New Media: Pengertian, Kategori, Fungsi, Karakteristik, Penerapan, dan Teori New Media
Pengertian New Media
New media adalah jenis media yang menggunakan teknologi digital misalnya media sosial dan penggunaan internet. Dengan kata lain, new media digunakan untuk mendeskripsikan konten yang tersedia menggunakan berbagai bentuk komunikasi elektronik yang dimungkinkan melalui penggunaan teknologi komputer, dan umumnya frase new media menggambarkan konten yang tersedia sesuai permintaan melalui Internet.Baca Juga: Komputer: Pengertian, Sejarah, Komponen, Fungsi, Jenis, dan Manfaatnya
Konten ini dapat dilihat di perangkat apa pun dan memberikan cara bagi orang-orang untuk dapat berinteraksi dengan konten secara real-time dengan menyertakan komentar pengguna dan memudahkan orang untuk berbagi konten secara online dan sosial dengan teman dan rekan kerja. Hal tersebut berlawanan dengan old media, yang mengacu pada bentuk media tradisional, seperti media cetak misalnya surat kabar dan majalah, televisi, dan radio.
Pengertian New Media Menurut Para Ahli
1. McQuail, new media adalah wadah di mana semua pesan komunikasi bisa terpusat dan mudah untuk disalurkan menggunakan teknologi internet dan melibatkan audiens untuk meningkatkan proses interaksi dan komunikasi.
2. Arshano Sahar, new media merupakan kehadiran media yang semuanya serba digital dan dipengaruhi oleh internet akibat teknologi informasi dan komunikasi yang semakin berkembang.
3. Abu Hassan Hasbullah, new media seperti ‘kepercayaan baru’ yang melintasi semua batas politik, ekonomi dan agama yang dipeluk oleh hampir semua orang di dunia. New media memiliki pengaruh besar terhadap generasi muda karena mereka paham IT dan memiliki ‘dorongan untuk tahu’.
Kategori New Media
McQuail mengidentifikasikan lima kategori utama media baru yang sama-sama memiliki kesamaan saluran tertentu dan kurang lebih dibedakan berdasarkan jenis penggunaan, konten, dan konteks di antaranya,
1. Media komunikasi antar pribadi (interpersonal communication media). Meliputi telepon dan surat elektronik (terutama untuk pekerjaan, tetapi semakin personal).
2. Media permainan interaktif (interactive play media). Media ini terutama berbasis komputer dan video game, ditambah peralatan realitas virtual.
3. Media pencarian informasi (information search media). Ini adalah kategori yang luas, tetapi Internet/ WWW merupakan contoh yang paling penting, dianggap sebagai perpustakaan dan sumber data yang ukuran, aktualitas, dan aksesibilitasnya belum pernah ada sebelumnya.
4. Media partisipasi kolektif (collective participatory media). Kategorinya khususnya meliputi penggunaan Internet untuk berbagi dan bertukar informasi, gagasan, dan pengalaman serta untuk mengembangkan hubungan pribadi aktif (yang diperantarai komputer). Situs jejaring sosial termasuk di dalam kelompok ini.
5. Subtisusi media penyiaran (substitution of broadcasting media). Acuan utamanya adalah penggunaan media untuk menerima atau mengunduh konten yang di masa lalu biasanya disiarkan atau disebarkan dengan metode lain yang serupa.
Fungsi New Media
Fungsi new media dalam penerapannya di antaranya,
1. Informasi
Mengirim dan berbagi informasi adalah fungsi utama media. Karena informasi adalah pengetahuan dan pengetahuan adalah kekuatan, media menawarkan fakta dan opini yang otentik dan tepat waktu tentang berbagai peristiwa dan situasi kepada khalayak massa sebagai item informatif. Informasi yang diberikan oleh media massa dapat bersifat beropini, obyektif, subyektif, primer dan sekunder.
Fungsi media yang informatif juga memungkinkan audiens mengetahui apa yang terjadi di sekitar mereka dan menemukan kebenaran. Media menyebarkan informasi sebagian besar melalui siaran berita di radio, TV, serta kolom surat kabar atau majalah.
2. Pendidikan
Media memberikan pendidikan dan informasi yang berbeda untuk orang-orang di semua tingkatan. Mereka mencoba mendidik orang secara langsung atau tidak langsung menggunakan berbagai bentuk konten. Misalnya, program pendidikan jarak jauh adalah pendekatan langsung.
Drama, dokumenter, wawancara, cerita utama, dan banyak program lainnya disiapkan untuk mendidik masyarakat secara tidak langsung. Apalagi di negara berkembang, media massa digunakan sebagai alat yang efektif untuk penyadaran massa.
Baca Juga: Definisi Media Massa, Karakteristik, Fungsi, Peran, Pengaruh, Isi, dan Jenisnya
3. Hiburan
Fungsi penting lainnya dari media adalah sebagai hiburan yang juga dipandang sebagai fungsi media yang paling jelas dan sering digunakan. Sebenarnya hiburan adalah salah satu bentuk pertunjukan yang memberikan kesenangan kepada orang lain.
Media memenuhi fungsi ini dengan memberikan hiburan kepada orang-orang dengan koran dan majalah, radio, televisi, dan media online menawarkan cerita, film, serial, dan komik untuk menghibur audiensnya. Olahraga, berita, review film, seni dan fashion adalah contoh lainnya yang membuat waktu rekreasi dan waktu luang penonton lebih menyenangkan dan menyenangkan.
4. Persuasi
Ini adalah fungsi lain dari media massa karena persuasi melibatkan membuat pengaruh pada pikiran orang lain. Media massa mempengaruhi audiens dengan berbagai cara mengingat konten media membangun opini dan menetapkan agenda di benak publik. Itu mempengaruhi suara, mengubah sikap dan perilaku moderat.
Menggunakan tajuk rencana, artikel, komentar, dan lain-lain, media massa dapat meyakinkan audiens meski tidak semua audiens tahu tentang itu. Banyak dari mereka menjadi terpengaruh atau termotivasi tanpa disadari begitu melihat iklan sebagai contoh yang dirancang untuk membujuk para penonton.
Baca Juga: Pengertian Persuasif, Syarat, Ciri, Faktor, Tujuan, dan Strateginya
5. Pengawasan
Pengawasan atau surveillance menunjukkan observasi yang berarti mengamati masyarakat dari dekat. Fungsi media massa adalah untuk mengamati masyarakat secara dekat dan terus menerus serta memberikan peringatan tentang tindakan-tindakan yang mengancam khalayak massa yang kemungkinan besar akan terjadi di masa mendatang guna mengurangi kemungkinan kerugian tersebut.
Demikian pula media massa juga menginformasikan tentang perbuatan tercela yang terjadi di masyarakat kepada pihak yang berwenang dan mencegah terjadinya malpraktek di kalangan khalayak massa di masyarakat.ini juga termasuk menginformasikan tentang ancaman dari angin topan, gunung berapi yang meletus, kondisi ekonomi yang lesu, peningkatan inflasi atau serangan militer.
6. Sosialisasi
Sosialisasi adalah transmisi budaya dan media adalah reflektor masyarakat yang mensosialisasikan orang, terutama anak-anak dan pendatang baru. Sosialisasi adalah proses di mana orang dibuat untuk berperilaku dengan cara yang dapat diterima dalam budaya atau masyarakat mereka.
Melalui proses ini, masyarakat belajar bagaimana menjadi anggota masyarakat atau masyarakat manusia dalam arti yang lebih besar. Padahal proses sosialisasi media membantu membentuk perilaku, sikap dan keyakinan masyarakat yang mana proses sosialisasi mendekatkan orang dan mengikat mereka menjadi satu kesatuan.
Karakteristik New Media
Terdapat 5 karakteristik utama new media di antaranya,
1. Digitalisasi
Digitalisasi juga dikenal sebagai digitalisme adalah ciri dari new media di mana hampir semua media komunikasi dan informasi sudah mengutamakan bentuk digital. Digitalisasi digunakan untuk mengartikan kondisi kehidupan dalam budaya digital yang dianalogikan dengan modernitas dan post-modernitas.
Dengan adanya new media, Anda dan masyarakat lainnya bisa mengakses informasi yang bisa didapatkan dengan seketika melalui penyimpanan informasi gelombang ketiga.
Baca Juga: Teori-Teori Modernitas dan Postmodernitas
2. Konvergensi
Konvergensi adalah ciri selanjutnya dari hadirnya new media. Konvergensi adalah penggabungan komunikasi massa cetak, televisi, radio, internet bersama dengan teknologi portabel dan interaktif melalui berbagai platform media digital. Konvergensi media bertujuan memberikan pengalaman yang dinamis.
Masyarakat yang kaya teknologi telah memasuki era digital, dan industri media bergulat dengan peluang baru dan ancaman yang ditimbulkan oleh apa yang disebut “konvergensi”.
Orang-orang media cenderung sangat bersemangat tentang konvergensi, karena konvergensi sangat menjanjikan. Perpaduan berbagai media yang berbeda, menggabungkan layanan baru yang dipersonalisasi sangat memudahkan siapapun mencari informasi.
Baca Juga: Konvergensi Kultural
3. Interaktivitas
Interaktivitas adalah proses komunikasi yang terjadi antara manusia dengan platform-platform media. Dengan karakteristik ini, new media bisa menghubungkan pesan-pesan yang terhubung satu sama lain.
4. Virtuality
New media juga menghadirkan virtuality, adanya kehadiran dalam platform online yang memudahkan Anda untuk berhadapan langsung pada objek yang Anda hubungi secara virtual.
5. Hypertextuality
Hypertextuality, merupakan inti dari dokumen Internet, dibuat oleh bahasa markup hypertext sederhana (HTML). Ciri dari new media adalah beritanya pasti menggunakan hyperlink internal dan eksternal. Sejauh mana (bagian dari) pesan terhubung satu sama lain.
New media berbeda dari media lama, karena isi beritanya tidak bisa ditautkan ke platform media tertentu. Oleh sebab itu, new media memiliki karakteristik hypertextuality, tulisannya lebih dapat ditransfer dari perangkat ke perangkat. Informasinya juga dapat disimpan secara elektronik daripada harus disimpan secara fisik.
Baca Juga: HTML (Hypertext Markup Language): Pengertian, Sejarah, Fungsi, Kerangka Inti, dan Cara Kerjanya
Penerapan New Media
Mengingat new media adalah pelebaran dan inovasi dari old media yang sudah ada, maka new media menjangkau banyak hal dalam digitalisasi saat ini. Berikut penerapan new media yang bisa ditemukan dimana-mana di antaranya,
1. Situs media sosial, seperti Facebook, Twitter, Instagram, blog, website dan lain- lain.
2. Streaming file video dan audio, termasuk film dan musik komersial serta konten media yang dibuat pengguna seperti video dan konten di Youtube.
3. Digital / satelit dan televisi smart TV terutama yang memfasilitasi beberapa interaktivitas.
4. Game komputer dan khususnya game online.
5. Aplikasi- aplikasi untuk telepon seluler dan tablet.
Teori New Media
Berikut beberapa teori media baru yang dapat dipelajari di antara,
1. Social Construction of Technology
Teori Social Construction of Technology (SCOT) adalah salah satu teori mengenai studi ilmu teknologi. Teori ini mengemukakan bahwa teknologi tidak menentukan tindakan manusia, melainkan tindakan manusia itu sendiri yang membentuk teknologi.
Cara penggunaan suatu teknologi juga tidak dapat dipahami tanpa memahami bagaimana teknologi yang tertanam dalam konteks sosial yang melingkupinya. Dari sudut pandang teori ini, media baru merupakan wujud akibat dari perubahan perilaku manusia yang semakin ingin cepat dan responsif terhadap banyak hal.
2. Carlile & Christensen Three-Stage Model of Theory-Building
Teori yang diungkapkan oleh Carlile & Christensen ini mengungkapkan jenis teori-bangunan melalui tiga tahap yaitu deskriptif, kategorisasi dan normatif. Masing-masing dari tiga kategori tersebut memiliki kategori-kategori lagi sendiri.
Sub-tahapan dalam unsur deskriptif teori-bangunan misalnya pengamatan fenomena, klasifikasi induktif dalam skema dan taksonomi, dan hubungan korelatif untuk mengembangkan sebuah model tertentu.
Sementara itu, unsur normatif berkembang melalui logika deduktif yang mengikuti pandangan pergeseran paradigma Kuhnian dan Popperian falsifiability.
Baca Juga: Pengertian Paradigma, Macam, dan Contohnya
Karl Raimund Popper: Biografi dan Pemikirannya
3. Teori Jaringan
Teori jaringan adalah salah satu teori yang digunakan untuk melakukan analisis terhadap proses produksi, komunikasi, dan informasi dalam media baru. Jaringan yang di maksud di sini benar-benar menunjukkan jaringan dalam arti fisik atau pun non-fisik.
Aspek fisik yang dimaksud meliputi jaringan antar komputer dalam skala global alias internet, jaringan media sosial, dan jaringan-jaringan yang lainnya.
4. Teori Media Komunikasi
Teori ini menjelaskan bagaimana peran media (yang dimaksud media adalah sarana penyampaian pesan) berpengaruh dalam menyebarkan informasi tertentu baik secara fisik maupun psikologis.
Dengan menggunakan teori ini seseorang dapat melihat bagaimana pengaruh suatu media komunikasi tertentu terhadap pendengar atau receiver, sehingga dapat melakukan antisipasi terhadap efek-efek tertentu yang tidak diinginkan karena sifat media komunikasi tersebut.
Baca Juga: Pengertian Media Komunikasi, Karakteristik, Fungsi, Bentuk, dan Teorinya
5. Model Penggunaan dan Gratifikasi Media
Teori ini mempelajari asal mula kebutuhan pendengar dari segi psikologis dan sosial yang menimbulkan harapan tertentu dari media atau sumber lain yang kemudian membawa pendengar bersentuhan dengan media lain, dan menimbulkan pemenuhan kebutuhan serta akibat-akibat lain termasuk yang tidak diinginkan.
Khalayak atau publik dianggap sebagai pihak yang aktif, dalam arti sebagian besar penggunaan media oleh pengguna memiliki tujuan tertentu. Dari teori ini ditemukan kesimpulan bahwa publik pada umumnya menggunakan media untuk saling mengirim pesan, dan membantu mengembangkan citra diri dalam kaitannya dengan sosial dan interaksi atau hiburan.
6. Teori Difusi Inovasi
Teori difusi inovasi berusaha untuk menjelaskan bagaimana, mengapa, dan pada tingkatan apa teknologi baru berkembang dan diadopsi ke dalam berbagai konteks. Menurut teori difusi inovasi, ada empat elemen utama yang mempengaruhi perkembangan media baru yaitu inovasi, saluran komunikasi, waktu dan sistem sosial.
Dari sudut pandang teori difusi inovasi, ada banyak subjek yang dapat mempengaruhi perilaku khalayak yang terlibat dalam proses difusi suatu informasi ke dalam khalayak ramai.
Dengan menggunakan teori ini seseorang dapat memiliki kerangka umum untuk mempertimbangkan bagaimana mengalirkan informasi melalui suatu jaringan tertentu, beserta faktor-faktor apa yang membentuk opini melalui pengambilan keputusan penggunaan teknologi tertentu.
Baca Juga: Pengertian Difusi Inovasi, Sejarah, Konsep, Elemen, Tahap, dan Kategorinya
7. Teori Kebudayaan Media Partisipatoris
Henry Jenkins dalam teori ini berusaha untuk menguraikan cara-cara budaya media baru menawarkan kepada publik untuk secara bersama-sama mengambil peran sebagai konsumen dan produsen media sekaligus.
Dalam kebudayaan media baru, seseorang atau kelompok mampu secara kreatif menanggapi isi dari media tertentu dengan menciptakan jenis budaya mereka sendiri sebagai upaya untuk menguraikan dan menemukan makna di dalam produk media dan pesan yang ada.
8. Internet sebagai Media Jurnalisme
Dalam pandangan ini, internet dipandang sebagai sebuah media baru untuk menyatukan karakteristik-karakteristik media massa yang lawas. Internet dipandang sebagai sebuah media baru yang memiliki kecepatan, harga, penyimpanan data, kemampuan akses, densitas informasi, dan unsur-unsur lain yang sangat kompleks sekaligus mendukung terciptanya beragam jenis komunikasi.
Dari berbagai sumber
Post a Comment