Resume: Pengertian, Tujuan, Fungsi, Jenis, Cara Membuatnya
Resume |
Pengertian Resume
Resume adalah sebuah ringkasan yang dibuat dengan mengambil bagian dari pokok-pokok tulisan yang bisa mewakili maksud tulisan atau karangan yang panjang sehingga memudahkan dalam menerima pokok atau inti dari sebuah karangan ataupun tulisan tersebut. Resume dinilai lebih efektif dalam menjelaskan inti atau pokok informasi dari sebuah karangan yang panjang.
Dalam dunia pendidikan, resume menjadi sebuah rangkuman dari tulisan panjang yang dapat berguna untuk belajar dan memahami terkait materi pembelajaran. Sementara dalam dunia kerja, resume menjadi bentuk dokumen administrasi yang berisikan data pelamar kerja, baik mengenai pengalaman kerja, keahlian yang dimiliki, hingga pendidikan terakhir dari si pelamar kerja. Jumlah halaman resume biasanya tidak boleh lebih dari dua halaman.
Tujuan Resume
Tujuan resume adalah mengetahui materi yang disajikan dengan pemahaman yang lebih detail, tidak hanya paham namun bisa menguasai materi yang telah disampaikan. Selain itu tentunya memudahkan pembaca memahami maksud atau intisari dari sebuah karangan atau tulisan yang begitu panjang, tanpa adanya kesulitan memahami setiap kalimat yang begitu panjang yang mungkin lebih susah ditangkap.
Tujuan resume juga memberikan pengajaran kepada setiap orang untuk lebih bisa menjelaskan sesuatu yang panjang menjadi singkat dan padat namun kaya akan makna. Walaupun singkat namun lebih mudah dimengerti, dipahami dan diterima bagi siapa pun yang menerimanya. Tujuan lainnya adalah lebih mudah mengingat materi yang telah disampaikan tanpa membuka lagi tulisan yang mulanya belum diresume.
Fungsi Resume
Terdapat beberapa fungsi resume di antaranya,
1. Menjadikan tulisan yang semulanya panjang lebar menjadi ringkas dan kaya makna.
2. Tulisan yang ringkas, padat dan penting akan mudah diingat.
3. Memudahkan penyampaian materi karena telah terkonsep.
4. Memudahkan pembaca menerima materi yang disampaikan.
5. Lebih mudah mengingatkan materi yang telah lalu karena tinggal membaca ulang dari resume yang telah dibuat.
Jenis Resume
Resume memiliki tiga jenis di antaranya,
1. Resume Ringkasan Abstrak
Resume ringkasan abstrak ini biasanya sumber tulisannya adalah sebuah karya tulis ilmiah. Sehingga ringkasannya harus memiliki bentuk yang padat, singkat, serta memuat informasi mengenai karya tulis ilmiah tersebut untuk pembacanya.
Gaya penulisan dalam resume jenis ini adalah formal dan disesuaikan dengan pemahaman si penulis resume. Selain itu, susunan bab atau pokok informasi harus sama dengan karya tulis ilmiah aslinya, tidak boleh diacak.
Konsep awal dari resume ringkasan abstrak ini adalah versi pendek dari teks karya ilmiah tersebut, sehingga tidak dapat mengubah gaya bahasa, struktur, dan sudut pandang aslinya.
2. Ringkasan Stricto Sensu
Jenis resume ini disusun dengan cara mengambil pokok pikiran utama yang ada di dalam teks asli dan menyusunnya kembali dengan bahasa atau susunan kata yang sesuai dengan penulis resume. Biasanya, penulis resume tidak akan mencantumkan contoh, ilustrasi, hingga detail yang spesifik dari teks aslinya.
Resume jenis Stricto Sensu ini sering menjadi penugasan yang diberikan oleh dosen atau guru kepada murid-muridnya, supaya mereka dapat memahami materi.
3. Ikhtisar
Berbeda dengan dua jenis sebelumnya, dalam ikhtisar ini penulisnya memiliki kebebasan dalam menyusun struktur, informasi, hingga jumlah halamannya. Meskipun begitu, informasi yang termuat dalam sebuah ikhtisar tetap tidak boleh melenceng dari teks aslinya.
Cara Membuat Resume
Membuat resume tidak sulit karena berpatokan pada tulisan aslinya. Berikut beberapa langkah membuat resume yang benar di antaranya,
1. Membaca Naskah Asli
Untuk mengetahui dan memahami isi dari naskah asli sebuah karangan tentunya kita harus membacanya hingga selesai. Membaca naskah/ teks aslinya secara berulang-ulang akan membuat kita mengerti maksud yang ingin disampaikan penulisnya.
Selain itu, pasti ada beberapa kata atau istilah dalam suatu karangan yang sulit dipahami. Membuat resume juga harus melibatkan sumber daya lain agar dapat memahami kata atau istilah yang sulit.
2. Menemukan Gagasan Utama
Setelah membaca karangan/ tulisan secara berulang-ulang, tentunya kita akan menemukan gagasan utama atau pikiran utama tulisan tersebut. Kita perlu mencatat gagasan utama dari tulisan tersebut agar dapat membuat ringkasan yang sesuai.
Dalam sebuah karangan/ tulisan, tidak semua paragraf mengandung gagasan pokok. Oleh karena itu, penting untuk menemukan gagasan utama secara teratur agar penulisan resume tidak melebar.
3. Menulis Resume
Setelah menemukan gagasan pokok dari suatu karangan/ tulisan, tentunya kita memiliki gambaran umum mengenai resumenya. Perlu diperhatikan bahwa untuk membuat resume harus disesuaikan dengan teks/ naskah aslinya.
Penggunaan kata dan kalimat dalam resume juga sebaiknya menggambarkan isi dari teks aslinya. Namun, kita tidak boleh menambahkan pendapat pribadi di dalam resume tersebut, apalagi bila pendapat pribadi tersebut bertentangan dengan naskah aslinya.
Sebaiknya resume menggunakan bahasa Indonesia yang mudah dicerna oleh siapa saja. Walaupun di dalam naskah aslinya terdapat banyak istilah atau kata yang sulit dimengerti, kita bisa menuliskannya dalam bahasa yang lebih mudah di dalam resume.
Sesuai dengan pengertian resume itu sendiri, maka kalimat dalam resume tidak perlu bertele-tele. Resume seharusnya dibuat dalam bentuk ringkasan yang padat, namun dapat mewakili isi dari naskah aslinya.
4. Membaca Ulang Resume yang Dibuat
Selanjutnya, setelah resume selesai dibuat maka pembuat resume harus membacanya kembali untuk memeriksa apakah ada kesalahan penulisan. Beberapa hal yang perlu diperiksa di antaranya,
a. Penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar
b. Penggunaan ejaan yang benar
c. Penggunaan tanda baca yang benar
d. Memeriksa kesesuaian antara resume dengan naskah aslinya
Baca Juga: Ikhtisar: Pengertian, Fungsi, Struktur, Tujuan, Manfaat, Cara, dan Perbedaannya dengan Resume
Dari berbagai sumber
Post a Comment