OS Ubuntu: Pengertian, Sejarah, Fitur, Jenis, Cara Instal, Kelebihan, dan Kekurangannya

Table of Contents

Pengertian OS Ubuntu

Pengertian OS Ubuntu

Ubuntu adalah salah satu distribusi Linux yang berbasis Debian dan didistribusikan sebagai perangkat lunak bebas. Ubuntu ditawarkan dalam tiga edisi resmi di antaranya Ubuntu Desktop untuk komputer pribadi, Ubuntu Server untuk server, komputasi awan, dan Ubuntu Core.

Nama Ubuntu berasal dari filosofi dari Afrika Selatan yang berarti "kemanusiaan kepada sesama". Proyek Ubuntu resmi disponsori oleh Canonical Ltd. yang merupakan sebuah perusahaan yang dimiliki oleh pengusaha Afrika Selatan Mark Shuttleworth.

Tujuan dari distribusi Linux Ubuntu adalah membawa semangat yang terkandung di dalam filosofi Ubuntu ke dalam dunia perangkat lunak.

Sejarah OS Ubuntu

Dirilis pertama pada bulan Oktober 2004, OS ini mempunyai dukungan jangka panjang (LTS) saat ini didukung selama lima tahun, dan dirilis setiap dua tahun. Sejak rilis Ubuntu 6.06, setiap rilis keempat menerima dukungan jangka panjang (LTS).Dukungan jangka panjang termasuk pembaruan untuk perangkat keras baru, patch keamanan dan pembaruan untuk ‘Ubuntu stack’ (infrastruktur komputasi awan).

Sedangkan rilisan LTS pertama didukung selama tiga tahun di desktop dan lima tahun di server yakni sejak Ubuntu 12.04 LTS, dukungan desktop untuk rilis LTS ditingkatkan menjadi lima tahun juga. Rilisan LTS mendapatkan rilis poin reguler dengan dukungan untuk perangkat keras baru dan integrasi semua pembaruan yang diterbitkan dalam seri tersebut hingga saat ini.

Paket Ubuntu didasarkan pada paket dari cabang Debian yang tidak stabil, yang disinkronkan setiap enam bulan. Kedua distribusi menggunakan format paket deb Debian dan alat manajemen paket, misalnya Perangkat Lunak APT dan Ubuntu.

Paket Debian dan Ubuntu belum tentu kompatibel dengan biner satu sama lain, jadi paket mungkin perlu dibangun kembali dari sumber untuk digunakan di Ubuntu. Banyak pengembang Ubuntu juga merupakan pengelola paket kunci dalam Debian.

Ubuntu bekerja sama dengan Debian dengan mendorong perubahan kembali ke Debian, meskipun ada kritik bahwa hal ini tidak cukup sering terjadi. Ian Murdock, pendiri Debian, telah menyatakan keprihatinan tentang paket Ubuntu yang berpotensi menyimpang terlalu jauh dari Debian untuk tetap kompatibel.

Sebelum rilis, paket diimpor dari Debian secara tidak stabil dan digabungkan dengan modifikasi khusus Ubuntu. Satu bulan sebelum rilis, impor dibekukan, dan pembuat paket kemudian bekerja untuk memastikan bahwa fitur yang dibekukan dapat beroperasi bersama dengan baik.

Ubuntu saat ini didanai oleh Canonical Ltd. Pada 8 Juli 2005, Mark Shuttleworth dan Canonical mengumumkan pembuatan Ubuntu Foundation dan memberikan dana awal sebesar US $ 10 juta. Tujuan dari yayasan ini adalah untuk memastikan dukungan dan pengembangan untuk semua versi Ubuntu yang akan datang. Mark Shuttleworth menjelaskan tujuan pondasi untuk memastikan kelangsungan proyek Ubuntu.

Fitur OS Ubuntu

Instalasi default Ubuntu berisi berbagai macam perangkat lunak yang mencakup LibreOffice, Firefox, Thunderbird, Transmission, dan beberapa permainan ringan seperti Sudoku dan catur. Banyak paket perangkat lunak tambahan dapat diakses dari Ubuntu Software bawaan yang sebelumnya Ubuntu Software Center serta alat manajemen paket berbasis APT lainnya.

Selain banyak paket perangkat lunak tambahan yang tidak lagi di instal secara default, seperti Evolution, GIMP, Pidgin, dan Synaptic, masih dapat diakses di repositori dan dapat diinstal oleh alat utama atau oleh alat manajemen paket berbasis APT lainnya.

Paket snap lintas distribusi dan flatpaks juga tersedia, yang keduanya memungkinkan penginstalan perangkat lunak, seperti beberapa perangkat lunak Microsoft, di sebagian besar sistem operasi Linux utama (seperti versi Ubuntu yang saat ini didukung dan di Fedora). Manajer file default adalah File GNOME, sebelumnya disebut Nautilus.

Semua perangkat lunak aplikasi yang diinstal secara default adalah perangkat lunak gratis. Selain itu, Ubuntu mendistribusikan ulang beberapa driver perangkat keras yang hanya tersedia dalam format biner, tetapi paket tersebut ditandai dengan jelas dalam komponen terbatas.

Jenis OS Ubuntu

Di Linux, varian lingkungan desktop disebut juga dengan istilah flavors. Varian ini adalah environtment yang berbeda dengan desktop default Ubuntu, entah itu berdasarkan lingkungan desktop tertentu, penggunaan, atau tema tertentu.

Berikut beberapa jenis Ubuntu yang banyak dibahas di antaranya,
1. Ubuntu GNOME
Ini adalah versi default sejak tahun 2017. Varian ini memiliki interface yang mirip dengan Mac OS X. Ini adalah versi yang banyak digunakan dan Anda bisa menemukan banyak support dan juga video dan artikel yang membahas versi ini di Internet.

Tetapi, kalau Anda ingin menggunakan GNOME, perhatikan bahwa Anda akan membutuhkan hardware yang sangat baik untuk bisa berfungsi. Kalau sistem Anda memiliki RAM di bawah 4GB, Anda tidak disarankan untuk menggunakan GNOME.

2. Kubuntu
Kubuntu adalah versi KDE dari Ubuntu. Desktop environment KDE Plasma dikenal dengan opsi konfigurasi yang mudah.

Anda dapat menggunakan Ubuntu dengan tampilan yang modern lewat versi ini. Ada banyak perubahan yang bisa Anda lakukan dengan versi ini jadi kalau Anda suka mengkustomisasi desktop Anda, coba gunakan Kubuntu. Selain itu, selama sistem Anda memiliki RAM di atas 2GB, Anda bisa menggunakan Kubuntu tanpa gangguan.

3. Xubuntu
Xubuntu menggunakan desktop environment Xfce. Ini adalah salah satu desktop environment tertua dan memberi Anda pilihan kustomisasi yang cukup basic.

Mungkin tampilannya tidak semenarik Ubuntu Unity, tetapi bukan berarti tampilannya benar-benar jelek. Kalau sistem Anda memiliki RAM sebesar 1GB, Anda bisa menggunakan Xubuntu.

4. Lubuntu
Seperti Xubuntu, Lubuntu juga dibuat khusus untuk sistem yang lebih kecil. Versi ini menggunakan LXDE yang ringan. Lubuntu juga memiliki tampilan yang mirip dengan Windows XP. Lubuntu juga merupakan pilihan yang paling ringan, bahkan jika Anda memiliki sistem dengan RAM di bawah 1GB, Anda bisa menggunakan Lubuntu.

5. Ubuntu Unity
Sampai dengan tahun 2016, Ubuntu Unity adalah interface default sebelum digantikan oleh GNOME. Varian ini sendiri sudah memiliki tampilan yang enak dilihat jadi Anda tidak perlu susah-susah melakukan konfigurasi.

6. Ubuntu MATE
Ubuntu MATE menggunakan desktop environment MATE yang bercabang dari GNOME 2. Versi yang satu ini memiliki tampilan yang lebih tradisional dibanding versi lain.

7. Ubuntu Budgie
Ini adalah varian paling baru. Seperti yang terlihat dari namanya, varian ini menggunakan Budgie untuk desktopnya. Environmentnya dikembangkan oleh Solus Linux dan memiliki tampilan modern dan elegan.

Varian ini menjadi pilihan banyak pengguna. Budgie memberi Anda notifikasi seperti MacOS dan side launcher GNOME. Secara UI, Budgie bisa dibilang sangat memuaskan.

8. Ubuntu Kylin
Flavor ini diperuntukkan bagi pengguna di negara Cina. Di varian ini, Anda bisa menggunakan bahasa Mandarin dan beberapa fiturnya disesuaikan dengan kebutuhan pengguna di negara Cina.

9. Edubuntu
Edubuntu adalah singkatan dari Education + Ubuntu. Pada dasarnya, ini merupakan GNOME yang dibuat khusus untuk sekolah dan institusi pendidikan. Anda akan langsung mendapatkan aplikasi dan games yang cocok untuk murid-murid Anda.

10. Ubuntu Studio
Ubuntu Studio menggunakan desktop environment Xfce tetapi Anda akan langsung mendapatkan tools audio video yang sudah terinstall. Varian ini memang dikhususkan bagi mereka yang perlu menggunakan fitur-fitur audio, video, dan graphics.

11. Mythbuntu
Mythbuntu adalah instalasi minimal yang ditujukan khusus untuk MythTV. MythTV adalah software open source untuk multimedia dan home theater PC.
 

Cara Install OS Ubuntu

Sebagai salah satu sistem operasi, tautan rilis Ubuntu ini adalah distribusi LINUX open source yang terutama didasarkan pada DEBIAN. Ubuntu dirilis setiap 6 bulan, dukungan jangka panjang (LTS) dirilis setiap 2 tahun. Sedangkan 3 jenis rilis dari OS ini adalah Desktop, Server dan Core.

Adapun cara menginstal OS Ubuntu di antaranya,
1. Buat USB atau disk langsung
Unduh dan buat USB atau DVD live. Di Windows, salah satu cara untuk membuat USB live adalah Universal USB Installer.

2. Boot ke live USB
Colokkan live USB atau disk ke komputer dan nyalakan ulang komputer. Saat mem-boot komputer, tekan tombol fungsi F10 atau F12 (beralih dari komputer ke komputer) untuk masuk ke menu boot. Sekarang, pilih opsi untuk boot dari USB atau Removable Media.

3. Mulai penginstalan
Diperlukan beberapa saat untuk boot ke USB atau disk langsung. Setelah di-boot, Anda akan segera diberikan opsi untuk mencoba Ubuntu atau menginstal Ubuntu. Meskipun Anda memilih untuk mencoba, Anda dapat menemukan opsi untuk menginstal di desktop.

4. Siapkan partisi
Ini adalah bagian terpenting dari keseluruhan instalasi dual boot. Di mana menginstal Ubuntu? Windows sudah terpasang di sini, jadi kita siapkan partisi baru untuk Ubuntu. Di jendela Jenis Instalasi, pilih tombol Something Else.

Baca Juga: Partisi Hardisk: Pengertian, Fungsi, Jenis, dan Cara Partisi Primary Hardisk di Windows 11

5. Buat root, swap, dan home
Setelah Anda memiliki beberapa ruang kosong di hard drive Anda, saatnya untuk menginstal Ubuntu di dalamnya. Sekarang, ada beberapa cara untuk melakukannya salah satunya membuat Root, Swap, dan Home. Root harus setidaknya 15 GB agar nyaman digunakan dan jika Anda memiliki lebih banyak ruang disk, tingkatkan ukuran root. Misalkan Anda memiliki 100 GB ruang disk. Anda dapat dengan mudah mencurahkan 30 GB ruang untuk root.

6. Ikuti instruksi
Jika Anda berhasil membuat partisi seperti yang disebutkan di atas, Anda hampir dekan menggunakan Ubuntu. Lalu ikuti beberapa petunjuk yang akan membawa Anda melalui sejumlah layar untuk memilih opsi seperti tata letak keyboard, kredensial masuk, dll.

Kelebihan Ubuntu

1. Open source dan gratis. Artinya pengguna dapat menggunakan Ubuntu secara gratis tanpa biaya sepeser pun dan bahkan pengguna dibebaskan dalam mengubah kode sumbernya untuk keperluan pribadi.
2. Mudah digunakan. Mungkin banyak sekali pengguna komputer yang beranggapan jika sistem operasi yang berbasis Linux ini membutuhkan keahlian khusus dalam mengoperasikannya. Tetapi faktanya, terdapat beberapa distribusi Linux yang didesain supaya bersifat user friendly. Salah satu di antaranya termasuk Ubuntu sendiri.
3. Keamanan kuat. Ketika berbicara mengenai keamanan di dalam sistem operasi, tentu kita tidak bisa menafsirkan secara pasti “apakah sistem ini aman atau tidaknya dari virus”. Namun dalam kasus Ubuntu berbeda lagi, mengingat sistem operasi ini memberikan Firewall dan proteksi virus yang kuat. Bahkan pengguna Ubuntu tidak memerlukan aplikasi tambahan seperti antivirus.
4. Dukungan yang luas. Dikarenakan Ubuntu bersifat open source, maka tidak heran jika banyak dukungan dari berbagai komunitas yang siap membantu pengguna jika terdapat permasalahan. Adapun beberapa dukungan yang dapat pengguna akses. Di antaranya adalah Ask Ubuntu atau LinuxQuestions.
5. Dapat dikustomisasi. Dengan kata lain, pengguna dapat memilih dari beragam desktop Environment yang tersedia. Bahkan pengguna juga dapat mengaturnya supaya terlihat seperti Windows atau sistem operasi lainnya yang diinginkan.
6. Terdapat beberapa jenis Ubuntu. Terdapat beberapa macam jenis dari Ubuntu yang memiliki karakteristik tersendiri. Mulai dari Kubuntu, Edubuntu, Xubuntu, Lubuntu, Ubuntu Server dan masih banyak lagi.
7. Mendukung beberapa software di dalam Windows. Di dalam Ubuntu juga mendukung beberapa software layaknya Windows. Di antaranya adalah Mozilla Firefox, Google Chrome, VLC, hingga LibreOffice.
8. Memiliki layanan Thunderbird. Sistem operasi ini juga memiliki fitur yang bernama Thunderbird, di mana berfungsi untuk memberikan pengguna akses ke email seperti Exchange, Gmail, Hotmail dan lain sebagainya.
9. Minimnya spesifikasi yang dibutuhkan perangkat. Kita tahu bahwa dalam menjalankan sistem operasi Ubuntu tidak memerlukan spesifikasi perangkat yang tinggi. Misalnya dalam segi hardware, minimal profesor 700MHz, RAM 512Mb dan ruang penyimpanan 5GB.

Kekurangan Ubuntu

1. Aplikasi terbatas. Meskipun beberapa software Windows telah mendukung pada sistem operasi ini, namun tetap saja hanya sebatas itu saja.
2. Kompatibilitas software dan hardware. Terkadang dalam beberapa kondisi tertentu, terdapat driver yang tidak berfungsi dengan baik. Hal ini mungkin dikarenakan hardware tidak teridentifikasi.
3. Banyak game yang tidak mengesankan. Memang terdapat beberapa judul game yang tersedia untuk sistem operasi berbasis distribusi Linux, tetapi pada dasarnya sistem operasi ini tidak didesain untuk penggemar game.

Dari berbagai sumber

Download

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment