JSON: Pengertian, Fungsi, Utilitas, Cara Menggunakan, dan Kekurangannya
Table of Contents
JSON (JavaScript Object Notation) |
Pengertian JSON (JavaScript Object Notation)
JSON (JavaScript Object Notation) atau notasi objek JavaScript adalah format ringkas pertukaran data komputer. Formatnya berbasis teks dan terbaca-manusia serta digunakan untuk merepresentasikan struktur data sederhana dan larik asosiatif (disebut objek). Developer menggunakan JSON bersama dengan AJAX (Asynchronous JavaScript and XML). Kedua format ini dapat bekerja sama dengan baik untuk mencapai asynchronous loading dari data yang tersimpan, yang berarti website tersebut dapat mengupdate informasi tanpa harus merefresh halaman.
JSON juga memungkinkan user untuk merequest data dari domain berbeda dengan metode bernama JSONP dengan memberi tag <script>. Jika tidak, Anda tidak dapat mentransfer data cross-domain karena adanya peraturan same-origin.
Fungsi JSON (JavaScript Object Notation)
Fungsi JSON kurang lebih sama dengan XML. Bedanya, ia memiliki beberapa keunggulan yang membuatnya lebih sering digunakan daripada XML di antaranya, 1. File yang lebih ringan
2. Struktur kode yang lebih sederhana
3. Kode yang mudah dipahami oleh manusia
Utilitas Penggunaan JSON (JavaScript Object Notation)
Apabila Anda ingin memanipulasi atau memeriksa data yang dikodekan JSON secara langsung, tanpa menulis kode sendiri, ada sejumlah utilitas online yang dapat membantu Anda di antaranya,1. JSON Formatter, JSONLint akan memformat dan memvalidasi kode JSON arbitrer.
2. JSON Viewer, Stack(dot)hu memiliki situs yang akan membuat pohon interaktif untuk membantu Anda memahami struktur kode JSON Anda.
3. JSON Beautifier, jika Anda ingin mencetak kode JSON Anda, dengan pewarnaan sintaks dan sejenisnya, Prettydiff dapat membantu Anda.
4. JSON Converter, jika Anda perlu dengan cepat memindahkan data dari format JSON ke format lain, Convertcsv(dot)com memiliki alat yang dapat mengkonversi JSON ke CSV yang kemudian dapat dibuka di Excel atau XML.
Cara Menggunakan JSON (JavaScript Object Notation)
Penerapan JSON cukup mudah untuk dipahami oleh orang awam terkait bahasa pemrograman, berikut cara menggunakan JSON dengan melihat contoh JSON berikut di antaranya,1. JSON Object
Penerapan JSON Object memanfaatkan spasi dan koma untuk memisahkan satu value dengan value lainnya. Penggunaan tanda {} juga dimanfaatkan dalam mengapit value yang kamu input. Contohnya seperti ini:
– “Mahasiswa”: {“nama lengkap”: “Marsiah Sanusi”: “domisili tempat tinggal”: “Bogor”}
– “Makanan Kucing”: {“nama produk”: “Whiskis”: “rasa produk”: “Tuna Mix Salmon”}
2. JSON Array
Jika JSON Object menggunakan tanda “{}”, maka JSON Array menggunakan tanda “[]” sebagai pengapit value. Kurang lebih contohnya seperti ini.
– “Produk Skincare”: [{“Nama Produk”: “Emini”: “Jenis Produk”: “Moisturizer Gel for Normal to Dry Skin}, {Nama Produk”: “Werdeh”: “Jenis Produk”: “Face Wash for Oily Skin}, {Nama Produk”: “Sunu Cosmetics”: “Jenis Produk”: “Brightening Body Lotion”}]
3. JSON Boolean
Penerapan Boolean hanya perlu mengandalkan true atau false saja untuk memberikan value pada data yang kamu input. Misalnya saja seperti ini.
– “Karyawan Freelance”: “true”
Kekurangan JSON (JavaScript Object Notation)
Meskipun JSON adalah format data yang relatif ringkas dan fleksibel yang mudah digunakan dalam banyak bahasa pemrograman, ada beberapa kekurangan dari formatnya di antaranya,1. Tidak ada skema. Di satu sisi, itu berarti Anda memiliki fleksibilitas total untuk merepresentasikan data dengan cara apa pun yang Anda inginkan. Di sisi lain, ini berarti Anda dapat dengan mudah membuat data yang cacat secara tidak sengaja.
2. Hanya satu jenis nomor. Format titik-mengambang presisi ganda IEEE-754 dan meski ini cukup banyak, tetapi itu berarti Anda tidak dapat memanfaatkan jenis angka yang beragam dan bernuansa yang tersedia dalam banyak bahasa pemrograman.
3. Tidak ada tipe tanggal. Kelalaian ini berarti pengembang harus menggunakan representasi string dari tanggal, yang menyebabkan perbedaan format, atau harus mewakili tanggal dalam bentuk milidetik sejak periode (1 Januari 1970).
4. Tidak ada komentar. Hal ini tidak memungkinkan untuk membuat anotasi bidang secara sebaris, yang membutuhkan dokumentasi tambahan dan meningkatkan kemungkinan kesalahpahaman.
5. Verbositas. Meskipun JSON lebih pendek daripada XML, JSON bukanlah format pertukaran data yang paling ringkas. Untuk layanan volume tinggi atau tujuan khusus, Anda sebaiknya menggunakan format data yang lebih efisien untuk pekerjaan Anda.
Dari berbagai sumber
Post a Comment