Black Hat SEO: Pengertian dan Caranya
Pengertian Black Hat SEO
Black Hat SEO adalah praktik meningkatkan ranking situs pada hasil pencarian dengan melakukan pelanggaran terhadap aturan yang dibuat oleh mesin pencari. Cara yang dilakukan biasanya melalui konten yang ditujukan untuk memanipulasi mesin pencari bukan konten berkualitas untuk user.Praktik tersebut dilakukan untuk mendapatkan hasil instan demi meningkatkan ranking situs mereka. Cara ini memang cukup efektif pada era sebelum Google merilis algoritma Panda pada tahun 2011 yang menjadi cikal bakal SEO yang sehat.
Baca Juga: Google Ranking: Pengertian, Faktor Utama, dan Tools Cek Peringkat Website di Google
Namun, siapa pun pada era sekarang masih melakukannya, justru akan merusak ranking situs mereka bukannya mendapatkan posisi yang bagus. Bahkan website tersebut bisa di deindex (menghilang dari hasil mesin pencarian SERP).
Dengan Black Hat SEO, Anda dapat membuat website yang dengan sangat cepat memiliki jutaan index page, jutaan backlink dan puluhan ribu pengunjung. Tetapi secepat hal tersebut datang secepat itu pula ia pergi.
Baca Juga: Indexing: Pengertian, Fungsi, Cara Kerja, Penerapan, dan Tipsnya
Teknik Black Hat SEO
Berikut beberapa taktik yang biasa dilakukan untuk menaikkan peringkat situs dengan black hat SEO menurut Unamo di antaranya,
1. Link berbayar
Para praktisi spamdexing membayar untuk link berbasis di PageRank untuk mendapatkan peringkat tinggi di hasil mesin pencarian. Membeli link memang membawa keuntungan bagi pembelinya. Ini adalah cara mudah untuk meningkatkan peringkat secara instan.
Tidak perlu repot-repot membuat konten yang berkualitas sesuai dengan aturan SEO, sehingga prosesnya juga lebih cepat. Selain itu, anchor text yang merupakan faktor ranking Google utama dipilih sesuai dengan preferensi pelanggan.
Oleh karena itu, taktik black hat SEO ini adalah salah satu cara efektif untuk memanipulasi peringkat mesin pencarian.
2. Spam komentar
Komentar yang bersifat spam adalah salah satu upaya black hat SEO untuk membuat backlink gratis. Link yang diperoleh dengan cara ini sepenuhnya bersifat nofollow. Taktik ini adalah salah satu yang paling populer digunakan saat ini.
Baca Juga: Link Nofollow: Pengertian, Manfaat, Kelebihan, Kekurangan, Pengaruh Terhadap SEO, dan Perbedaannya dengan Link Dofollow
Bahkan, ada tools yang membantu otomatisasi proses spam komentar di seluruh penjuru internet. Biasanya, komentar spam akan mencari blog yang tidak mengaktifkan filter kualitas komentar sehingga mudah untuk meninggalkan komentar jenis apa pun di posting blog tersebut.
Jadi, kamu perlu hati-hati jika menemukan komentar yang terlihat aneh, biasanya mengandung link ke situs tertentu.
3. Konten duplikat
Taktik ini adalah salah satu taktik yang dinilai paling buruk dalam praktik spamdexing atau black hat SEO. Seperti namanya, konten duplikat berarti menyalin sebuah konten dan mem-post-nya di situs lain. Teknik ini berusaha memanipulasi ranking mesin pencari dengan memuat konten duplikat di berbagai domain.
Namun, hal ini menciptakan user experience yang buruk.
4. Keyword stuffing
Dulu, teknik ini adalah salah satu yang paling mudah dilakukan dan ampuh untuk meningkatkan ranking suatu situs web. Namun, saat ini trik ini tidak dapat digunakan lagi dengan algoritma Google yang baru.
Keyword stuffing adalah upaya menggunakan keyword sebanyak-banyaknya dalam sebuah konten untuk meningkatkan visibilitas dan memaksimalkan traffic organik. Tentunya, hal ini mengganggu kenyamanan membaca dan tidak menghasilkan konten berkualitas.
5. Doorway pages
Doorway pages juga dikenal sebagai gateway pages, jump pages, atau bridge pages dalam spamdexing. Taktik ini menggunakan laman-laman yang secara khusus dioptimalkan untuk mendapatkan peringkat tinggi untuk query tertentu.
Landing page ini biasanya tidak berkualitas dan hanya digunakan untuk mengelabui mesin pencari untuk mentransfer pengunjung dari pilihan yang ia klik ke situs atau laman lainnya yang tidak terkait sama sekali.
6. Cloaking
Metode cloaking adalah taktik black hat SEO yang dilakukan dengan mengelabui mesin pencarian untuk menaikkan peringkat konten mengenai pencarian tertentu yang tidak berhubungan dengan isi halamannya.
Cloaking menunjukkan satu bagian konten pada pengguna ketika memasukkan kata pencarian, sementara konten yang ditampilkan pada mesin pencari memiliki isi yang berbeda.
7. Spinning
Spinning biasanya dilakukan dengan konten berupa artikel. Hal ini cukup mirip dengan membuat konten duplikat. Saat ini, taktik spinning untuk black hat SEO adalah salah satu yang terus menjadi populer. Hal ini merupakan bentuk plagiasi konten.
Untuk melakukan spinning, digunakan sebuah software untuk menyalin sumber dan melakukan parafrase atau penulisan ulang agar terlihat seperti artikel yang baru atau berbeda sehingga dianggap sebagai konten unik oleh mesin pencari.
Baca Juga: Pengertian Plagiarisme, Ruang Lingkup, Jenis, dan Identifikasinya
8. Teks tak tampak
Teks tak tampak atau invisible text adalah cara black hat SEO untuk menaikkan ranking situs atau halaman web dengan memuat teks dengan warna putih yang berisi daftar keyword atau kata kunci. Tentunya, background juga harus berwarna putih agar tidak terlihat.
Pengunjung pada umumnya tidak akan menyadari adanya teks ini. Namun, mesin pencari dapat mendeteksinya.
Teknik Black Hat SEO di atas Anda hindari dan jangan sampai dilakukan
1. Karena semua teknik tersebut merupakan pelanggaran terhadap panduan webmaster yang dibuat oleh mesin pencari seperti Google. Dan mesin pencari memiliki algoritma yang canggih untuk mendeteksi praktik-praktik hitam semacam ini.
2. Teknik Black Hat SEO mungkin pernah berjaya pada masanya, akan tetapi ia tidak bertahan lama. Karena mesin pencari senantiasa memperbarui algoritma mereka sehingga teknik-teknik seperti ini tidak lagi relevan dan justru berpengaruh negatif terhadap ranking pencarian.
3. Semua teknik Black Hat umumnya akan memberikan pengalaman user yang buruk. Seorang pemilik situs atau blog harusnya lebih memikirkan user. Sebuah situs yang membuat user jengkel tidak akan mendapatkan traffic yang banyak. Karena user tidak sudi untuk kembali lagi ke situs tersebut.
4. Mesin pencari menginginkan hasil terbaik bagi user. Mereka akan terus meningkatkan algoritma pencarian agar bisa meningkatkan relevansi antara apa yang user cari dengan apa yang muncul di hasil pencarian. Apalagi di era machine learning seperti ini, para pelaku Black Hat SEO akan mudah sekali terdeteksi.
5. Pada tingkat yang pelanggaran yang parah, sebuah situs akan masuk daftar hitam mesin pencari dan ia tidak akan pernah tampil lagi kecuali setelah melakukan pengajuan atau banding secara manual.
Dari berbagai sumber
Baca Juga:
1. White Hat SEO: Pengertian, Manfaat, Teknik, dan Keunggulannya
Post a Comment