Data Center: Pengertian, Fungsi, Komponen, Klasifikasi, dan Jenisnya
Data Center (Pusat Data) |
Pengertian Data Center
Data center (pusat data) adalah suatu fasilitas yang digunakan untuk menempatkan sistem komputer dan komponen-komponen terkaitnya, seperti sistem telekomunikasi dan penyimpanan data. Fasilitas ini biasanya mencakup juga catu daya redundan atau cadangan, koneksi komunikasi data redundan, pengontrol lingkungan dan berbagai perangkat keamanan.
Baca Juga: Storage Device: Pengertian, Fungsi, Model, Jenis, dan Contohnya
Berdasarkan fungsinya, data center dibagi menjadi 2 kategori umum di antaranya,
1. Internet Data Center. Hanya untuk mendukung aplikasi terkait dengan Internet saja, biasanya dibangun dan dioperasikan oleh service provider atau perusahaan yang memiliki model bisnis berdasarkan pada Internet commerce.
2. Corporate (Enterprise Data Center). Mendukung semua fungsi yang memungkinkan berbagai model bisnis berjalan pada layanan Internet, intranet, dan keduanya.
Baca Juga: Pengertian ISP, Fungsi, Cara Kerja, Jenis, dan Contohnya
Fungsi Data Center
Data center difungsikan sebagai komponen utama dari berbagai perangkat IT yang ada, seperti pada subsistem penyimpanan, firewall, router, networking switches, physical racks, server hingga pemasangan kabel yang dipakai untuk menghubungkan peralatan IT.
Terdapat beberapa spesifikasi data center yang harus terpenuhi di antaranya,
1. Tingkat Kepadatan Daya Tinggi
Kebutuhan penyimpanan data yang semakin bertambah berpengaruh besar pada penggunaan daya listrik yang digunakan. Sangat disarankan untuk menggunakan data center lokal atau Indonesia, hal ini disebabkan kepadatan listrik tinggi atau high power density yang dimilikinya.
2. Scalability
Bagian dari spesifikasi data center yang juga harus dipertimbangkan sebab bisa digunakan untuk menyesuaikan semua infrastruktur dari data center berdasarkan dari kondisi dan perkembangan datanya, umumnya scalable dilengkapi dengan fasilitas arsitektur distribusi yang memiliki daya tampung terhadap datanya besar dan bagus.
3. Replikasi dan Backup
Data yang muncul secara tak terduga biasanya mudah diatasi dengan menggunakan fasilitas replikasi data, sehingga penyimpanan dalam data center tidak hanya berfungsi dalam mengelola tetapi juga melakukan replikasi ke lokasi lainnya. Sedangkan pada backup data tujuan dari penggunaannya hampir sama, sehingga jika terjadi kerusakan pada hardware maupun software data sudah disalin dan resiko hilang bisa diminimalisir.
4. Biaya
Spesifikasi terakhir ini berhubungan erat dengan kebutuhan dari data center yang sudah ada scalable, sehingga fasilitas yang diberikan sudah sesuai dengan kebutuhan dari klien. Karena hal itulah Anda bisa mempertimbangkan untuk menyediakan dana khusus yang nantinya digunakan pada penyediaan fasilitas data center.
Komponen Data Center
Setiap data center terdiri dari beberapa infrastruktur dan fasilitas yang menunjang proses kerja dari pusat data itu sendiri. Meski komponen tersebut banyak dipengaruhi oleh jenis data center itu sendiri, beberapa elemen inti di antaranya,
1. Computing equipment. Meliputi desktops, servers, dan racks.
2. Network infrastructure. Seperti routers, switches, modems, cables, serta komponen lainnya yang menghubungkan pusat data dengan server, storage, hingga ke pengguna.
3. Storage infrastructure. Terdiri dari hard disc drives (HDD), Solid-state drive (SSD), tape drives, dan backup storage yang difungsikan untuk menyimpan seluruh data.
4. Uninterruptible Power Sources (UPS). Meliputi sumber daya listrik, cadangan baterai, hingga generators untuk memastikan bahwa aliran listrik tidak akan terhenti.
5. Climate control system. Seperti computer room air conditioners dan heating, ventilation, and air conditioning untuk menjaga stabilitas temperatur ruangan.
6. Security. mencakup keamanan fisik (contoh: petugas keamanan, CCTV, biometrics, dan mantraps) dan keamanan digital (contoh: firewall).
Klasifikasi Data Center
Data center mempunyai empat klasifikasi yang didasarkan kepada level pelayanannya atau disebut sebagai “tier”. Klasifikasi ini mengacu pada standar dan sertifikasi yang ditetapkan oleh The Uptime Institute di antaranya,
1. Tier 1. Basic site infrastructure. Mempunyai skor uptime minimum 99.671% dan downtime 28.8 jam setahun.
2. Tier 2. Redundant-capacity component site infrastructure. Skor uptime minimum 99.741% dan 22 jam downtime selama satu tahun.
3. Tier 3. Concurrently maintainable site infrastructure. Memiliki skor uptime minimum 99.982% dengan downtime tidak melebihi 1.6 jam dalam setahun.
4. Tier 4. Fault-tolerant site infrastructure. Skor uptime minimum 99.995% dan downtime tidak lebih dari 0.4 jam setahun.
Baca Juga: Pengertian Downtime dan Uptime Server
Jenis Data Center
Terdapat beberapa jenis data center yang digunakan di antaranya,
1. Colocation Data Center
Jenis yang pertama adalah colocation, merupakan perusahaan yang menyediakan penyewaan data center beserta dengan infrastrukturnya baik itu peralatan, ruangan ataupun bandwidth-nya. Jadi, selain dapat menyewa cloud Anda bisa langsung menyewa hardware dari pusat data tertentu.
2. Enterprise Data Center
Data center jenis ini merupakan milik perusahaan pribadi. Biasanya lokasi pusat datanya terletak tidak jauh dari lingkungan perusahaan. Karena milik pribadi maka Anda 100% harus mengelola dan mengontrol secara penuh. Selain itu Anda perlu menyiapkan peralatan dan kelengkapannya sendiri.
3. Cloud Data Center
Hampir mirip dengan jenis colocation yaitu menggunakan bantuan pihak ketiga, perbedaannya jenis cloud ini menyewa secara virtual bukan hardware. Ketika menyewa data center virtual, Anda juga dapat memanfaatkan layanan lain yang terdapat pada provider tersebut.
4. Edge Data Center
Seperti yang dijelaskan tadi, ketika proses transfer data kemungkinan akan terjadi latency atau keterlambatan. Untuk mengatasi hal tersebut Anda dapat membangun data center pada beberapa lokasi. Tapi jangan lupa untuk tetap membangun data center sedekat mungkin dengan user.
5. Micro Data Center
Jenis data center yang terakhir adalah micro data center. Jika dibandingkan dengan yang lain, jenis ini memiliki ruang lingkup yang lebih kecil, karena hanya menangani dan memproses data pada wilayah tertentu saja.
Dari berbagai sumber
Post a Comment