Hard Disk Drive (HDD): Pengertian, Sejarah, Komponen, Fungsi, Kapasitas, Jenis, Cara Kerja, Kecepatan, dan Perbandingan dengan Solid State Drive (SSD)

Table of Contents

Pengertian Hard Disk Drive atau HDD

Pengertian Hard Disk Drive (HDD)

Hard Disk Drive (HDD) atau cakram keras adalah sebuah komponen hardware yang menyimpan data sekunder dan berisi piringan magnetis. Jika dibuka, terlihat Hardisk pada ujung lengan bertuas yang menempel pada piringan yang dapat berputar. Dalam sebuah Hardisk biasanya terdapat lebih dari satu piringan untuk memperbesar kapasitas data yang dapat ditampung.

Hardisk pertama terdiri dari 50 piringan berukuran 2 kaki (0,6 meter) dengan kecepatan rotasinya mencapai 1.200 rpm (rotation per minute) dengan kapasitas penyimpanan 4,4 MB. Hardisk zaman sekarang sudah ada yang hanya selebar 0,6 cm dengan kapasitas 750 GB. Kapasitas terbesar hardisk saat ini mencapai 14 TB dengan ukuran standar 3,5 inci.

Hardisk kini juga tidak hanya dapat terpasang di dalam perangkat (internal) tetapi juga dapat dipasang di luar perangkat (eksternal) dengan menggunakan kabel USB ataupun FireWire. Karena sifatnya yang rapuh dan tidak tahan guncangan, Hardisk bisa dikategorikan sebagai barang pecah-belah. 

Baca Juga: USB (Universal Serial Bus): Pengertian, Sejarah, Versi, Fungsi, Model Transfer, Kelebihan, Kekurangan, dan Istilah Terkait

Sejarah Hard Disk Drive (HDD)

Hard disk drive komersial pertama diciptakan di tahun 1956 oleh sebuah tim di IBM yang dipimpin oleh Reynold B. Johnson melalui eksperimennya dengan pita magnetik sebagai sarana penyimpanan data.

Tim IBM menemukan bahwa mereka dapat menyimpan data pada cakram logam bermagnet yang dapat ditimpa dengan informasi baru, yang membawa pada pembuatan sistem hard disk drive pertama, yang dikenal sebagai RAMAC (Random Access Method of Accounting and Control).

Hard disk drive asli ukurannya sebesar dua kulkas, dengan total 50 piring berukuran 24 inci yang berputar pada 1.200 RPM. Meski ukurannya yang besar, RAMAC memiliki kapasitas hanya 5MB—sekitar ukuran satu gambar, dan meski kapasitasnya ini kecil, biayanya sekitar $10.000 per megabyte.

RAMAC disimpan di pusat data IBM sampai IBM memperkenalkan penyimpanan yang dapat dipindahkan di tahun 1960-an. Drive Penyimpanan Cakram IBM 1311 tahun 1962 menampung 2,6 MB pada enam piring berukuran 14 inci. Ini kira-kira besarnya sama dengan sebuah mesin pencuci piring.

Komputer meja pribadi muncul di tahun 70-an, dan pada saat yang sama, IBM mengembangkan floppy disk yang pertama. Pertama kali dikeluarkan di tahun 1971, floppy disk merupakan cakram magnetik pertama yang mudah dibawa-bawa. Anda dapat menganggapnya sebagai hard drive eksternal yang pertama.

Floppy disk menjadi standar untuk penyimpanan disk sampai CD yang dapat ditulis dan USB flash drive menjadi semakin populer saat peralihan abad. Hard disk baca/tulis pertama untuk komputer pribadi dikeluarkan di tahun 1972 oleh Memorex.

Di tahun 1980, banyak perusahaan besar terjun dalam bisnis HDD, dan ST-506 dari Shugart Technology menjadi HDD paling ringkas yang tersedia saat itu, dengan ukuran 5,25 inci dengan kapasitas 5 MB. Sementara itu, IBM mengeluarkan IBM 3380, yang merupakan hard drive pertama yang menawarkan penyimpanan 1 GB.

Di tahun 1983, Rodime meluncurkan RO352, HDD 3,5 inci pertama dengan dua piring dan berkapasitas 10 MB. HDD berukuran 3,5 inci ini segera menjadi standar untuk komputer desktop dan masih dipakai hingga sekarang (untuk laptop HDD yang digunakan adalah 2,5 inci).

Tahun 80-an hard drive eksternal yang tidak asing lagi hari ini mulai terbentuk, dan seiring waktu, saat ukuran fisik hard drive eksternal mengecil, kapasitas hard drive membesar.

Komponen Hard Disk Drive (HDD)

Sebuah Hard Disk Drive tentu memiliki beberapa komponen penting dan semua bekerja bersama supaya berfungsi dengan baik di antaranya,
1. Dudukan (chassis). Fungsinya adalah sebagai wadah atau tempat dari komponen dan bagian lainnya dirakit. Semua bagian tadi dirangkai menjadi satu unit sehingga dapat berfungsi dengan normal.
2. Saringan. Sesuai dengan namanya, saringan atau filter menjadi sebuah komponen yang bertugas untuk menyaring udara di dalam space hardisk. Tujuannya adalah untuk mencegah debu supaya tidak mengganggu kinerja.
3. Piringan (platter). Piringan HD berbentuk seperti sebuah piring tipis dan memiliki lapisan bermedan magnet. Dengan fitur ini, piringan mampu menyimpan file atau data. Ada beberapa komponen sekunder di dalamnya. Ini termasuk cluster, track, sector, dan cylinder.
4. Motor Servo. Sebuah motor drive merupakan komponen penting pada sebuah HD. Fungsinya adalah untuk menggerakkan piringan pada poros yang tersedia. Komponen tersebut juga berfungsi untuk mengatur kecepatan putaran. Kecepatan pada piringan harddisk tersebut diberi nama rpm atau rotasi per menit.
5. Tungkai (access arm). Fungsinya adalah memegang dan menggerakkan komponen read write head ke seluruh permukaan piringan atau platter.
6. Kepala Baca (read-write head). Merupakan komponen atau sebuah mekanisme yang berfungsi untuk menulis dan membaca data dari atau ke platter. Ini juga berguna untuk mengubah sinyal magnetic menjadi sinyal digit.
7. Aktuator. Di dalam sebuah hardisk, Anda akan menemukan magnet buatan dan magnet permanen. Keduanya berfungsi untuk mengatur speed atau kecepatan pergerakan kepala baca saat menulis maupun membaca.
8. Pengatur Kepala (head controller). Berfungsi untuk mengendalikan kepala supaya dapat membaca dan menulis data secara baik. Fungsi lain adalah memperkuat sinyal yang diterima maupun diberi oleh kepala tersebut.
9. Komponen Papan (board pada hardisk). Merupakan sebuah sirkuit elektronik dan berfungsi untuk mengatur kinerja HD. Selain itu, komponen ini berfungsi memeriksa atau mendeteksi konfigurasi yang berjalan. Sistem ini juga memiliki tugas untuk mengatur keluar masuknya atau lalu lintas data dari atau ke motherboard komputer.
10. Pengatur Disk (disc controller). Berfungsi untuk mengontrol semua elemen yang ada di HD. Selain itu, ini berguna sebagai penghubung antar elemen yang berada di dalam disk.

Fungsi Hard Disk Drive (HDD)

Secara umum, ada 3 fungsi hard disk dalam kebutuhan sehari-hari di antaranya,
1. Penyimpanan data pengguna
Fungsi hard disk seperti yang dijelaskan sebelumnya bahwa hard disk dianggap sebagai alat penyimpanan data pengguna. Berbagai macam file yang dapat disimpan dimulai dari .mp3, .pdf, .mp4, .doc, .rar dan masih banyak lagi. Bisa dibilang hard disk merupakan “nyawa” bagi penggunanya. Hal ini dikarenakan hard disk menyimpan berbagai dokumen penting yang dibuat atau disimpan oleh penggunanya.

Selain itu hard disk juga menjadi pusat penyimpanan hiburan berupa lagu, film, dan video. Dapat disimpulkan bahwa fungsi hard disk menjadi sangat penting karena perangkat ini menjadi tempat penyimpanan berbagai data yang penting bagi penggunanya.

2. Sebagai back-up data
Selain digunakan untuk menyimpan data, hard disk juga bisa digunakan sebagai back-up atau cadangan data yang dimiliki oleh seseorang. Bila Anda memiliki hard disk, khususnya hard disk eksternal, Anda dimungkinkan untuk dapat menyimpan data cadangan tanpa khawatir akan terhapus di dalam komputer. Dengan demikian data Anda menjadi lebih aman dan dapat dibuka kapan pun dan di mana-pun yang diinginkan.

Pemilihan hard disk juga tidak boleh dilakukan dengan sembarangan. Hal ini karena bila Anda memiliki banyak data, maka disarankan untuk memilih hard disk eksternal dengan kapasitas yang lebih besar.

3. Tempat menyimpan data dari OS dan software
Fungsi terakhir hard disk adalah sebagai OS (operating system). OS yang biasanya digunakan dalam PC atau komputer adalah dari Windows. OS dari Windows atau dari OS lain tidak akan bisa bekerja sebagaimana mestinya bila tidak didukung oleh kehadiran hard disk. Itulah mengapa kehadiran hard disk begitu penting untuk digunakan.

