DNS Server: Pengertian, Fungsi, Bagian, Cara Kerja, dan Macamnya

Table of Contents
Pengertian DNS atau Domain Name System server
 DNS (Domain Name System) Server

Pengertian DNS Server

DNS (Domain Name System) server adalah sebuah sistem yang digunakan untuk menerjemahkan alamat domain menjadi IP address yang lebih dipahami oleh komputer. Tanpa DNS, pengunjung website harus memasukkan serangkaian nomor IP address secara lengkap ketika ingin mengunjungi sebuah website.

Misalnya,  saat Anda ingin mengakses Facebook, Anda tidak perlu memasukkan http://69.63.176.13/ ke dalam address bar browser Anda. Karena adanya DNS, Anda hanya perlu memasukkan Facebook.com dan platform sosial itu akan secara otomatis terbuka.

Fungsi DNS Server

1. Sebagai penampang data IP berdasarkan nama domain, dengan cara meminta informasi IP Address suatu website.
2. Memudahkan user mengirim email yang terpusat pada satu server, sehingga sangat meningkatkan mobilitas pengguna di manapun untuk terhubung.
3. Dapat mengatur portal hak akses domain khusus oleh user komputer, sehingga keamanan selalu dipantau.
4. Mengatur laju traffic aktivitas komputer melalui IP Address sebagai identitasnya.
5. Bisa mengatur hak akses informasi atas jaringan beberapa komputer dalam satu server. Jika komputer ingin mengakses informasi, maka secara otomatis Domain Name Server meminta IP Address.

Bagian DNS Server

DNS merupakan sistem dengan beragam lapisan yang saling terkait satu sama lain pada domain di antaranya,
1. Level Root Domain
Bagian level root dari DNS adalah lapisan yang menempati posisi paling atas. Anda dapat mengetahui level root dengan cara melihat bagian titik (.) di sebuah URL (Uniform Resource Locator).

URL adalah kumpulan berbagai karakter dengan format yang sudah memenuhi standar tertentu supaya dapat diakses secara umum. Dengan adanya URL, Anda dapat mengakses ragam informasi dalam bentuk dokumen, gambar maupun teks.

2. Level Top Domain
Bagian top domain DNS adalah bentuk ekstensi dari sebuah URL yang posisinya berada di bagian depan level root domain. Pada bagian ini, level top domain, atau biasa disingkat dengan sebutan LTD, mempunyai dua jenis, yakni CCTLD (Country Code Top Level Domain) dan GTLD (Generic Top Level Domain).

Baca Juga: Top Level Domain (TLD): Pengertian, Jenis, dan Manfaatnya

Sama seperti namanya, CCTLD adalah kode khusus yang hanya berlaku pada wilayah tertentu saja pada sebuah negara. Misalnya, ketika Anda melihat URL yang di bagian belakangnya diakhiri .id, berarti situs tersebut berada di wilayah Indonesia, .jpn di wilayah Jepang, dan .sgp di wilayah Singapura.

Sedangkan GTLD sifatnya lebih global dan universal karena dapat digunakan di berbagai macam negara, seperti akhiran .com, .net, dan .org.

3. Level Second Domain
Level second domain adalah nama dari sebuah situs. Misalnya saja www.sosial79.com. Nama  “sosial79” merupakan level second domain yang diperuntukkan sebagai identitas situs ketika diakses.

4. Level Third Domain
Menempati posisi paling rendah dalam hierarki DNS, Level Third Domain lebih dikenal dengan sebutan sub-domain yang lokasinya berada pada bagian kiri level second domain.

5. Hostname
Hostname mempunyai posisi paling awal di sebuah URL yang menunjukkan fungsi dari sebuah situs di internet, misalnya saja seperti https://sosial79.com. Bagian https itulah yang disebut sebagai hostname.

Baca juga: Pengertian HTTP dan HTTPS, Fungsi, Cara Kerja, Perbedaan, dan Kelemahan HTTP

Cara Kerja DNS Server

DNS bekerja dalam tahapan-tahapan. Dimulai proses meminta informasi atau DNS query. Kemudian dilanjutkan dengan tahapan-tahapan lain seperti DNS recursion, root nameserver, TLD nameserver, hingga authoritative nameserver.
1. DNS Query
DNS Query merupakan istilah teknis untuk meminta informasi soal IP Address. Tahapan ini dimulai ketika Anda mengetikkan URL ke address bar. DNS server kemudian mencari informasi di filehosts. Jika informasi yang dicari tidak ditemukan, server akan berusaha mencari kepingan informasi atau rekam informasi yang pernah tercatat di sistem (cache).

Query Database: Pengertian, Fungsi, Jenis, Cara Kerja, dan Istilah Standarnya

Dalam tahapan awal ini sendiri, terdapat tiga jenis DNS Query di antaranya,
a. Recursive query
User memberikan hostname yang mana kemudian DNS Resolver harus berikan jawaban. Ada dua kemungkinan jawaban yang diberikan. Pertama, DNS akan menyediakan informasi relevan setelah mencari di Root Server ataupun Authoritative Name Server. Kedua, browser akan menampilkan pesan error karena informasi tak bisa ditemukan.

b. Iterative query
User memasukkan hostname. DNS resolver akan mencari cache yang relevan di memori. Jika tidak berhasil, DNS resolver akan mencari informasi di Root Server dan Authoritative Name Server yang paling dekat dan relevan dengan DNS zone.

c. Non-recursive query
Ini merupakan proses pencarian informasi yang tercepat. Tipe ini tidak memerlukan pencarian di Root Server atau Authoritative Name Server karena data yang dicari tersimpan dalam cache.

2. DNS Recursor / DNS Recursive Resolver
DNS recursor merupakan tahapan pertama pencarian informasi. Ketika user memasukkan URL dan tidak menemukan hasil yang valid di cache, sistem akan mencari informasi dalam cache penyedia internet atau internet service provider (ISP).

3. Root Name Server
Katakanlah informasi yang Anda cari tak bisa ditemukan di ISP. Maka kemudian, sistem akan mencari informasi yang Anda butuhkan ke root name server.  Root name server merupakan semacam database yang menjawab pertanyaan soal nama domain dan IP Address. Server ini tidak memiliki jawaban tepat untuk informasi yang dicari.

Akan tetapi, server ini bisa meneruskan permintaan informasi ke pihak yang lebih mengetahui. Di dunia ini, terdapat 13 root server yang bekerja. Root server tersebut diurutkan secara alfabetis dari A sampai M. Root server semacam ini dikelola organisasi seperti Internet Systems Consortium, Verisign, ICANN, the University of Maryland, and the U.S. Army Research Lab.

4. TLD Name Server
Dari root name server, sistem akan membaca jenis informasi yang dicari dari top-level domain. Setiap TLD seperti .COM, .ORG, .EDU, .ID, .AU, dan sebagainya memiliki server yang spesifik. Dengan membaca informasi ini, sistem bisa meneruskan pencarian informasi ke server yang benar-benar memiliki data yang dicari.

5. Authoritative Name Server
Setelah menemukan klu di mana server yang diinginkan, sampailah kita pada authoritative name server. Jenis server satu ini memiliki semua informasi lengkap soal situs web yang dituju. Ketika informasi yang diminta sesuai dengan hasilnya, maka browser akan menampilkan situs web atau halaman yang Anda minta di awal. Tentu saja hasil pencarian ini memiliki masa waktu tertentu.

Proses pencarian ini akan diulang untuk memastikan informasi yang ditampilkan tetap up-to-date. Namun, tentu saja, beberapa informasi ini disimpan dalam bentuk cache di device untuk berjaga-jaga agar proses query berjalan cepat.

Macam DNS Server

Dalam sistem DNS server, informasi yang disimpan dan diberikan disebut dengan DNS record. Berikut adalah 10 DNS record yang paling sering dijumpai di antaranya,
1. Address record atau yang sering juga disebut A Record adalah informasi yang menyimpan informasi soal hostname
2. AAA Record menyimpan informasi hostname dan hubungannya dengan IPv6 address.
3. MX Record digunakan untuk merekam server SMTP yang khusus digunakan untuk saling berkirim email pada suatu domain.
4. CName Record digunakan untuk melakukan redirect domain atau subdomain pada sebuah alamat IP.
5. NS Record merujuk subdomain pada authoritative name server, digunakan jika DNS server subdomain Anda berbeda dengan main domain.
6. PTR Record memberikan izin pada DNS resolver untuk menyediakan informasi IP address dan menampilkan hostname.
7. CERT Record digunakan untuk menyimpan sertifikat enkripsi atau sertifikat keamanan.
8. SRV Record berfungsi untuk menyimpan informasi terkait lokasi permintaan klien seperti priority, name, weight, port, points, dan TLL.
9. TXT Record digunakan untuk menyalurkan data yang hanya bisa dibaca oleh komputer.
10. SOA Record adalah bagian yang muncul pada dokumen DNS zone. SOA record juga merujuk pada authoritative name server serta informasi lengkap sebuah domain.

Dari berbagai sumber

Download

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment