Motherboard: Pengertian, Fungsi, Komponen, Jenis, dan Cara Merawatnya

Table of Contents

Pengertian Motherboard atau Mainboard
Pengertian Motherboard

Motherboard (Mainboard) adalah papan sirkuit cetak utama (PCB) di komputer yang memungkinkan perangkat-perangkat elektronik penting pada suatu sistem terhubung satu sama lain. Sederhananya, motherboard  merupakan perangkat keras komputer yang berfungsi sebagai “tulang punggung” atau “ibu” yang menyatukan semua bagian.

Setiap jenis motherboard dirancang untuk bekerja dengan jenis prosesor dan memori tertentu, sehingga tidak semua jenis bisa cocok dengan perangkat Anda. Namun, umumnya hard drive yang bersifat universal akan bekerja dengan sebagian besar motherboard, terlepas dari jenis atau brand nya.

Motherboard sendiri sebenarnya tidak mempengaruhi kinerja sebuah perangkat keras. Performa perangkat akan meningkat bergantung pada chipset yang terpasang. Secara fisik, motherboard terdiri dari lembaran bahan non-konduktif yang kuat dan kaku. Kemudian, lapisan aluminium foil akan dicetak pada lembaran ini.

Lapisan tembaga yang juga sering disebut dengan traces itu umumnya kecil dan membentuk sirkuit antara berbagai komponen. Selain sirkuit, motherboard juga berisi sejumlah soket dan slot untuk menghubungkan komponen-komponen lainnya yang ada di dalamnya.

Baca Juga: Expansion Slot: Pengertian, Fungsi, dan Jenisnya

Umumnya, motherboard dilengkapi dengan beberapa konektivitas interface input/output yang terletak pada panel input/output di belakang perangkat tersebut. Interface paling umum pada motherboard adalah port USB. Umumnya, motherboard memiliki beberapa port USB karena banyaknya jenis konektivitas USB yang ada.

Fungsi Motherboard

Tujuan utama dari motherboard adalah untuk memindahkan daya dan menyediakan tempat di mana semua komponen dapat berkomunikasi satu sama lain. Berikut beberapa fungsi lain dari motherboard di antaranya,
1. Mentransfer data ke semua komponen komputer.
2. Menyediakan tata letak terbaik untuk semua komponen yang ada di komputer.
3. Menghubungkan komponen seperti CPU, RAM, dan video card melalui Hub Komponen.
4. Menyebarkan daya untuk bagian komputer sesuai dengan kebutuhan setiap bagian.
5. Menghubungkan berbagai komponen interface komputer langsung atau tidak langsung.
6. Mengirimkan traffic data untuk semua bagian komputer sesuai kebutuhan per bagian.
7. Menjadi pusat komunikasi ke seluruh komponen secara langsung maupun tidak.

Baca Juga: CNR (Communication and Networking Riser): Pengertian, Tujuan, dan Fungsinya
 

Komponen Motherboard

1. Soket CPU yang sebenarnya langsung disolder ke soket. Karena CPU berkecepatan tinggi menghasilkan banyak panas, ada heat sink dan titik pemasangan untuk kipas tepat di sebelah soket CPU.
2. Konektor daya untuk mendistribusikan daya ke CPU dan komponen lainnya.
3. Slot untuk memori utama sistem, biasanya dalam bentuk chip DRAM.
4. Sebuah chip membentuk antarmuka antara CPU, memori utama, dan komponen lainnya. Pada banyak jenis motherboard, ini disebut sebagai Northbridge. Chip ini juga berisi heat sink yang besar.
5. Chip kedua mengontrol fungsi input dan output (I / O). Itu tidak terhubung langsung ke CPU tetapi ke Northbridge. Pengontrol I / O ini disebut sebagai Southbridge. Gabungan Northbridge dan Southbridge disebut sebagai chipset.
6. Beberapa konektor, yang menyediakan antarmuka fisik antara perangkat input dan output dan motherboard. Southbridge menangani hubungan ini.
7. Slot untuk satu atau lebih hard drive untuk menyimpan file. Jenis sambungan yang paling umum adalah Integrated Drive Electronics (IDE) dan Serial Advanced Technology Attachment (SATA).
8. Chip memori hanya-baca (ROM), yang berisi firmware, atau petunjuk pengaktifan untuk sistem komputer. Ini juga disebut BIOS.
9. Slot untuk video atau kartu grafis. Ada beberapa jenis slot, termasuk Accelerated Graphics Port (AGP) dan Peripheral Component Interconnect Express (PCIe).
10. Slot tambahan untuk menyambungkan perangkat keras dalam bentuk slot Peripheral Component Interconnect (PCI).

Baca Juga: Frimware: Pengertian, Fungsi, Jenis, Contoh, dan Perbedaannya dengan Software

Jenis Motherboard

Berikut beberapa jenis motherboard di antaranya,
1. Motherboard AT (Advanced Technology)
Motherboard AT adalah sebuah jenis motherboard yang pertama kali diperkenalkan oleh IBM pada Agustus 1984, lalu kemudian digunakan secara luas pada tahun 1980-an. Motherboard jenis ini memiliki ukuran yang terbilang cukup besar yaitu 12 x 13.8 inci, ukuran yang cukup besar sehingga tidak muat di desktop mini.

Masalah lain yang dimiliki oleh motherboard AT adalah sulitnya saat melakukan instalasi, troubleshooting dan mengupgrade karena jarak antara tiap komponen sangat berdekatan.

Versi lain dari motherboard AT adalah Motherboard Baby AT yang mana memiliki ukuran yang lebih kecil yaitu 8.5 x 13 inci. Namun pada saat ini motherboard jenis AT/Baby AT sudah sangat jarang digunakan, dan telah digantikan oleh jenis motherboard yang lebih baru seperti ATX.

2. ATX (Advanced Technology Extended)
Motherboard ATX adalah sebuah jenis motherboard yang dikembangkan oleh Intel pada pertengahan tahun 1990-an yang mana merupakan sebuah peningkatan pada jenis motherboard sebelumnya yaitu AT.

Selain dengan peningkatan pada ukuran motherboard yang semakin kecil. Motherboard ATX juga mengalami peningkatan pada kemudahan untuk menggunakannya, dalam hal ini instalasi, troubleshooting dan mengupgrade, juga peningkatan pada I/O dan teknologi processor serta biaya produksi sistemnya. 

Baca Juga: Processor Intel: Pengertian, Jenis, dan Perbandingannya dengan AMD

3. Micro-ATX
Micro-ATX sama dengan jenis ATX, manfaat yang ditawarkan juga sama, yang membedakannya hanyalah pada ukuran motherboard yang lebih kecil, hal tersebut dilakukan dengan mengurangi jumlah slot I/O yang didukung pada motherboard.

4. LPX (Low Profile Extended)
Moterhboard low profile extension diciptakan setelah motherboard AT ditahun 1990-an. Motherboard jenis ini dirancang untuk digunakan pada casing Slimline atau low profile, yang memang didesain sedemikian rupa untuk mengurangi penggunaan space ruangan dan biaya.

Yang membedakan motherboard jenis ini dengan yang lain adalah pada riser card yang mana merupakan sebuah kartu yang dipasang tegak yang digunakan untuk memasang slot ekspansi.

Hal ini bertujuan untuk mengurangi tinggi dari sebuah casing, karena umumnya tinggi casing komputer dipengaruhi oleh kartu expansi itu sendiri. Meski demikian, hal ini sebenarnya tidak disarankan, karena hal tersebut dapat mempengaruhi sistem pendingin pada komputer Anda.

5. BTX (Balanced Technology Extended)
Motherboard BTX dikembangkan untuk mengurangi atau menghindari beberapa masalah yang muncul pada saat menggunakan teknologi terkini. Teknologi yang lebih baru cenderung menggunakan daya yang lebih besar dan juga menghasilkan panas yang lebih. Tidak seperti motherboard jenis lainnya, BTX secara total melepaskan diri dari bentuk jenis ATX yang saat ini populer.

Salah satu fitur yang paling menarik dari BTX ialah penggunaan aliran udara secara in-line dimana slot memori dan slot expansi dipindah tempatkan sehingga komponen utama seperti processor, chipset dan video card dapat menggunakan aliran udara yang sama, sehingga mengurangi penggunaan kipas yang dibutuhkan oleh sistem.

6. Mini-ITX (Information Technology Extended)
Mini ITX merupakan sebuah jenis motherboard berdaya rendah dengan ukuran cukup kecil yaitu 17 x 17 cm. Mini-ITX ini dirancang oleh VIA Technologies pada tahun 2001. Motherboard Mini-ITX ini digunakan pada komputer yang memiliki bentuk yang kecil, selain itu motherboard jenis ini juga tidak menimbulkan panas yang lebih karena menggunakan konsumsi daya yang rendah sehingga tidak membutuhkan kipas yang besar.

Cara Merawat Motherboard

Sebagian besar motherboard bertahan lebih lama dari bagian komputer lainnya, dengan asumsi perawatannya baik pula. Anda tidak perlu melakukan apa pun untuk merawat motherboard Anda secara aktif, tetapi mengetahui penyebab umum motherboard bisa berguna.

Hal-hal yang akan merusak motherboard sebelum waktunya meliputi di antaranya,
1. Panas tinggi, biasanya karena sistem pendingin dan kipas yang tidak memadai
2. Kerusakan akibat benturan, seperti menjatuhkan laptop Anda
3. Kerusakan listrik, karena tumpahan atau penggunaan aksesori daya yang salah
4. Koneksi atau tipe konektor salah

Baca Juga: Pengertian Power Supply, Komponen, Cara Kerja, Klasifikasi, dan Jenisnya

Dari berbagai sumber

Download

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment