Conversion Rate: Pengertian, Angka Ideal, Manfaat, dan Cara Meningkatkannya
Conversion Rate |
Pengertian Conversion Rate
Conversion rate adalah persentase pengunjung website yang melakukan suatu tindakan menguntungkan untuk pebisnis dari suatu total pengunjung website. Conversion rate dihitung dengan membagi jumlah conversion yang terjadi pada salah satu halaman website dengan total pengunjung halaman, kemudian dikalikan dengan 100.
Conversion Rate Ideal
Saat ini, Rata-rata perhitungan di semua jenis industri adalah 2,35 persen. 25 persen pelaku bisnis online bisa mencapai conversion rate di angka 5,31 persen. 10 persen lainnya bisa memperoleh angka yang mengagumkan, yaitu 11,45 persen. Anda perlu melakukan perhitungan terlebih dahulu terhadap pencapaian sebelumnya.
Jika sebelumnya baru mencapai 0,3 persen atau 0,5 persen, target 2,35 persen adalah angka yang masih normal. Namun, ketika sebelumnya sudah mencapai sekitar 2 persen, targetkan angka yang lebih tinggi lagi.
Manfaat Conversion Rate Optimization (CRO)
1. Meningkatkan Keuntungan
Misalnya, sebuah produk Anda jual dengan harga Rp50.000. Dari seratus pengunjung website, lima di antaranya membeli produk tersebut. Kalau laba tiap produk Rp25.000, keuntungan penjualan adalah Rp.125.000 dengan conversion ratenya 5%.
Kalau Anda berhasil menaikkan conversion rate menjadi 10% saja, artinya akan ada 10 orang yang membeli produk dengan total laba bisnis menjadi Rp250.000. Faktanya, sudah banyak contoh bisnis keuntungannya naik hingga 16% setelah melakukan optimasi pada strategi CROnya.
Baca Juga: Pengertian Conversion Rate Optimization, Media, dan Caranya
2. Memudahkan dalam Memahami Konsumen
Jika pengunjung website banyak, tapi hanya sedikit yang membeli, Anda harus mencari tahu penyebabnya dengan upaya conversion rate optimization. Temukanlah bagaimana pengunjung berinteraksi dengan website Anda dan apa yang mereka harapkan darinya.
Misalnya, pengunjung batal membeli produk di tahapan check out, bisa saja karena prosesnya ribet. Jadi, coba buatlah alur belanja lebih sederhana. Kalau perlu, lakukan beberapa ujicoba lain untuk lebih memahami kondisi proses tersebut.
Ketika alur website bisa lebih baik, funnel marketing website tentu akan lebih efektif untuk meningkatkan konversi.
Baca Juga: Pengertian Sales Funnel, Fungsi, Cara Kerja, dan Tahapannya
3. Mengurangi Cost per Acquisition (CPA)
Mendatangkan pengunjung website dengan menerapkan strategi marketing itu penting. Namun, lebih penting lagi untuk membuat mereka mau bertransaksi. Sebab, cost per acquisition (CPA) akan jadi lebih rendah.
Misalnya, Anda mengeluarkan biaya Rp1.000.000 untuk mendatangkan 10.000 pengunjung ke halaman sebuah produk. Ternyata, ada 1.000 orang yang akhirnya membeli produk. Artinya, dengan conversion rate 10%, biaya mendapatkan konsumen (CPA) tersebut Rp1.000.
Misalkan conversion rate-nya ditingkatkan menjadi 15%, CPA-nya menjadi Rp1.000.000 : 1.500 = Rp667. Lebih rendah, bukan?
4. Berdampak Positif Terhadap SEO
SEO atau search engine optimization adalah upaya mengoptimalkan website agar mendapatkan peringkat teratas di hasil pencarian Google. SEO dan CRO saling memberikan dampak positif. Penerapan SEO yang baik membuat website dapat banyak pengunjung yang sesuai dengan bisnis Anda.
Dengan melakukan CRO, pengunjung akan betah karena isi website sesuai kebutuhan mereka. Selain itu pengalaman mereka di website memuaskan. Kesesuaian isi dan kualitas pengalaman pengunjung itu faktor yang Google pertimbangkan dalam menentukan peringkat website. Dengan begitu, peringkat website bisa meningkat.
5. Menghasilkan Pelanggan Tetap
Conversion rate optimization tidak hanya bisa meningkatkan pembelian, tetapi juga jumlah pelanggan tetap. Misalnya, setelah melakukan pembelian pertama, konsumen bisa Anda tawarkan promo produk yang relevan. Atau, kalau produknya berupa layanan, Anda bisa mengirimkan panduan penggunaannya.
Cara “memanjakan” pelanggan seperti itu penting. Namun, perlu Anda sesuaikan dengan hasil riset dalam proses CRO.
Cara Meningkatkan Conversion Rate
Berikut beberapa cara meningkatkan conversion rate (CRO) yang bisa Anda terapkan di antaranya,
1. Buat CTA Berbentuk Teks di Blog
Promosi Call-To-Action (CTA) adalah berbagai bentuk, teks, gambar, atau tombol. CTA pada artikel blog meskipun terlihat sederhana, tetapi efektif untuk menambah conversion rate. Call-To-Action (CTA) bisa dilakukan di mana saja, di berbagai channel seperti social media, halaman promo, blog, dan lainnya.
2. Menggunakan Pop Up
Ketika Anda mengatur tampilan pop up di halaman website dengan desain yang menarik, hal ini dapat menjadi peluang menghasilkan tingkat conversion tinggi. Pop up merupakan suatu strategi di mana akan muncul sebuah objek pada halaman website.
3. Buat Landing Page yang Menarik
Landing page adalah halaman utama pada website yang sengaja didesain untuk meningkatkan conversion rate bagi bisnis. Landing page lebih sedikit karena laman ini didesain agar pengunjung membuat keputusan pembelian, atau subscribe newsletter.
Baca Juga: Pengertian Newsletter, Manfaat, Metrik Keberhasilan, dan Cara Membuatnya
Landing page adalah halaman dalam website yang didesain khusus dengan mindset marketing. Halaman inilah yang ditampilkan ketika pengunjung mengakses website dari hasil pencarian berbayar (paid search) maupun yang tidak berbayar.
4. Layanan Customer Service
Jika pelanggan masih kurang paham dengan instruksi di dalam website yang sudah tertera, Anda dapat membuat bantuan dengan layanan costumer service pada website. Selain itu tugas customer service atau tim sales dalam menjelaskan dan mempromosikan produk merupakan salah satu strategi online marketing yang efektif.
Anda dapat memudahkan pelanggan melalui website untuk menghubungi customer service Anda.
5. Lakukan Remarketing
Remarketing adalah sebuah cara untuk menampilkan iklan langsung kepada orang-orang yang telah mengunjungi website Anda. Caranya adalah ketika pelanggan meninggalkan website Anda, setelah membeli produk Anda atau pun tidak, mereka akan mulai melihat iklan-iklan bisnis Anda yang muncul di website, media sosial, atau aplikasi yang mereka buka setelahnya.
Intinya, remarketing adalah strategi marketing untuk mempertahankan keinginan membeli dari para calon pelanggan potensial maupun yang sudah menjadi pelanggan dengan memunculkan produk di beberapa sosmed si pelanggan. Teknisnya remarketing otomatis akan dijalankan ketika Anda memasang iklan di Google Ads, Facebook Ads, atau Instagram Ads.
Dari berbagai sumber
Post a Comment