Tanah Kapur: Pengertian, Ciri, Manfaat, dan Persebarannya
Table of Contents
Tanah Kapur (Tanah Terarosa) |
Pengertian Tanah Kapur
Tanah kapur (tanah terarosa) adalah jenis tanah yang jumlah unsur hara di dalamnya relatif sedikit, bahkan tidak ada. Dilihat dari proses pembentukannya, tanah kapur berasal dari batuan kapur yang mengalami pelapukan secara kimiawi atau fisis. Tanah kapur juga disebut dengan tanah mediteran karena sifat fisik tanah yang tidak begitu subur untuk bercocok tanam. Kapur atau gamping atau karst dalam tanah mengandung sejumlah mineral dan zat seperti kalsium (Ca) dan magnesium (Mg) karena kedua zat ini berkaitan dengan unsur karbonat yang terkandung dalam kapur itu sendiri. Berbeda dengan jenis tanah lain yang berwara coklat atau kehitaman, tanah kapur justru berwarna putih atau lebih terang.
Ciri Tanah Kapur
Berikut ciri-ciri dan sifat fisik dari jenis tanah yang juga dikenal dengan tanah kapur ini di antaranya,1. Kandungan Unsur Hara Kecil
Berdasarkan karakteristiknya tanah Terarosa atau tanah kapur ini memiliki sifat yang kurang subur. Hal tersebut karena jenis tanah ini memiliki kandungan unsur hara yang relatif sedikit bahkan cenderung tidak ada. Karena itulah jenis tanah ini kurang cocok untuk dimanfaatkan dalam bidang pertanian. Meskipun begitu, masih ada beberapa jenis tanaman yang bisa tumbuh di atas tanah jenis ini.
2. Mudah Dilalui oleh Air
Sifat selanjutnya yang dimiliki oleh jenis tanah terarosa atau tanah kapur ini adalah sangat mudah dilalui air. Karena mudah dilalui air, biasanya tanah jenis ini juga mudah larut. Maka tak heran jika tanah ini bisa ditemukan di bagian dasar sungai.
3. Proses Pembentukan Berasal dari Pelapukan Batuan Kapur
Tanah terarosa atau tanah kapur ini terbentuk dari batuan kapur yang hancur atau mengalami proses pelapukan. Karena terbentuk dari proses pelapukan batuan kapur, maka warnanya pun tak jauh berbeda dengan warna batuan kapur, yaitu berwarna putih atau warna terang. Warna yang terang ini juga bisa menjadi penanda kandungan unsur hara di dalamnya yang tergolong kecil bahkan tidak ada sama sekali.
4. Kurang Subur
Jenis tanah terarosa atau tanah kapur ini cenderung kurang subur karena kandungan unsur haranya yang sedikit dan sifatnya yang mudah dilalui air. Karena itu, jenis tanah ini tidak memiliki peran besar dalam bidang pertanian.
5. Cocok Dijadikan Media Penanaman Pohon Jati
Meskipun sebelumnya disebutkan jika tanah terarosa ini kurang cocok untuk bidang pertanian, namun jenis tanah ini masih bisa dimanfaatkan sebagai media tanam, terutama untuk jenis tanaman tertentu. Jenis tanaman yang bisa dan cocok ditanam di atas tanah terarosa ini adalah tanaman jati. Karena itu, biasanya daerah atau kawasan yang banyak ditemukan jenis tanaman ini juga banyak ditemukan hutan jati di atasnya.
6. Kandungan Kalsium dan Magnesium Tinggi
Jika sebelumnya disebutkan bahwa tanah ini memiliki kandungan unsur hara yang rendah, maka sebaliknya dengan kandungan beberapa mineral lain. Tanah terarosa ini justru memiliki kandungan magnesium dan kalsium yang tinggi. Kandungan kalsium dan magnesium yang tinggi pada jenis tanah ini bisa diambil manfaatnya oleh manusia. Karena itu, meskipun kurang subur, jenis tanah ini tetap banyak dimanfaatkan.
Tanah terarosa ini terbagi lagi menjadi dua jenis, yaitu tanah Renzina dan tanah mediterania. Keduanya memiliki ciri-ciri yang sedikit berbeda, karena berasal dari pembentukan yang sedikit berbeda pula. Berikut adalah perbedaannya antara keduanya:
Manfaat Tanah Kapur
Tanah kapur memiliki sejumlah manfaat yang dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari, baik untuk bidang pertanian, bangunan, ataupun yang lainnya. Manfaat tanah kapur yang dapat diambil di antaranya,1. Pada bidang pertanian dan perkebunan, tanah kapur dapat digunakan sebagai sarana penurun kadar keasaman pada tanah. Dengan pemberian tanah kapur yang sesuai takaran, maka tingkat keasaman tanah dapat diturunkan hingga pH tanah menjadi netral dan normal.
2. Dapat digunakan sebagai campuran pembasmi gulma tanaman dan penghalau hama tanaman. Tanah kapur yang bersifat panas jika tercampur dengan air dapat juga digunakan sebagai sarana pembasmi gulma, dan tanah kapur dapat juga digunakan sebagai penghalau hama tanaman, khususnya pada tanaman jeruk.
3. Kandungan kalsium (Ca) pada tanah kapur dapat bermanfaat untuk menetralisir atau sebagai alat detoxification pada tanaman karena kalsium berfungsi menyusun kembali dinding sel pada tanaman.
4. Kandungan magnesium (Mg) berguna dalam pembentukan zat lemak dan memperbanyak kandungan minyak pada tanaman.
5. Tanah kapur sangat cocok untuk menanam tanaman yang tidak banyak memerlukan air dalam pertumbuhannya, seperti pohon jati dan jagung.
6. Tanah kapur dapat digunakan sebagai campuran semen untuk bahan bangunan, pondasi bangunan rumah dan gedung, dan pengerasan jalan karena sifat tanah yang tidak mudah dilalui air dan tekstur tanah yang padat.
Pemanfaatan tanah kapur ini harus juga mengetahui kandungan tanah kapur pada lapisan tanah. Kandungan tanah kapur pada setiap jenis tanah memiliki kandungan yang berbeda. Misalnya, tanah kapur pada lapisan tanah memiliki kandungan yang berbeda dengan tanah kapur pada lapisan bawah.
Lebih lanjut, tanah kapur juga sangat dipengaruhi oleh proses tekanan pada lapisan tanah oleh air yang akan diendapkan pada lapisan tanah tersebut. Serta, keberadaan tanah kapur dipengaruhi oleh batuan induk pada lokasi tanah dan perkembangan profil tanah sangat bergantung pada jumlah debit air yang mampu melewati lapisan tanah kapur tersebut.
Jadi berdasarkan pemaparan di atas, ternyata manfaat tanah kapur tidak hanya berfungsi sebagai bahan bangunan saja, namun tanah kapur juga dapat dimanfaatkan dalam bidang lainnya yang berkaitan dengan bercocok tanam dan pembudidayaan tanaman. Tanah kapur ini dapat juga menjadi bahan yang sangat diperlukan dalam sehari-hari.
Persebaran Tanah Kapur
Persebaran tanah kapur sendiri terjadi di beberapa daerah di Indonesia dengan pegunungan karst di antaranya, 1. Gunung kidul, Yogyakarta.
2. Sebagian daerah Cepu, Kebumen, Blora serta Pegunungan Kendeng, Jawa Tengah.
3. Nusa Tenggara Timur dan Barat.
4. Maluku.
5. Sebagian besar daerah Jawa Timur.
Dari berbagai sumber
Post a Comment