Keyword Density: Pengertian, Fungsi, Cara Menghitung, dan Strateginya
Pengertian Keyword Density
Keyword density adalah persentase kepadatan kata kunci pada sebuah artikel, baik itu main keyword maupun variant keyword. Keyword density merupakan hasil dari pengulangan kata kunci. Aspek keyword density ini dapat memberikan pengaruh yang cukup besar pada segi SEO. Namun harus juga dipertimbangkan karena selain mempengaruhi posisi blog, berguna supaya tidak dianggap spam oleh search engine. Akan lebih baik bila Anda menjaga keseimbangannya atau menggunakan kata kunci yang sesuai porsi, tidak berlebihan atau kurang.
Untuk Google idealnya antara 1,5% dan 3,5%, sedangkan selain Google, seperti Bing atau Yahoo, keyword density yang baik ialah 5%.
Fungsi Keyword Density
Keyword density berfungsi untuk menampilkan berapa kali sebuah kata disebutkan dalam satu artikel. Tampilan keyword density diurutkan dari keyword yang paling sering disebutkan (persentase tertinggi). Nilai keyword density ini menjadi nilai yang seimbang sehingga artikel yang Anda buat tidak mengalami keyword stuffing sehingga akan mendukung aktivitas SEO pada website tersebut.
Dalam membuat artikel yang baik, terdapat saran pengaturan keyword density yang bisa Anda ikuti. Idealnya keyword density untuk main keyword adalah 1,0-2,0% dari keseluruhan artikel. Jika keyword density melebihi angka tersebut, Google dapat melacak adanya spam pada sebuah halaman.
Cara Menghitung Keyword Density
Untuk menghitung keyword density, Anda perlu mengetahui berapa kali suatu kata kunci disebutkan dalam artikel. Perhatikan rumus perhitungan berikut:Keyword Density = (total kata kunci disebutkan / jumlah total kata dalam artikel) x 100%
Misalnya, Anda menargetkan kata kunci “content writer” dan kata tersebut muncul sebanyak 30 kali pada artikel yang terdiri dari 2000 kata. Sesuai dengan rumus di atas, maka keyword density yang didapatkan yaitu (30 / 2000) x 100% = 1,5%.
Baca Juga: Pengertian Content Writer, Fungsi, Tugas, Jenis, Skill, dan Caranya
Selain menghitung persentase keyword density menggunakan rumus di atas, writer juga dapat memanfaatkan keyword density calculator. Keyword density calculator atau word counter adalah alat yang digunakan untuk menghitung kepadatan kata kunci yang Anda target.
Tool SEO ini dapat diakses secara gratis oleh publik dengan penjelasan yang lengkap, seperti keterangan jumlah kata pada satu teks artikel hingga tabel keyword density yang bisa dikelompokkan sesuai jumlah kata.
Strategi menghasilkan keyword density yang ideal
Berikut 6 strategi cara menghasilkan keyword density yang ideal di antaranya,
1. Mengutamakan kenyamanan pembaca
Artikel yang enak dibaca dan berisi informasi yang relevan akan membuat pengunjung website Anda menjadi pembaca tetap. Kalau tidak ada pengunjung website yang berkunjung dan membaca, konten artikel Anda yang berisi banyak keyword tersebut juga tidak akan berfunsi secara optimal.
2. Menggunakan keyword stemming
Penggunaan keyword stemming akan memudahkan mesin pencari untuk menemukan kata kunci yang Anda targetkan dengan penambahan imbuhan.
3. Hindari keyword stuffing
Keyword stuffing akan membuat website Anda terlalu penuh dan pada akhirnya mesin pencari bisa menganggapnya sebagai spam. Maka dari itu, sebisa mungkin jangan pakai kata kunci secara bertumpuk di satu artikel website.
4. Menggunakan kata yang berhubungan dengan keyword
Kata-kata yang berhubungan ini bisa diambil dari sinonim, variasi, atau juga berhubungan dalam segi konteks dengan kata kunci yang kamu targetkan. Penulis konten artikel suatu website diharapkan untuk sering membaca website ataupun blog yang berhubungan dengan websitenya.
Baca Juga: Pengertian LSI Keyword, Cara Kerja, Cara Menemukan, dan Manfaatnya
Penambahan pengetahuan dan kosa kata sangat penting supaya frekuensi keyword yang dihasilkan tetap dalam presentase yang aman.
5. Hindari kesalahan penulisan
Jangan sampai artikel Anda banyak kesalahan kata atau penulisan karena mesin pencari sudah memiliki format keyword yang sering dicari dan kesalahan kata pastinya membuat keyword Anda tidak terbaca oleh mesin pencari, walaupun hanya ada huruf yang terbalik posisinya, huruf yang terketik dobel, ataupun huruf yang keliru. Selalu cek artikel website Anda sebelum dipublish secara online.
6. Gunakan keyword yang bervariasi
Lakukan riset variasi keyword yang Anda inginkan. Hal ini akan memudahkan Anda saat penulisan dan sekaligus membuat mesin pencari semakin dekat dengan target kata kunci Anda.
Baca Juga: Google Keyword Planner: Pengertian, Cara Daftar, Cara Menggunakan, dan Tipsnya
Dari berbagai sumber
Post a Comment