Selain untuk OS, ternyata Hard Disk juga bisa digunakan untuk menyimpan software. Supaya dapat meng-install suatu perangkat lunak atau software, maka dibutuhkan adanya hard disk, khususnya hard disk internal supaya dapat menyimpan data yang terdapat di dalamnya. Penyimpanan software dalam komputer disarankan tidak boleh sampai terlalu banyak. Hal ini bisa berdampak pada kinerja PC atau komputer yang Anda miliki.

Kapasitas Hard Disk Drive (HDD)

Beberapa kapasitas penyimpanan harddisk yang paling umum di antaranya,
1. 16GB, 32GB dan 64GB. Kapasitas rentang hard disk yang ini termasuk dalam kelompok terendah. Biasanya ditemukan di perangkat yang lebih tua dan lebih kecil.
2. 120GB dan 256GB. Ukuran hard drive rentang ini umumnya dianggap sebagai entry-level untuk perangkat HDD seperti laptop atau komputer.
3. 500GB, 1TB dan 2TB. Penyimpanan hard drive yang satu ini mempunyai kapasitas sekitar 500 GB. Sering dianggap sebagai standar layak untuk rata-rata pengguna.
4. Lebih dari 2TB. Hard drive dengan ukuran lebih dari 2TB cocok pengguna yang memiliki file dengan ukuran dan resolusi tinggi.

Jenis Hard Disk Drive (HDD)

Secara umum ada 4 jenis hard disk yang pernah diciptakan beberapa di antaranya,
1. Hard Disk SATA (Serial Advanced Technology Attachment). Merupakan hard disk yang memiliki bentuk yang ramping dibandingkan dengan hard disk lainnya. Hard disk ini mulai dipasarkan pertama kali pada tahun 2002.
2. Hard Disk ATA (Advanced Technology Attachment). Hard disk ini adalah hard disk yang menggunakan 16 bit paralel dengan penambahan kecepatan transfer, diciptakan pertama kali pada tahun 1986.
3. Hard Disk SCSI (Small Computer System Interface). Hard disk ini merupakan jenis yang cukup modern dan kompatibel dengan hampir seluruh perangkat.
4. Disk IDE (Integrated Drive Electronics). Hard disk yang merupakan standar interface antara bus data motherboard dengan disk storage.

Baca Juga: Storage Device: Pengertian, Fungsi, Model, Jenis, dan Contohnya

Cara Kerja Hard Disk Drive (HDD)

Pada harddisk terdapat sebuah komponen yang bernama platter yang terdiri dari material magnetik yang terbagi menjadi milyaran area yang sangat kecil. Setiap area tersebut dapat diberikan gaya magnet (untuk menyimpan 1) atau tidak diberikan gaya magnet (untuk menyimpan 0). Dengan menyatukan nilai-nilai tersebut maka akan menghasilkan sebuah informasi. Misalnya satu kata mewakili 1 byte atau 8 bit.

Gaya magnet digunakan pada penyimpanan komputer karena dengan demikian data pada komputer dapat tersimpan meski perangkat telah dimatikan. Sama halnya bila Anda memberikan daya magnet kepada sebuah paku, maka paku tersebut akan tetap dialiri oleh gaya magnet hingga Anda melepaskan gaya magnet tersebut.

Ketika Anda menyimpan data pada harddisk, data tersebut tidak hanya langsung ditulis berhamburan begitu saja di platter. Data tersebut disimpan dengan sangat rapi pada pola platter. Bit data tersusun secara konsentris dan melingkar yang kemudian disebut sebagai track. Setiap track dipecah menjadi area yang lebih kecil yang disebut sector.

Pada bagian dari harddisk terdapat sistem yang menyimpan peta mengenai informasi dari seluruh data sector. Peta ini mengetahui sector mana yang telah digunakan dan yang mana yang masih kosong. Pada sistem operasi windows peta ini disebut File Allocation Table atau FAT. Ketika komputer ingin menyimpan informasi baru, ia akan melihat peta terlebih dahulu untuk mencari sektor yang kosong.

Baca Juga: 

1. FAT32: Pengertian, Fitur, Manajemen Ruang Disk, Kelebihan, dan Kekurangannya

2. NTFS: Pengertian, Fitur, Manajemen Ruang Disk, Kelebihan, dan Perbedaannya dengan FAT32

Lalu kemudian menginstruksikan read/write head untuk berpindah melintasi platter untuk menemukan lokasi yang tepat, lalu kemudian menyimpannya di sana. Untuk membaca sebuah informasi, proses yang sama dilakukan namun dengan cara terbalik, di mana sector yang dicari adalah sector yang berisi informasi yang terkait. Begitu banyak informasi data yang dapat kita simpan pada harddisk meski dengan ukurannya yang terbilang kecil.

Namun meski demikian harddisk dapat menjadi masalah bila terdapat kotoran atau debu di dalamnya. Sebuah potongan debu berukuran kecil mampu membuat read-write head bergerak tidak stabil hingga dapat merusak bahan magnetis pada platter.

Hal ini dikenal sebagai disk crash (atau head crash) dan hal tersebut dapat menghilangkan data pada harddisk Anda. Oleh karena itu, sebaiknya Anda melakukan backup data pada file-file penting Anda seperti dokumen atau foto pada perangkat penyimpanan lain seperti CD, flash disk, atau penyimpanan cloud.

Kecepatan pada Hard Disk Drive (HDD)

Kemampuan membaca data Hard Disk Drive saat ini adalah 5.400 RPM dan 7.200 RPM, 10.000 RPM, bahkan sampai dengan 15.000 RPM. Adapun fungsi dari kecepatan membaca data pada hard disk yaitu seperti saat mencoba untuk menghidupkan komputer, menjalankan program, membuka file, atau melakukan hal lainnya menggunakan komputer, pada saat itu juga hard disk pada komputer sedang bekerja.

Cakram yang ada di dalam hard disk berputar, semakin cepat cakram itu berputar, semakin cepat pula komputer dapat mengeksekusi perintah yang diberikan. Artinya kecepatan komputer akan sangat dipengaruhi oleh kecepatan putaran cakram yang ada di dalam hard disk komputer, oleh karena itu semakin tinggi kecepatan hard disk semakin baik juga kinerja pada komputer.

Perbandingan Hard Disk Drive (HDD) dan Solid State Drive (SSD)

Perbedaan HDD dan SSD di antaranya,
1. Kapasitas maksimum
Pertama, perbedaan HDD dan SSD adalah dilihat dari kapasitas maksimumnya. Jarang ditemukan SSD yang memiliki kapasitas hingga 2TB. Kamu akan lebih banyak menemukan SSD dengan kapasitas 500GB hingga 1TB sebagai drive utama dalam sistem. Sedangkan  HDD punya kapasitas yang lebih besar, bahkan 500GB HDD saja dianggap sebagai kapasitas paling dasar dan paling rendah.

2. Kecepatan
Perbedaan HDD dan SSD berikutnya adalah dari segi kecepatan. Dalam hal ini, SSD lebih unggul. Dengan menggunakan SSD, proses booting tidak akan memakan waktu lebih lama dari satu menit, bahkan hanya sampai dalam hitungan detik. Sedangkan pada HDD diperlukan waktu lebih lama untuk proses booting hingga membuka aplikasi.

3. Keandalan dan Daya Tahan
Dalam hal daya tahan, SSD mempunyai ketahanan yang lebih handal. Hal ini karena SSD tidak memiliki bagian yang bergerak, jadi lebih aman dan sistem tidak gampang terguncang saat sedang dioperasikan. Berbeda dengan HDD yang berpotensi lebih besar untuk kehilangan data ketika laptop atau komputer terjatuh, sehingga dalam hal ketahanan HDD tidak cocok digunakan untuk aktivitas mobilitas tinggi.

4. Harga
Perbedaan HDD dan SSD yang terakhir yakni berkaitan dengan harga. Nyatanya keduanya memiliki perbedaan harga cukup jauh. Harga SSD cenderung lebih mahal dibandingkan HDD. Sebagai contoh, harga SSD untuk laptop dengan kapasitas berukuran 1TB sekitar Rp1.700.000, sedangkan HDD dengan kapasitas yang sama berkisar Rp560.000 saja.

Cara Partisi Hardisk Windows 11 Tanpa Instal Ulang

Tutorial tentang Cara Bagaimana Melakukan Partisi Hardisk di Windows 11 Tanpa Harus Melakukan Instalasi  Ulang (https://youtu.be/XnZxGCWEYp8

Cara Memasang SSHD di Laptop HP EliteBook 2570p (https://youtu.be/6cNKeMpjn4s)

Dari berbagai sumber

Baca Juga:

1. SSHD: Pengertian, Kelebihan, Kekurangan, serta Perbandingannya dengan SSD dan HDD

2. NVMe SSD: Pengertian, Fungsi, Cara Kerja, Keunggulan, dan Perbedaannya dengan SSD SATA

3. SSD (Solid State Drive): Pengertian, Komponen, Fungsi, Cara Kerja, Jenis, dan Perbedaan dengan Hard Disk Drive (HDD)

Download

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment