.htaccess: Pengertian, Fungsi dan Cara Menggunakannya

Table of Contents
Pengertian .htaccess atau hypertext access
.htaccess (hypertext access)

Pengertian .htaccess

.htaccess (hypertext access) adalah file yang digunakan untuk memodifikasi dan menambahkan fungsi dan pengaturan tambahan ke server. File .hypertext access ini merupakan file konfigurasi server web Apache yang umumnya tersedia di File Manager akun hosting.

Baca Juga: Web Host Manager (WHM): Pengertian, Manfaat, dan Perbedaannya dengan cPanel

Kegunaan umum dari file .htaccess termasuk mengarahkan ulang URL, mengaktifkan perlindungan kata sandi untuk situs web (atau halaman situs web) menampilkan halaman kesalahan khusus (seperti error halaman 404) serta membantu meningkatkan SEO melalui kebijakan garis miring (slash policy) yang konsisten. 

Baca Juga: Broken Link: Pengertian, Tanda, Penyebab, Dampak, dan Cara Ceknya

Dalam penggunaan SEO ini, webmaster dapat memilih untuk memerlukan garis miring di akhir setiap URL di sebuah situs atau tidak.

Fungsi .htaccess

File hypertext access juga mempunyai banyak fungsi lain yang berbeda di antaranya,
1. Mencegah hotlinking ke konten Anda. Hotlinking konten dapat membuat situs Anda lambat karena web lain memonopoli server Anda untuk memuat gambar dan konten lainnya.

Baca Juga: Hotlink Protection: Pengertian, Manfaat, dan Cara Settingnya

2. Membuat redirect ke halaman lain. Anda dapat melakukan pengalihan sementara atau permanen melalui file .htaccess.
3. Membuat halaman error 404. file .htaccess juga memungkinkan Anda untuk membuat halaman error 404 khusus yang lebih menarik, sesuai dengan keinginan Anda.
4. Mengubah halaman indeks website. Alih-alih mengedit file index.php, Anda dapat mengubah halaman indeks website melalui .htaccess menggunakan perintah directoryindex.
5. Melindungi website Anda dengan password.  Amankan situs dan direktori website Anda dengan bantuan directive .htpasswd file.

Jika Anda tidak menggunakan .htaccess, saat ada pengguna yang hendak mengakses website Anda, mungkin halaman tersebut tak dapat diakses dan menampilkan Error 404 Not Found karena halaman tersebut tidak dikenali. Beberapa kesalahan umum lain saat Anda tidak menggunakan .htaccess di antaranya,
1. Page Not Found – 404
Kesalahan atau error ini terjadi ketika pengunjung mengakses salah satu halaman atau tautan yang ada di website. Biasanya, Page Not Found – 404 disebabkan oleh kesalahan pengetikan URL, pengaturan DNS, atau kompatibilitas pada website.

2. Internal Server Error – 500
Hal ini biasanya terjadi saat pengunjung melakukan permintaan data ke server namun tidak dapat dipenuhi oleh server website yang bersangkutan. Alhasil, pengunjung mengalami ketidaknyamanan karena tak dapat mengakses halaman yang mereka kunjungi dan muncul error 500 ini.

3. Forbidden – 403
Kesalahan selanjutnya yang bisa terjadi karena tidak menggunakan .htaccess adalah Forbidden 403. Hal ini biasanya terjadi ketika pengguna mengakses salah satu halaman atau direktori dengan level yang tidak seharusnya diakses. Misalnya ketika level User ingin mengakses halaman yang hanya bisa diakses oleh level Administrator, maka akan muncul pemberitahuan error 403 Forbidden.

Baca Juga: Error 403 Forbidden: Pengertian, Penyebab, dan Cara Mengatasinya

4. Bad Request – 400
Biasanya, error Bad Request 400 terjadi ketika web server tidak mengenali permintaan yang dibuat user. Sebab, permintaan tersebut tidak tepat atau corrupt di tengah proses pengiriman data dari server website. Selain itu, kejadian ini juga bisa disebabkan oleh kesalahan pengetikkan URL, kecacatan syntax, atau URL yang mengandung karakter yang tidak sah.

5. Authorization Required – 401
Kesalahan ini biasanya terjadi ketika ada pengguna yang ingin mengakses suatu halaman atau direktori dan harus melakukan login. Namun, pengguna ini memiliki otorisasi tersendiri dengan username dan kata sandi yang tidak dikenal, maka akan terjadi kerusakan otorisasi.

Cara Menggunakan .htaccess

Anda harus mempunyai akses masuk ke direktori website supaya dapat memodifikasi file .htaccess.  Ada dua cara yang biasanya digunakan di antaranya,
1. Akses Menggunakan File Manager
Supaya bisa menggunakan cara ini, syaratnya adalah Anda harus mempunyai username dan password untuk mengakses cPanel. Setelah mendapatkan akses untuk masuk ke cPanel, silakan ikuti panduan akses file .htaccess di File Manager untuk mengakses file .htaccess di dalam hosting menggunakan file manager.

2. Akses Menggunakan FTP
Selain menggunakan akses ke cPanel, ada cara lain untuk mengakses file .htaccess, yaitu menggunakan FTP client. Anda harus mempunyai username dan password. Anda bisa menggunakan berbagai macam aplikasi FTP client yang tersedia di internet seperti FileZilla, WinSCP, CyberDuck, dan SmartFTP. Namun kebanyakan menggunakan FileZilla sebagai aplikasi FTP mereka.

Dari berbagai sumber

Download

Baca Juga: 

1. Apache Web Server: Pengertian, Fungsi, Cara Kerja, Kelebihan, Kekurangan, dan Perbandingannya dengan Nginx

2. Nginx: Pengertian, Sejarah, Cara Kerja, Kelebihan, Kekurangan, dan Perbedaannya dengan Apache

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment