Latency: Pengertian, Komponen Utama, Kategori, Cara Menghitung, dan Cara Mengatasinya
Latency (Delay) |
Pengertian Latency
Latency (delay) atau penundaan adalah waktu yang dibutuhkan data dari asal sampai tujuan yang diukur dalam satuan mili detik (ms). Dalam jaringan komputer, latency adalah ekspresi dari berapa banyak waktu yang dibutuhkan paket data untuk melakukan perjalanan dari satu titik ke titik lain. Idealnya, latency akan sedekat mungkin dengan nol.
Latency jaringan dapat diukur dengan menentukan waktu perjalanan pulang pergi atau round-trip time (RTT) paket data untuk melakukan perjalanan ke suatu tujuan dan kembali lagi. Pada latency jaringan yang tinggi dapat secara dramatis meningkatkan waktu muat halaman web, mengganggu streaming video dan audio, dan membuat aplikasi tidak dapat digunakan.
Baca Juga: Pengertian Website, Sejarah, Unsur, Fungsi, Jenis, dan Manfaatnya
Penundaan perjalanan pulang pergi adalah ukuran penting karena komputer yang menggunakan jaringan TCP / IP mengirim data dalam jumlah terbatas ke tujuannya dan kemudian menunggu pemberitahuan kembali sebelum mengirim lagi. Dengan demikian, penundaan perjalanan pulang pergi memiliki dampak utama pada kinerja jaringan.
Komponen Utama yang Mempengaruhi Latensi Jaringan
Terdapat empat komponen utama yang mempengaruhi latency jaringan di antaranya,
1. Media transmisi
Jalur fisik antara titik awal dan titik akhir serta jenis media yang digunakan turut dapat mempengaruhi latency. Misalnya, jaringan berbasis kabel tembaga lama memiliki latency yang lebih tinggi daripada serat optik modern.
Baca Juga: Kabel Jaringan: Pengertian, Fungsi, Jenis, Kelebihan, dan Kekurangannya
2. Propagasi
Semakin jauh jarak dua node, semakin banyak latency karena latency bergantung pada jarak antara dua node yang berkomunikasi. Secara teoritis, latency paket yang melakukan perjalanan bolak-balik di seluruh dunia adalah 133ms. Pada kenyataannya, perjalanan bolak-balik seperti itu membutuhkan waktu lebih lama, meskipun latency menurun ketika koneksi langsung melalui tulang punggung jaringan tercapai.
3. Router
Efisiensi di mana router memproses data yang masuk memiliki dampak langsung pada latency. Ini menyebabkan lompatan router ke router dapat meningkatkan latency.
4. Penundaan penyimpanan
Mengakses data yang disimpan dapat meningkatkan latency karena jaringan penyimpanan mungkin memerlukan waktu untuk memproses dan mengembalikan informasi.
Kategori latency
Latency mempunyai banyak kategori berdasarkan tingkat kecepatan saat mengirimkan data di antaranya,
1. High speed
Latency yang masuk dalam kategori high-speed biasanya memiliki kecepatan mencapai di bawah 10 mili detik (low latency). Low latency adalah ketika Anda sedang mengakses sebuah website, maka proses loading yang dibutuhkan relatif singkat.
Bahkan, ketika Anda membuka website tersebut, berbagai macam konten seperti gambar, audio, teks, dapat langsung ditampilkan pada layar komputer.
2. Medium speed
Berada di posisi medium, berarti kategori latency yang satu ini memiliki kecepatan kurang dari 1000 mili detik tapi lebih dari 10 mili detik. Proses loading-nya pun relatif cepat, meskipun dalam menampilkan konten di website membutuhkan waktu sedikit lebih lama karena harus satu per satu hingga tampilan secara utuhnya selesai dimuat.
3. Low speed
Mempunyai kecepatan lebih dari 1000 mili detik. Ketika Anda mengakses website, kemungkinan error akan terjadi karena tentunya proses loading yang dibutuhkan sangat lama, sehingga pengolahan tampilan konten di layar komputer juga menjadi terhambat dan memicu crashing.
Cara Menghitung Jaringan Latency
Jaringan latency dapat diuji menggunakan Ping, Traceroute, dan MTR yang pada dasarnya kombinasi dari Ping dan Traceroute. Masing-masing alat ini dapat menentukan waktu latensi tertentu, dengan MTR yang paling memberikan hasil mendetail.
Penggunaan MTR memungkinkan pengguna untuk menghasilkan laporan yang akan membuat daftar setiap hop dalam jaringan yang diperlukan untuk sebuah paket untuk melakukan perjalanan dari titik A ke titik B. Laporan tersebut akan mencakup rincian seperti Loss%, Rata-rata latensi, dan lain-lain.
Pada dasarnya, latensi diukur atau dihitung menggunakan salah satu dari dua metode berikut di antaranya,
1. Metode Round trip time (RTT)
2. Metode Time to first byte (TTFB)
Waktu perjalanan pulang pergi dapat diukur menggunakan metode di atas dan melibatkan pengukuran jumlah waktu yang dibutuhkan antara saat klien mengirim permintaan ke server dan saat menerima kembali. Di sisi lain, TTFB mengukur jumlah waktu yang dibutuhkan antara saat klien mengirim permintaan ke server dan saat menerima data byte pertama.
Tetapi apabila Anda penasaran untuk mengetahui bagaimana latensi mempengaruhi throughput dalam situasi hipotesis, Anda dapat menggunakan kalkulator throughput. Cukup tentukan aplikasi, nilai latency, jarak, dan lain-lain. Setelah selesai, lihat bilah “tidak dioptimalkan” untuk perkiraan throughput maksimum yang dapat Anda harapkan.
Cara Mengatasi Latency
Ada beberapa hal yang dapat Anda lakukan untuk memperbaiki latensi tinggi jika mengalami masalah ini di antaranya,
1. Matikan unduhan apa pun, juga pastikan untuk memeriksa apa pun yang diunduh di latar belakang.
2. Tutup semua aplikasi atau tab browser yang tidak digunakan.
3. Periksa malware yang bisa saja menyebabkan bug di komputer yang juga akan menghabiskan sebagian besar bandwidth.
4. Gunakan kabel Ethernet untuk menghubungkan perangkat Anda ke router atau modem, jika memungkinkan.
5. Jika Anda tidak dapat menggunakan kabel Ethernet, Anda mungkin ingin membeli sistem Wi-Fi mesh, seperti Google Nest Wi-Fi.
6. Perbarui firmware router dan modem Anda karena firmware usang bahkan dapat menyebabkan kecepatan internet yang lambat.
7. Aktifkan fitur QoS router Anda dan setel untuk memprioritaskan perangkat atau aktivitas Anda.
Dari berbagai sumber
Post a Comment