Disclaimer: Pengertian, Fungsi, Cara Membuat, dan Perbedaannya dengan Terms and Conditions

Table of Contents
Pengertian Disclaimer
Disclaimer

Pengertian Disclaimer

Disclaimer adalah pernyataan untuk melepaskan tanggung jawab yang isinya berinti pada pemindahan tanggung jawab dari originator atau sumber ke pemakai. Disclaimer diberikan dengan tujuan perlindungan bagi pemilik website atau situs sebagai pemberi informasi. Pembaca suatu situs dianggap secara otomatis menerima syarat dan ketentuan yang berlaku pada situs tersebut, termasuk klausul disclaimer.

Dalam istilah yang paling dasar, disclaimer adalah penolakan atau pernyataan bahwa Anda tidak bertanggung jawab terhadap sesuatu. Menurut Cambridge dictionary, disclaimer diartikan sebagai pernyataan formal yang menyatakan bahwa Anda tidak mempunyai keterlibatan langsung dan tidak bertanggung jawab atas suatu hal.  

Misalnya melalui disclaimer, Anda menyatakan bahwa salah satu pihak tidak memberikan jaminan apapun terkait manfaat, kelengkapan, hingga keakuratan informasi yang diberikan. Meskipun disclaimer tentu tidak dapat mengesampingkan kemungkinan tindakan hukum yang akan terjadi di masa mendatang, tetapi hal itu dapat sangat membantu melindungi kepentingan terbaik Anda.

Fungsi Penggunaan Disclaimer

1. Melindungi hak Anda
Menggunakan disclaimer dapat membantu melindungi hak Anda atas kekayaan intelektual Anda dari pelanggaran oleh orang lain. Dengan asumsi bahwa karya Anda bersifat sastra atau artistik, disclaimer dapat berisi klaim kepemilikan atas hak cipta konten Anda. Sebuah pernyataan disclaimer dapat menghalangi orang lain untuk menggunakan konten Anda tanpa izin Anda. 

Baca Juga: Pengertian HAKI, Sejarah, Dasar Hukum, Prinsip, Lingkup, Fungsi, dan Simbol Terkaitnya

2. Membatasi kewajiban Anda
Karena berfungsi sebagai peringatan dan cara untuk mengurangi risiko, disclaimer melindungi Anda dari tanggung jawab. Siapapun yang membaca pelepasan tanggung jawab hukum Anda harus memahami risiko yang terlibat dalam menggunakan situs web Anda atau bertindak berdasarkan informasi di dalamnya yang akan menjelaskan kewajiban Anda kepada pembaca Anda.

Disclaimer memberi tahu pembaca Anda tentang kualifikasi atau latar belakang Anda, serta membatasi ruang lingkup kewajiban Anda kepada mereka. Ini sangat berguna ketika Anda memberi nasihat di bidang yang belum tentu dalam keahlian Anda.

3. Melepaskan tanggung jawab pihak ketiga
Mungkin ada contoh ketika pihak ketiga dapat berinteraksi dengan pelanggan atau klien Anda melalui situs web atau blog Anda, sehingga membuat Anda bertanggung jawab atas tindakan atau pernyataan mereka. Situs web atau akun media sosial Anda, misalnya, mengizinkan adanya komentar atau iklan dari pihak lain.

Dalam kasus ini, disclaimer akan melindungi Anda dari tanggung jawab yang timbul dari tindakan orang-orang yang berkomentar atau beriklan di situs web atau halaman Anda.

4. Melindungi organisasi atau perusahaan
Jika Anda tergabung dalam sebuah organisasi atau perusahaan, situs web atau blog Anda dapat dengan mudah ditautkan ke perusahaan/organisasi, yang dapat merusak Anda dan organisasi atau perusahaan tersebut. Dalam hal ini, disclaimer dapat mengklarifikasi bahwa pendapat Anda semata-mata adalah pendapat Anda, dan tidak mencerminkan pandangan organisasi atau perusahaan.

Penting bagi Anda untuk memperhatikan bahwa disclaimer tidak akan sepenuhnya melindungi Anda dari tanggung jawab. Misalnya, Anda masih dapat dimintai pertanggungjawaban jika seseorang terluka karena kelalaian Anda atau jika Anda gagal melakukan sesuatu yang diwajibkan oleh hukum. Meskipun demikian, menulis dan meletakkan disclaimer di situs web Anda tetap bermanfaat untuk melindungi Anda dan bisnis Anda.

Cara Membuat Disclaimer

1. Jelaskan Detail Produk atau Layanan Anda   
Pertama, pastikan kalau Anda menjelaskan produk atau layanan bisnis secara detail. Contohnya adalah dengan menambahkan keterangan mendetail bahwa produk/layanan tersebut bagus digunakan untuk siapa dan tidak disarankan untuk siapa.

Sampaikan juga bahwa Anda tidak bertanggung jawab atas apapun yang terjadi di luar kuasa Anda, terutama jika konsumen tetap melakukan hal yang sudah Anda tulis dalam disclaimer.

2. Sampaikan Bahwa Anda Adalah Pemilik Hak Cipta Produk/Layanan Anda
Selanjutnya, disclaimer harus mencerminkan bahwa Anda adalah pemegang hak cipta sah dari semua materi bisnis Anda. Artinya, orang lain tidak dapat menggunakan, menduplikasi, menerbitkan, atau mencetak ulangnya tanpa persetujuan tertulis dari Anda.

3. Berhak Mengganti Informasi di Situs Bisnis Anda
Selanjutnya, jelaskan bahwa Anda sewaktu-waktu dapat mengubah konten produk/layanan Anda. Misalnya adalah dengan menghapus atau menambah informasi, syarat dan ketentuan penggunaan, dan hal-hal penting lainnya.

Perbedaan Disclaimer dan Terms and Conditions

Terms and Conditions dan Dislaimer memiliki perbedaan yang menonjol. Walaupun bisa mengurangi tanggung jawab melalui penggunaan disclaimer, banyak situs juga menambahkan Terms and Conditions dengan menyusun kerangka kerja khusus terkait aturan penggunaan situs website.

Beberapa contoh poin yang dapat disertakan pada halaman Terms and Conditions di antaranya,
1. Memberikan izin untuk menggunakan materi tertentu yang ditemukan di situs.
2. Menetapkan aturan tentang siapa yang dapat menggunakan situs secara legal.
3. Memaksakan batasan pada penggunaan situs.
4. Struktur hubungan hukum antara pemilik website dan pengguna situs.

Meskipun benar bahwa mungkin terdapat beberapa kesamaan antara Disclaimer dan Terms and Conditions, tetapi tidak boleh dianggap sebagai hal yang sama persis. Disclaimer dapat juga dimasukkan dalam konten halaman Terms and Conditions, bagaimanapun juga akan lebih jelas jika informasi yang berbeda harus dibuat secara terpisah saat kita menyusun bagian hukum pada situs web.

Baca Juga:

1. Terms and Conditions: Pengertian, Fungsi, dan Cara Menampilkannya

2. Privacy Policy: Pengertian, Fungsi, dan Cara Membuatnya

3. Term of Service (ToS): Pengertian, Penggunaan, dan Fungsinya

Dari berbagai sumber

Download

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment