Apache Web Server: Pengertian, Fungsi, Cara Kerja, Kelebihan, Kekurangan, dan Perbandingannya dengan Nginx

Table of Contents
Pengertian Apache Web Server
Apache Web Server

Pengertian Apache Web Server

Apache adalah software web server gratis dan bersifat open source yang berguna untuk melayani dan memfungsikan situs web. Server ini telah menjadi platform bagi 46% website di seluruh dunia. Nama resminya adalah Apache HTTP Server, dan software ini dikelola dan dikembangkan oleh Apache Software Foundation.

Baca Juga: Pengertian Web Server, Fungsi, Cara Kerja, dan Jenisnya

Apache memiliki fitur-fitur canggih seperti pesan kesalahan yang dapat dikonfigur, autentikasi berbasis basis data dan lain-lain. Apache juga didukung oleh sejumlah antarmuka pengguna berbasis grafik (GUI) yang memungkinkan penanganan server menjadi mudah.

Apache adalah salah satu web server tertua dan dapat diandalkan. Versi pertamanya telah dirilis lebih dari 20 tahun yang lalu, tepatnya pada tahun 1995.

Fungsi Apache Web Server

Apache memiliki fungsi yang sama dengan fungsi web server pada umumnya, yaitu memperoleh berkas yang berisi permintaan (request) client melalui web browser, kemudian Apache akan memproses data tersebut dengan menghasilkan keluaran (output) yang diinginkan oleh client. Output didapat berdasarkan data yang tersimpan dalam database website tersebut.

Saat ini, Apache telah banyak digunakan di berbagai server dunia. Server Apache memungkinkan client untuk menjalankan berbagai skrip dan aplikasi di dalamnya. Dengan begitu, setiap web yang dihosting ke server Apache menjadi dinamis, konten didukung oleh standar HTTP saat ini. 

Baca Juga: Dynamic Website: Pengertian, Tujuan, Cara Kerja, Jenis, Manfaat, Contoh, dan Perbedaannya dengan Static Website

Selain itu, Apache juga dilengkapi dengan berbagai fitur canggih, seperti adanya pesan kesalahan yang dapat dikonfigurasi, autentikasi pengguna, didukung oleh GUI (Graphical User Interface) sehingga dengan mudah dalam menangani server.

Cara Kerja Apache Web Server

Pada saat visitor loading halaman tertentu di website Anda, misalnya beranda utama atau “Tentang Kami”, browser visitor mengirimkan permintaan ke server Anda dan Apache mengirim jawabannya kembali dengan memuat semua file yang diminta (teks, gambar, dan lain-lain).

Server dan klien berkomunikasi melalui protokol HTTP, sementara Apache bertanggung jawab terhadap kelancaran dan keamanan komunikasi antara server dan klien.

Apache mudah dikelola karena memiliki struktur berbasis modul. Modul memungkinkan admnistrator server untuk mengaktifkan dan menonaktifkan fungsi atau fitur tambahan. Apache memiliki modul untuk keamanan, caching, URL rewriting, otentikasi password, dan masih banyak lagi. 

Baca Juga: Pengertian URL, Bagian, Fungsi, dan Jenisnya

Kelebihan Apache Web Server

Berikut beberapa kelebihan dari Apache di antaranya,
1. Open-source dan gratis, bahkan untuk tujuan komersial.
2. Software yang andal dan stabil.
3. Patch keamanan yang terus-menerus diperbarui.
4. Fleksibel karena memiliki struktur berbasis modul.
5. Kemudahan konfigurasi dan tidak sulit bagi pemula.
6. Lintas platform (dapat berfungsi baik di server Unix maupun Windows).
7. Dapat digunakan di situs WordPress.
8. Komunitasnya besar dan memudahkan pengguna jika menemukan masalah.

Kekurangan Apache Web Server

1. Terjadi gangguan pada performa jika suatu website menerima traffic dengan jumlah sangat tinggi.
2. Terlalu banyak opsi konfigurasi yang bisa mengarah ke rentannya keamanan.

Perbandingan Apache dengan Nginx

Nginx dibuat untuk mengatasi c10k problem, yang berarti web server yang menggunakan thread untuk menangani permintaan user tidak dapat mengelola lebih dari 10.000 koneksi pada saat bersamaan.
1. Karena Apache menggunakan struktur berbasis thread, pemilik website dengan jumlah traffic yang tinggi mungkin saja akan mengalami masalah performa. Nginx adalah salah satu web server yang membahas c10k problem dan mungkin yang paling sukses.
2. Nginx memiliki arsitektur event-driven yang tidak membuat proses baru bagi masing-masing permintaan atau request. Sebaliknya, Nginx mengatur setiap permintaan yang masuk dalam single thread.

Proses master ini mengelola beberapa proses worker yang memproses permintaan sebenarnya. Model berbasis event dari Nginx mendistribusikan permntaan user di antara proses worker dengan cara yang eifisien sehingga mengarah ke skalabilitas yang jauh lebih baik.

3. Jika Anda hendak mengelola website dengan jumlah traffic tinggi, maka Nginx merupakan pilihan yang tepat karena web server ini bisa berfungsi bahkan dengan resource minimal sekalipun. Beberapa contoh website bertraffic tinggi yang memilih Nginx sebagai web servernya adalah Netflix, Hulu, Pinterest, dan Airbnb.
4. Akan tetapi, untuk website kecil dan medium, Apache merupakan pilihan yang lebih baik dibandingkan Nginx karena beberapa kelebihan yang ditawarkan, misalnya kemudahan konfigurasi, banyaknya modul, dan platform yang mudah bagi pemula.

Dari berbagai sumber

Download

Baca Juga: Nginx: Pengertian, Sejarah, Cara Kerja, Kelebihan, Kekurangan, dan Perbedaannya dengan Apache

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment