Plesk: Pengertian, Fitur, Kelebihan, Kekurangan, dan Perbedaannya dengan cPanel
Plesk |
Pengertian Plesk
Plesk adalah salah satu perangkat lunak untuk pengaturan pada web hosting. Plesk merupakan control panel yang di dalamnya tersimpan berbagai tools yang mempermudah penggunanya dalam mengelola seluruh isi server serta hosting secara mendalam.
Dengan Plesk pengguna bisa mengelola email, file website, script, manajemen database dan lain sebagainya. Plesk mempunyai interface yang ramah bagi para penggunanya, bahkan bisa digunakan dengan mudah oleh para pemula.
Fitur Plesk
Berikut beberapa fitur keamanan yang dimiliki Plesk di antaranya,
1. Integrasi direktori aktif
2. Otentikasi media sosial
3. Sistem pencegahan intrusi Fail2Ban
4. Layanan anti-spam masuk dan keluar
Baca Juga: Pengertian SPAM, Tujuan, Dampak, Contoh, dan Tipsnya
Kelebihan Plesk
1. Terdapat banyak fitur keamanan
2. Memiliki fitur WordPress Toolkit yang sangat bermanfaat dalam hal mengelola plugin, themes, one-click hardening serta WordPress Security Scanning untuk seluruh instalasi WordPress
3. Tampilan antarmuka yang bersih dan praktis
4. Lebih fleksibel karena tersedia untuk OS Windows dan juga Linux
Baca Juga: Pengertian Sistem Operasi, Sejarah, Komponen, Fungsi, Jenis, dan Cara Kerjanya
Kekurangan Plesk
1. Permintaan dukungannya memerlukan informasi yang lebih rinci dan spesifik
2. Interface yang lebih kompleks membuat Plesk cenderung lebih lambat dibandingkan dengan control panel yang lain
Perbedaan Plesk dan cPanel
1. Migrasi
Dari segi migrasi keduanya sama-sama menawarkan kemudahan kepada para penggunanya, hanya saja migrasi ini ditawarkan pada panel yang sejenis. Seperti plesk yang ingin migrasi ke plesk dan cPanel ke cPanel, itu bisa untuk dilakukan.
Sementara jika plesk ingin migrasi ke cPanel atau sebaliknya, hal ini juga bisa dilakukan hanya saja proses yang harus dilalui sangatlah rumit dan terkesan sulit.
2. Penghapusan Panel
Pada plesk, pengguna bisa melakukan penghapusan script serta komponen lain yang sudah dipasang, namun hal ini justru sangat tidak dianjurkan dikarenakan pengguna akan mengalami bug atau justru down.
Sementara cPanel tidak memungkinkan pengguna untuk menghapus apapun yang sudah dibuat, namun ketika pengguna tetap memaksakan untuk menghapusnya maka mereka harus siap untuk melakukan format keseluruhan server yang sudah dibuat.
Bahkan bisa saja diharuskan untuk melakukan install ulang keseluruhan sistem operasi yang ada di dalamnya.
3. Akses Pengguna
Di plesk akses untuk pengguna dan administrator hanya melalui satu login, sehingga pengguna lebih mudah untuk membuat email dan subdomain dan panel adminnya juga akan tampak profesional.
Sementara pada cPanel sudah terdapat Web Host Manager atau WHM sebagai akses untuk administrator servernya, pada pemilik website tersedia sistem login dan interface yang berbeda. User bisa membuat login yang berbeda-beda sesuai keinginan dan hak akses mereka akan terpisah-pisah.
Baca Juga: Web Host Manager (WHM): Pengertian, Manfaat, dan Perbedaannya dengan cPanel
4. Operating System
Sistem operasi pada plesk dan cPanel memiliki perbedaan, plesk didukung oleh Windows maupun Linux, sementara pada cPanel hanya bisa digunakan oleh RedHat, CloudLinux, dan juga CentOS. Jadi bagi Anda pengguna OS Windows tidak akan bisa menggunakan cPanel.
5. User Interface
Plesk memiliki tampilan yang bersih dan terpusat sehingga memudahkan pengguna untuk memaksimalkan fungsi-fungsi tools yang ada di dalamnya, sementara pada cPanel pengguna sulit untuk mengaturnya pada saat awal menggunakannya hingga terbiasa.
6. Tools dan Installer
Terdapat fitur auto install yang dimiliki oleh plesk fungsinya untuk memudahkan pengguna dalam menyematkan fitur dan program apapun ke dalam server karena CMS yang ia gunakan sudah terpusat satu sama lain, pada cPanel yang penggunanya ingin menginstall aplikasi atau CMS perlu menggunakan softaculous.
Meski tidak sesimple plesk, biasanya pengguna akan diberikan softaculous dan tidak perlu menyiapkan lisensinya sendiri.
Baca Juga: cPanel: Pengertian, Fitur, Cara Kerja, Manfaat, dan Perbedaannya dengan Web Host Manager
Dari berbagai sumber
Post a Comment