Firmware: Pengertian, fungsi, Jenis, Contoh, dan Perbedaannya dengan Software
Table of Contents
Firmware (Perangkat Tegar) |
Pengertian Firmware
Firmware (perangkat tegar) adalah bagian kecil dari perangkat lunak yang membantu perangkat keras melakukan fungsinya. Dalam firmware terdapat kumpulan instruksi yang digunakan untuk melakukan pengontrolan, penyaringan, pengaturan lalu lintas data yang telah diizinkan secara privat di perangkat lunak. Firmware hampir mirip dengan sistem operasi pada komputer. Perangkat keras yang tidak memiliki firmware, akan sama dengan perangkat lunak yang tidak memiliki sistem operasi. Sehingga perintah-perintah yang diberikan pada perangkat keras tidak akan berjalan seperti yang diperintahkan.
Sebuah firmware harus dilakukan update sesuai dengan kebutuhannya yang umumnya terjadwal otomatis saat ada pembaruan, firmware yang tidak selesai melakukan update bisa menimbulkan kerusakan pada firmware itu sendiri.
Fungsi Firmware
Firmware memiliki fungsi untuk mengontrol perangkat keras. Tanpa adanya firmware, maka perangkat keras tidak akan bisa dioperasikan. Apalagi untuk alat elektronik seperti smartphone. Pada smartphone, Anda sering kali diminta untuk melakukan update firmware.Fungsinya adalah untuk meningkatkan performa dari perangkat keras. Selain itu, Firmware juga digunakan untuk memperbaiki kesalahan yang terjadi pada sebuah sistem.
Dalam firmware juga terdapat kumpulan instruksi yang akan digunakan untuk mengoperasikan sebuah perangkat keras, serta digunakan untuk mengontrol, menyaring, mengatur lalu lintas data yang telah diizinkan secara privat pada perangkat lunak.
Jenis Firmware
Firmware memiliki dua jenis di antaranya,1. BIOS
BIOS adalah firmware yang disimpan pada motherboard komputer. Firmware jenis ini dapat berinteraksi dengan perangkat keras dan dapat memeriksa kesalahan yang tidak diketahui oleh perangkat lunak. Cara kerjanya, BIOS memberi sinyal pada program yang disebut bootloader. Program ini memiliki fungsi mengeksekusi instruksi dalam sistem operasi pada harddisk.
2. EFI
Selain BIOS, EFI juga berisi firmware. EFI adalah singkatan dari Extensible Firmware Interface. EPI juga sering disebut sebagai UEFI atau Unified Extensible Firmware Interface. EFI sendiri memiliki fitur safe boot yang memiliki fungsi untuk meningkatkan keamanan perangkat atau device seperti komputer atau handphone.
Contoh Firmware
Ada banyak peralatan elektronik dalam kehidupan sehari-hari yang terdapat firmware di dalamnya, tidak hanya pada komputer saja. 1. Alat Elektronik
Umumnya hampir di setiap rumah terdapat alat-alat elektronik, alat ini juga biasa digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya mesin cuci, mesin cuci yang menggunakan sistem timer dan kontrol terdapat firmware di dalamnya, selain itu firmware juga terdapat dalam remot televisi, kalkulator, MP3 Player, dan telepon pintar.
2. Komponen Komputer
Dalam komponen komputer terdiri dari Basic input output system, Unified extensible firmware interface, open firmware, dan ARCS pada komputer jenis silicon graphic.
3. Router dan Firewall
Di dalam router dan firewall juga terdapat firmware yang terdiri dari openWRT yang mana merupakan firmware berbasis GNU/Linux dengan fitur yang lebih lengkap bagi router apabila dibandingkan dengan router milik pabrikan.
Firmware distribusi dari Linux yang memudahkan pengaturan dan keamanan suatu jaringan disebut dengan IPFire, terakhir terdapat pada monowall yang merupakan firmware yang ketika digunakan bisa menghadirkan fitur penting untuk firewall pada sebuah PC.
Perbedaan Firmware dan Software
Fungsi firmware dengan software bisa dikatakan sangat mirip. Namun, keduanya memiliki fungsi yang berbeda. Jika firmware memiliki fungsi dalam mengontrol, menyaring, mengatur lalu lintas data untuk mengakses sebuah jaringan yang privat, maka software tidak demikian.Berikut beberapa perbedaan antara firmware dan software di antaranya,
1. Segi Kegunaan
Jika dilihat dari segi kegunaan, software digunakan untuk menghubungkan antara pengguna dengan komputer. Sedangkan firmware digunakan untuk mengendalikan perangkat keras. Sampai di sini terlihat dengan jelas kedua perbedaannya.
2. Pengubahan Informasi
Software akan memungkinkan para pengguna memproses data, menghasilkan data dan menganalisa data dengan bebas. Hal ini berbeda dengan firmware yang secara langsung tidak bisa mengubahnya meskipun bisa di upgrade.
3. Risiko Penggantian
Firmware bisa diganti dengan cara update firmware terbaru. Sementara software Anda bisa menggantinya tanpa perlu khawatir dampaknya terhadap perangkat keras.
4. Memori
Software memiliki kapasitas memori yang jauh lebih besar dibandingkan dengan firmware. Bahkan hitungannya dimulai dari kB hingga GB untuk software. Sedangkan pada firmware hanya sampai ke kB saja.
Dari berbagai sumber
Post a Comment