Partisi Hardisk: Pengertian, Fungsi, Jenis, dan Cara Partisi Primary Hardisk di Windows 11

Table of Contents
Pengertian Partisi Hardisk
Partisi Hardisk

Pengertian Partisi Hardisk

Partisi adalah pembagian suatu objek ke dalam beberapa bagian dengan tujuan tertentu. Partisi berasal dari bahasa Inggris partition yang berarti sekat, dinding antara pemisah, atau pembagian. Sementara, hardisk adalah sebuah perangkat keras yang berfungsi sebagai media penyimpanan pada suatu komputer

Baca Juga: Storage Device: Pengertian, Fungsi, Model, Jenis, dan Contohnya

Demikian, partisi hardisk adalah suatu proses membagi ruang hardisk menjadi dua atau lebih, sehingga seolah-olah akan ada lebih dari satu hardisk. Partisi tentunya sangat dibutuhkan dalam pengoperasian komputer agar pengelolaan ruang penyimpanan lebih efektif.

Partisi hardisk sangat penting bagi kegiatan manajemen data. Sehingga, komputer dapat beroperasi dengan baik dan pengguna dapat lebih mudah dalam mengelola data. Istilah pembagian yang dimaksud bukan secara fisik, melainkan secara logika yang sangat berguna untuk membagi lokasi penyimpanan data sesuai dengan fungsinya.

Pada partisi hardisk ini juga dikenal dengan drive letter, meskipun dapat dihilangkan tetapi default dari pembagian hardisk ini akan diberi label berupa huruf abjad dari A-Z. Pada umumnya hardisk yang telah dipartisi akan memiliki drive letter atau label masing-masing drive atau ruang tersebut.

Fungsi Partisi Hardisk

Partisi hardisk merupakan hal yang harus dilakukan agar pengoperasian komputer dapat berjalan secara optimal. Ruang-ruang yang telah terbagi itu pula dapat digunakan untuk menyimpan berbagai macam data.

Berikut beberapa fungsi partisi hardisk di antaranya,
1. Memudahkan Pengguna
Apabila semua data disimpan ke dalam satu partisi maka akan sangat membingungkan pengguna dalam pencarian, apalagi dengan root yang panjang. Pada dasarnya, fungsi pertama partisi hardisk ini membantu pengguna dalam melokalisasikan pengelolaan data-data yang tersimpan sesuai dengan fungsinya.

Oleh karena itu, partisi hardisk ini dapat memisahkan data mana yang dibutuhkan sebagai pengoperasian sistem dan data mana yang tidak dibutuhkan sebagai pengoperasian sistem. Sehingga, penyimpanan hardisk dapat digolongkan sesuai dengan fungsi datanya.

Baca Juga: Pengertian Sistem Operasi, Sejarah, Komponen, Fungsi, Jenis, dan Cara Kerjanya

2. Pengelolaan Hardisk Lebih Optimal
Dengan melakukan partisi hardisk, tempat penyimpanan menjadi lebih terstruktur. Hal ini disebabkan oleh manajemen atau pengelolaan data dapat disimpan sesuai dengan fungsi dan tugasnya masing-masing.

Dengan melakukan partisi hardisk, proses manajemen atau pengelolaan file juga menjadi mudah. Akhirnya, akan berdampak ketika terjadi kesalahan pada sistem maka data yang tersimpan pada drive lain tidak akan berpengaruh. Hal ini juga berlaku apabila pengguna ingin menghapus satu drive maka data di dalam drive lain tidak akan ikut terhapus.

3. Komputer Bekerja Lebih Cepat
Apabila seluruh data tersimpan dalam satu tempat atau drive maka kinerja komputer akan menjadi lambat saat proses index file atau pencarian file pada suatu drive komputer. Berbeda halnya ketika hardisk dibagi-bagi menjadi beberapa ruang sesuai dengan fungsi dan tugas dari data itu sendiri. Komputer akan bekerja menjadi lebih cepat dan optimal.

4. Data Lebih Aman
Dalam konteks ini, data menjadi lebih aman apabila terdapat kesalahan yang terjadi pada drive yang menyimpan data terkait pengelolaan sistem maka drive lain tidak akan berpengaruh. Hal ini tentunya sangat menguntungkan bagi sistem maupun pengguna.

5. Multiple Sistem Operasi Aman
Ketika pengguna memutuskan untuk memiliki lebih dari satu sistem operasi dalam satu komputernya maka pengguna harus membagi lagi hardisk yang dimiliki. Dalam proses partisi pada dua sistem operasi ini akan terjadi kesalahan jika pengguna tidak melakukan partisi terhadap hardisk.

Dampak terburuknya, seluruh data yang tersimpan di dalam hardisk akan terhapus dari komputer. Sehingga, melakukan partisi hardisk, data pada drive yang telah dipartisi tidak akan hilang.

6. Multiple File System
Dengan melakukan partisi hardisk, pengguna dapat memilih file system yang akan digunakan pada komputer. Hal ini tentunya sangat menguntungkan bagi komputer maupun pengguna. Pengguna dapat memilih file system sesuai dengan kebutuhannya.

Pengguna dapat memilih file system NTFS yang memiliki lebih banyak keuntungan dibandingkan dengan file system FAT. Namun, NTFS ini tidak didukung oleh semua sistem operasi.

Jenis Partisi Hardisk

1. Partisi Primary
Partisi Primary merupakan jenis partisi utama dari sebuah harddisk. Dalam partisi harddisk ini biasanya tersimpan file installer dari aplikasi, boot, page file, atau crush dump yang berhubungan dengan pengoperasian sistem komputer. Dengan kata lain, partisi primary ini merupakan drive yang pertama kali diakses oleh komputer pada saat booting komputer.

2. Partisi Extended
Partisi extended merupakan partisi utama pada partisi harddisk. Akan tetapi, partisi extended ini tidak seperti partisi primary yang menangani pengolahan data secara langsung namun berfungsi untuk membantu mengatasi keterbatasan yang terjadi pada partisi harddisk. Sehingga, jenis partisi harddisk ini tidak bisa diisi oleh data, hanya sebagai logical saja.

3. Partisi Logical
Pada partisi logical, komputer bisa menyimpan berbagai macam data, baik yang diperlukan dalam pengoperasian sistem atau tidak. Akan tetapi, umumnya data yang berhubungan dengan pengoperasian sistem tidak tersimpan dalam jenis partisi harddisk ini. File yang ada pada partisi harddisk ini bisa berupa file dokumen, foto, video dan lain sebagainya.

Cara Partisi Hardisk Primary di Windows 11 Tanpa Harus Install Ulang

Kebanyakan laptop sekarang sudah di setting secara default hanya satu partisi penyimpanan saja. Dengan melakukan partisi bisa membagi hardisk tersebut serta mengamankan file data ketika Windows dilakukan penginstalan ulang.


Cara Partisi Hardisk Windows 11 Tanpa Instal Ulang: Youtube Link. https://youtu.be/XnZxGCWEYp8

Tips ini sangat efektif bila ruang hardisk perangkat Anda memiliki ukuran yang besar, untuk membagi menjadi beberapa partisi berikut beberapa langkah di antaranya,
1. Klik Menu File Exsplorer
2. Kemudian pilih Klik Kanan pada Menu My Komputer atau This PC
3. Kemudian klik Opsi Manage
4. Kemudian Klik Disk Management
5. Silahkan klik kanan Drive C, dan pilih Shrink Volume.
6. Di sini akan muncul informasi kapasitas penyimpanan, disana tertulis dalam satuan MB.  Untuk membagi jumlah ukuran partisi jangan sembarangan, karena sudah tertulis batas maksimal kapasitas penyimpanan drive baru yang ada di kotak Size of available shrink space in MB.
7. Setelah tahu berapa kapasitas maksimal memori, tuliskan pada kotak Enter the amount of space to shrink in MB, ketik detail ukurannya.
8. Yang perlu diingat 1 GB = 1024 MB, tinggal kamu kalikan saja.
9. Jika sudah terisi klik Shrink.
10. Nanti akan muncul satu drive baru bertuliskan unallocated. Klik kanan drive baru tersebut.
11. Pilih New Simple Volume.
12. Klik Next.
13. Lalu pastikan lagi ukuran yang akan dibuat partisi. Dan tap Next.
14. Kamu bisa ubah lokasi drive-nya, lalu Next.
15. Kemudian buat format File System menjadi NTFS, biarkan Allocation unit size di Default, dan terakhir isi nama drive pada Volume Tabel. Dan klik Next.
16. Terakhir tinggal konfirmasi tombol Finish.

Dari berbagai sumber

Download

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment