diurutkan menurut tingkat akurasi ataupun rasio pengunjung atas suatu berkas. Informasi yang menjadi target pencarian bisa terdapat dalam berbagai macam jenis berkas seperti halaman situs web, gambar, ataupun jenis-jenis berkas lainnya.
Baca juga: Aplikasi Berbasis Web: Pengertian, Fungsi, Jenis, Contoh, Kelebihan, dan Kekurangannya
Teknologi dari search engine dapat memberikan informasi yang diinginkan pengguna dengan daftar pencarian terbaik yang tersedia. Proses menghasilkan informasi tersebut biasa disebut sebagai SERP atau search engine result page.
Fungsi Search Engine
Berikut beberapa fungsi search engine di antaranya,
1. Mengindeks Alamat dan Konten di Situs Web
Fungsi search engine yang pertama adalah untuk mengindeks alamat dan konten situs web yang berada di jaringan internet. “Bot” atau “Crawler” yang ada di search engine menjelajahi internet dan mendata situs web melalui alamatnya hyperlink-nya.
Baca Juga: Indexing: Pengertian, Fungsi, Cara Kerja, Penerapan, dan Tipsnya
Setelah menjelajah, data yang diperoleh disimpan dan menghasilkan daftar indeks situs web yang sangat besar. Salah satu search engine terbesar di dunia, Google, di tahun 2017 saja sudah mempunyai lebih dari 130 triliun halaman situs web.
Tidak semua halaman situs web dicatat oleh search engine. Pada hasil pencarian, hanya halaman-halaman tertentu saja yang ditampilkan. Hanya halaman situs web yang diberikan izin oleh pemilik situs saja yang dapat di-crawling.
2. Menyediakan Informasi Melalui Kata Kunci
Setelah search engine memperoleh informasi dan konten dari berbagai situs web tentunya berguna untuk memudahkan pengguna internet untuk memperoleh informasi yang dicari. Saat ini kebanyakan orang akan mencari informasi melalui mesin pencari.
Terhitung, setiap hari lebih dari 4 milyar pencarian yang dilakukan di mesin pencari Google. Setidaknya, tidak kurang dari 40 ribu pencarian dilakukan setiap detiknya dan akan terus bertambah seiring bertambahnya pengguna internet.
Hampir seluruh informasi, semua ada di mesin pencari seperti Google. Semakin banyak pengguna menggunakan mesin pencari untuk mencari informasi, maka peluang untuk memasarkan produk semakin terbuka melalui internet.
3. Media Pemasaran
Fungsi search engine yang sekarang banyak dipelajari adalah sebagai media pemasaran. Bertambahnya jumlah pengguna dengan pencarian yang fantastis setiap detiknya membuat mesin pencarian menjadi media pemasaran modern saat ini.
Pengguna dapat mencari apa saja melalui mesin pencari, termasuk barang-barang yang ingin mereka beli. Mesin pencari membuat pencarian informasi semakin mudah.
Pemilik usaha hanya tinggal membuat konten yang menarik, dan membuatnya terindeks oleh mesin pencari. Setelah itu, tinggal menunggu beberapa saat bisa jadi beberapa hari sampai dengan mesin pencari mengenalinya.
Setelah itu, setiap orang yang melakukan pencarian dengan kata kunci tertentu akan menampilkan produk atau konten yang pemilik usaha buat.
Cara Kerja Search Engine
Dalam sistem kerjanya, search engine melakukan tiga tahap untuk mendapatkan hasil pencarian di antaranya,
1. Crawling
Dalam sebuah mesin pencari hampir dapat dipastikan memiliki crawlers dan robot pencarinya sendiri-sendiri. Crawling pada dasarnya dapat diartikan sebagai proses yang digunakan mesin pencari yakni bots atau spiders.
Kedua proses mesin pencari tersebut bisa dimanfaatkan untuk melakukan kunjungan dan download pada sebuah halaman dan mengekstrak link dengan tujuan menemukan halaman tertentu.
Halaman yang sudah diketahui oleh mesin pencari dapat masuk dalam proses crawling secara periodik, hal ini dilakukan agar mesin pencari dapat menentukan apakah terdapat perubahan dari waktu terakhir pada sebuah konten.
Apabila mesin pencari menemukan adanya perubahan, maka secara otomatis akan dilakukan update pada halaman tersebut.
Dalam melakukan crawling, mesin pencari akan menggunakan angka algoritma dan peraturan. Hal itu dilakukan agar mesin pencari dapat menentukan seberapa sering halaman dalam dijelajahi ulang. Selain itu, mesin pencari juga dapat melakukan index pada berapa banyak halaman dalam situs web.
Algoritma pada mesin pencarian sebetulnya dapat digunakan untuk menghasilkan pencarian yang relevan dan yang berkualitas. Berkat adanya algoritma ini, pengguna dapat menemukan berbagai informasi dari pertanyaan dengan bentuk kata kunci yang dimasukkan.
2. Indexing
Setelah melakukan proses crawler dalam melakukan penjelajahan pada jutaan halaman yang ada di web, mesin pencarian akan mengubahnya menjadi sebuah struktur data yang biasa disebut dengan index.
Index atau indexing dapat dipahami sebagai proses untuk menemukan URL secara bersamaan dengan sebuah angka yang relevan sesuai bentuk sinyal yang diberikan.
Sinyal yang digunakan pada proses index terdiri dari empat jenis yaitu, jenis pertama adalah kata kunci atau biasa disebut dengan keywords. Kata kunci yang ditemukan di dalam sebuah halaman konten web dapat ditemukan berdasarkan pembahasan dari topik pada halaman tersebut.
Selanjutnya, jenis yang kedua adalah tipe konten yang pernah dilakukan penjelajahan dengan menggunakan Schema microdata dan informasi yang masuk ke dalam halaman tersebut. Sementara, jenis yang ketiga merupakan kebaruan dari halaman tersebut atau waktu terakhir dilakukan update.
Terakhir, pada jenis keempat yakni kapan terakhir kali halaman tersebut dikunjungi oleh pengguna atau bagaimana proses interaksi pengguna lain dengan menggunakan halaman web. Pengguna dapat memilih hasil manakah yang paling relevan dari web yang di index untuk kemudian nantinya mempengaruhi pencarian berikutnya.
Berikut alasan dari beberapa kasus yang dapat membuat sebuah URL tidak masuk index dari search engine di antaranya,
a. Adanya robots.txt yang menginformasikan kepada mesin pencari agar tidak melakukan kunjungan pada laman tersebut.
b. Tidak adanya tag index dapat membuat search engine supaya tidak melakukan indexing pada web tersebut atau halaman yang mirip.
c. Mesin pencarian memberikan pengkategorian pada laman tersebut dikarenakan memiliki kualitas yang rendah atau memiliki konten yang kurang atau bahkan konten duplikasi.
d. Munculnya error pada URL. Adanya beberapa masalah yang perlu untuk segera diperbaiki pada laman hingga web sehingga tidak dapat masuk dalam proses index.
Baca Juga: Error 403 Forbidden dan Broken Link
3. Ranking
Setelah menyelesaikan proses index dan mendapatkan hasil dari banyak URL yang terkumpul, selanjutnya maka mesin pencari akan melakukan ranking. Proses ranking berarti adalah proses membuat daftar hasil berdasarkan yang paling relevan dengan kata kunci.
Baca Juga: Google Ranking: Pengertian, Faktor Utama, dan Tools Cek Peringkat Website di Google
Ketika menggunakan search engine, laman yang menjadi peringkat teratas merupakan hasil pencarian yang paling relevan. Hal itu sama halnya bahwa search engine percaya bahwa web atau laman tersebut berkaitan dengan kata kunci. Dalam melakukan pengaturan relevansi, mesin pencarian mengandalkan sebuah sistem algoritma.
Dalam perkembangannya, hampir setiap tahun sebuah algoritma mengalami banyak perubahan yang disesuaikan dan didasarkan pada apa yang didapatkan selama ini. Sebagai contoh, saat ini, setiap hari Google melakukan pembaharuan pada sistem algoritmanya.
Baca Juga: Algoritma Google: Pengertian, Macam, dan Prediksinya
Pada setiap algoritma yang diatur dan digunakan dilakukan guna memperkecil potensi masalah. Contoh yang paling mudah dilihat adalah penciptaan Penguin untuk mengatasi spam.
Algoritma telah berkembang dan akan selalu diikuti oleh para pengguna mesin pencari untuk memaksimalkan dan mengoptimalkan tujuan bisnis mereka.
Contoh Search Engine
Berikut ini adalah beberapa contoh search engine yang popular di internet di antaranya,
1. Google
Saat ini Google merupakan mesin pencari yang paling banyak digunakan di dunia. Google memproses jutaan pencarian setiap harinya. Search engine Google sendiri tersedia dalam 123 bahasa.
Google sendiri mengumpulkan jutaan informasi dari penggunanya dan menggunakannya untuk menambahkan fitur untuk mesin pencarinya. Sebagai mesin pencari yang paling banyak digunakan, Google mengontrol 90% pasar mesin pencarian. Ini menjadikan Google jauh lebih besar jika dibanding dengan kompetitor.
2. Bing
Bing adalah search engine dari Microsoft. Sebelum ada Bing, Microsoft memiliki MSN Search, Windows Live Search, dan Live Search. Bing adalah search engine terbesar kedua di Amerika Serikat.
Bing memegang 20% dari keseluruhan volume pencarian, di belakang Google yang memegang 64% dan Yahoo dengan 12% dari keseluruhan volume pencarian di Internet.
3. Yahoo!
Contoh lainnya dari mesin pencari atau search engine adalah Yahoo!. Sebelum Google menguasai pasar mesin pencari, Yahoo! adalah salah satu mesin pencari terbesar dunia. Sejak tahun 2011, mesin pencari Yahoo sudah dijalankan oleh Bing. Untuk saat ini, Yahoo adalah mesin pencari terbesar ketiga di US setelah Google dan Bing.
4. Ask.com
Sebelum dikenal dengan namanya sekarang, Ask.com dikenal dengan nama Ask Jeeves. Ask.com sebenarnya memiliki format yang berbeda dengan search engine lainnya.
Mesin pencari yang satu ini memiliki format tanya/jawab di mana pertanyaan-pertanyaannya nantinya akan dijawab oleh user lainnya. Selain tanya/jawab ada juga format polling.
5. DuckDuckGo
DuckDuckGo adalah private search engine yang paling popular. Private search engine sendiri adalah mesin pencari yang tidak melacak penggunanya dan menampilkan halaman hasil pencariannya dengan perlindungan tambahan. User bisa menggunakan DuckDuckGo tanpa melihat advertisements atau iklan.
6. Yandex.ru
Menurut data dari Alexa, Yandex.ru adalah salah satu dari 30 situs web paling populer di Internet. Selain itu, Yandex.ru juga menempati posisi peringkat 4 dalam website berbahasa Rusia.
Yandex menampilkan diri sebagai perusahaan teknologi yang membangun produk dan layanan cerdas yang didukung oleh pembelajaran mesin. Menurut Wikipedia, Yandex mengoperasikan mesin pencari terbesar di Rusia dengan sekitar 65% pangsa pasar di negara itu.
7. Baidu
Selanjutnya, Baidu merupakan search engine yang hingga saat ingin menguasai pasar dengan pengguna sebanyak 0,7% pada desktop dan 11,8% pada smartphone. Search engine yang dibangun pada tahun 2000 ini merupakan search engine yang sangat populer di Cina.
Walaupun dapat dijangkau hampir seluruh dunia, tetapi Search engine ini merupakan mesin pencari yang menggunakan bahasa Cina. Berdasarkan rangking yang dibuat oleh Alexa, pada saat ini, Baidu berhasil berada di peringkat ke 4 sebagai search engine yang paling banyak digunakan.
Baca Juga: Alexa Rank: Pengertian, Sistem Ranking, Cara Cek, Cara Meningkatkan, Manfaat, dan Kekurangannya
Baidu sendiri menyediakan banyak fitur seperti berita, peta, hingga penyimpanan dengan cloud.
8. Swisscows
Bagi Anda yang menganggap privasi sangatlah penting, Anda bisa mempertimbangkan search engine ini. Ya, mesin pencari ini tidak pernah mengumpulkan, menyimpan, atau melacak data demi menghormati privasi para penggunanya. Swisscows menyebut dirinya sebagai search engine semantik yang family-friendly.
9. Wolfram Alpha
Wolfram Alpha adalah mesin pencari pengetahuan komputasi yang tidak memberikan daftar dokumen atau halaman web sebagai hasil pencarian. Hasil yang akan diperoleh penggunanya berdasarkan pada fakta serta data tentang pertanyaan mereka.
Search engine ini sudah ada selama kurang lebih 12 tahun sejak peluncuran pertamanya di tahun 2009. Hanya saja, warga Indonesia tidak familiar dengan mesin pencari jenis ini.
10. StartPage
Jika Anda suka dengan hasil pencarian Google tetapi tidak ingin histori pencarian Anda dilacak dan disimpan, StartPage bisa menjadi pilihan tepat. Ya, mesin pencari satu ini menyediakan jawaban dari Google.
11. Search Encrypt
Search Encrypt adalah mesin pencari pribadi yang menggunakan enkripsi lokal untuk memastikan bahwa pencarian para penggunanya benar-benar pribadi. Ia menggunakan kombinasi dari metode enkripsi termasuk enkripsi Secure Socket Layer (SSL) dan enkripsi AES-256.
12. Gibiru
Klaim dari Gibiru adalah bahwa hasil pencarian yang ditampilkan bersumber dari algoritma Google yang telah dimodifikasi. Para penggunanya bisa mencari berbagai informasi tanpa harus mengkhawatirkan Google akan melacak aktivitas mereka.
13. OnceSearch
Di Januari 2020, Verizon Media meluncurkan mesin pencari yang berfokus pada privasi yaitu OneSearch. Ia menjanjikan bahwa tidak ada pelacakan cookie dan tidak akan membagikan data pribadi pengguna dengan pihak pengiklan. Tidak hanya itu, histori pencarian pengguna juga tidak akan disimpan oleh mesin pencari ini.
14. CC Search
CC Search adalah singkatan dari Common Creative Search, yaitu mesin pencari yang cocok untuk para pelaku di industri kreatif. Konten yang ada di mesin pencari ini bersifat bebas dan ada banyak jenis copyright.
15. Looksmart
Menjadi salah satu pelopor mesin pencari dan industri periklanan online, Looksmart bisa menjadi opsi search engine lainnya. Mesin pencari ini juga menawarkan iklan PPC atau pay per click untuk mereka yang ingin menayangkan iklan secara online.
16. Boardreader
Bagi kalian yang tertarik menemukan forum tentang subjek yang spesifik, coba gunakan Boardreader sebagai mesin pencari. Melalui search engine ini, Anda akan menemukan forum yang Anda inginkan.
17. Ecosia
Jenis mesin pencari yang ini sangat menarik. Yang membedakan Ecosia dengan mesin pencari lainnya adalah search engine ini menyumbangkan keuntungannya untuk penanaman 1 pohon di area yang membutuhkan.
Dari berbagai sumber
Post a Comment