Selat Malaka: Pengertian, Letak, Sejarah, Ciri, Peran, dan Faktanya
Selat Malaka |
Pengertian Selat Malaka
Selat Malaka adalah selat yang terletak di antara Semenanjung Melayu (Thailand, Malaysia, Singapura) dan Pulau Sumatra, Indonesia (Aceh, Sumatra Utara, Riau & Kepulauan Riau). Nama Selat Malaka ini diambil dari Pelabuhan Dagang Melaka (sebelumnya Malaka) yang terpenting pada abad ke-16 dan ke-17 di Pantai Melayu. Selat ini memiliki kedalaman hanya sekitar 25 meter di satu titik.
Letak Selat Malaka
Selat Malaka menghubungkan Pulau Sumatera dengan Semenanjung Malaya. Letak selat Malaka secara koordinat berada di antara 95°BT-103°BT. Selat Malaka merupakan salah satu jalur pelayaran terpenting di dunia, halnya Terusan Suez atau Terusan Panama. Selat Malaka membentuk jalur pelayaran terusan antara Samudra Hindia dan Samudra Pasifik serta menghubungkan tiga dari negara-negara dengan jumlah penduduk terbesar di dunia: India, Indonesia dan Republik Rakyat Tiongkok.
Sebanyak 50.000 kapal melintasi Selat Malaka setiap tahunnya, mengangkut antara seperlima dan seperempat perdagangan laut dunia. Sebanyak setengah dari minyak yang diangkut oleh kapal tanker melintasi selat ini; pada 2003, jumlah itu diperkirakan mencapai 11 juta barel minyak per hari. Oleh karena lebar Selat Malaka hanya 1,5 mil laut pada titik tersempit, yaitu Selat Phillips dekat Singapura, ia merupakan salah satu dari kemacetan lalu lintas terpenting di dunia.
Sejarah Selat Malaka
Terbentuknya Selat Malaka ini erat kaitannya dengan Kerajaan Sriwijaya. Ketika itu, Selat Malaka memiliki peranan sangat penting baik bagi Nusantara atau Indonesia dari zaman dulu hingga saat ini. Karena sudah menjadi jalur perdagangan pada masa kerajaan Sriwijaya, sehingga banyak kapal-kapal dari berbagai negara asing melintas ke Indonesia. Hal itu membuat banyak kedatangan para pedagang dari berbagai negara, salah satunya adalah pedagang dari negara Tamil dan India yang jumlahnya terbilang besar.
Sebagai penguasa Selat Malaka, Kerajaan Sriwijaya merasa berhak untuk menarik pajak dari para pedagang yang kapalnya melintasi selat tersebut. Namun karena pajaknya yang terlalu tinggi, sehingga membuat pedagang-pedagang melaporkannya kepada Kerajaan Cola. Akhirnya, Kerajaan Cola menyerang Sriwijaya dua kali yakni pada tahun 1017 dan tahun 1025.
Dampak dari penyerangan itu membuat Kerajaan Sriwijaya melemah dan berbagai penguasa di Selat Malaka jatuh secara bergantian. Tak lama berselang, akhirnya kerajaan Sriwijaya runtuh dan pelayaran perdagangan di Selat Malaka semakin ramai oleh para pedagang dari negara luar.
Ciri Selat Malaka
Terdapat beberapa ciri khas dari Selat Malaka di antaranya,
1. Terletak di antara Semenanjung Malaysia dan Pulau Sumatera.
2. Secara astronomis, selat ini terletak di antara 95 derajat BT hingga 103 derajat BT.
3. Sebagai jalur pelayaran paling penting dan paling sibuk di dunia.
4. Termasuk ke dalam selat dengan posisi yang sangat strategis.
5. Tercatat sebanyak 70-80 ribu kapal yang melintas di Selat Malaka setiap tahunnya.
6. Sebagai penghubung tiga negara yang jumlah penduduknya terbesar yaitu Indonesia, Tiongkok dan India.
7. Lebar dari selat malaka hanya sekitar 1,5 mil di salah satu titik tersempitnya yaitu Selat Philip yang berada dekat Singapura.
Peranan Selat Malaka
Selat Malaka memiliki peran penting terhadap kehidupan manusia di dunia. Ini dikarenakan selat ini menjadi salah satu jalur pelayaran terbesar di dunia. Berikut beberapa peranan Malaka sebagai jalur pelayaran di antaranya,
1. Jalur Perdagangan Utama
Wilayah perairan Malaka merupakan salah satu jalur perdagangan dunia dan memiliki peranan yang sangat penting. Jalur ini menjadi terusan antara Samudra Pasifik dan Samudra Hindia. Apabila menghitung banyaknya kapal yang berlabuh dan berlayar di sekitarnya, maka ada sedikitnya 700 buah kapal. Sementara itu, terdapat 400 pelabuhan yang bergantung pada Malaka.
2. Jalur Militer
Selain sebagai jalur perdagangan, perairan Malaka juga dianggap strategis untuk kepentingan militer. Bagi negara-negara yang berkepentingan di wilayah Asia-Pasifik, Malaka menjadi Check Points yang strategis. Bahkan, juga bisa menjadi alat untuk melakukan forward presence ke seluruh dunia.
3. Terorisme dan Perampokan
Melihat potensi Malaka sebagai jalur perdagangan dunia, maka tidak heran apabila di sini sering terjadi perampokan dan aktivitas terorisme. Sejak sebelum tahun 2000, Malaka telah menjadi target pembajakan. Oleh karena itu, penjagaan di area perairan Malaka tetap diperketat hingga sekarang untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
4. Pertukaran Kebudayaan
Tidak hanya sebagai pertukaran komoditi saja, perairan Malaka juga menjadi media pertukaran kebudayaan. Oleh karena itu, masyarakat di sekitar pesisir akan lebih dinamis dibandingkan dengan yang ada di pedalaman.
5. Kepentingan Asing
Menjadi jalur perdagangan vital di dunia, membuat negara-negara besar dunia tertarik untuk memiliki pengaruh terhadap aktivitas di Malaka. Hal tersebut dikarenakan penguasaan di Malaka tentu saja akan menguasai jalur perdagangan ke seluruh dunia secara tidak langsung.
Fakta Selat Malaka
Berikut beberapa fakta tentang Selat Malaka di antaranya,
1. Berkembang Pesat Sejak Kerajaan Sriwijaya
Berdasarkan sejarahnya, Selat Malaka ini mulai berkembang pesat sebagai urat nadi jalur pelayaran sejak abad ke-15 yakni pada masa Kerajaan Sriwijaya. Pesatnya perkembangan Selat Malaka ini menjadikan sebagai tempat bertemunya para pedagang dari berbagai negara seperti Persia, India, Tiongkok, Arab dan banyak lagi.
2. Jalur Transportasi Terpenting di Dunia
Sebagai jalur transportasi terpenting, ternyata membuat Selat Malaka menjadi titik utama penghasil minyak terbesar kedua di dunia setelah Selat Hormuz. Bahkan 60% volume minyak yang diangkut melalui laut di seluruh dunia, sepertiganya yaitu melewati Selat Malaka.
3. Indonesia Sebagai Negara Terbesar yang Dilintasi Selat Malaka.
Hal ini membuat Indonesia secara alamiah menjadi pemimpin dalam upaya mengamankan selat tersebut dari berbagai macam gangguan untuk menjamin kapal-kapal berlayar dengan lancar.
Dari berbagai sumber
Post a Comment