Opini Publik: Pengertian, Karakteristik, Sifat, Fungsi, Proses Pembentukan, Teori, dan Bentuknya
Opini Publik |
Pengertian Opini Publik
Opini publik dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah pendapat umum; pendapat sebagian besar rakyat. Secara umum, opini publik adalah pendapat kelompok masyarakat atau sintesis dari pendapat dan diperoleh dari suatu diskusi sosial dari pihak-pihak yang memiliki kaitan kepentingan. Pemilihan opini publik didasarkan kepada jumlah mayoritas yang efektif, dan bukan pada jumlah mayoritas secara keseluruhan.
Opini publik menggunakan subjek berupa permasalahan baru yang mengandung pernyataan yang bersifat kontroversial. Sifat dari pernyataannya adalah memiliki suatu hal yang bertentangan, dan menjadi reaksi pertama atau sebuah gagasan baru. Pernyataan dari suatu opini dapat dilakukan secara aktif maupun secara pasif. Selain itu, opini juga dapat diungkapkan melalui perkataan yang jelas maupun kiasan, serta dapat memiliki konotasi maupun persepsi pribadi.
Opini dapat pula dinyatakan melalui perilaku, bahasa tubuh, raut muka, simbol-simbol tertulis, pakaian yang dikenakan, dan oleh tanda-tanda lain yang tak terbilang jumlahnya, melalui referensi, nilai-nilai, pandangan, sikap, dan kesetiaan. Opini publik identik dengan pengertian kebebasan, keterbukaan dalam mengungkapkan ide-ide, pendapat, keinginan, keluhan, kritik yang membangun, dan kebebasan di dalam penulisan. Dengan kata lain, opini publik itu merupakan efek dari kebebasan dalam mengungkapkan ide-ide dan pendapat.
Opini Publik Menurut Para Ahli
Berikut ini adalah definisi dari opini publik menurut ahlinya.
1. Leornardo W. Dood dalam Soemirat (2004), opini publik adalah sikap orang-orang mengenai sesuatu persoalan di mana mereka merupakan anggota dari sebuah masyarakat yang sama
2. George L. Bird dan Frederick E. Merwin, opini publik adalah penilaian sosial “social judgedment” mengenai sesuatu hal yang penting dan berarti atas dasar pertukaran pikiran yang dilakukan individu-individu dengan sadar dan rasional.
3. Frazier Moore (2004), opini publik adalah ungkapan keyakinan yang menjadi pegangan bersama di antara para anggota sebuah kelompok atau publik, mengenai suatu masalah kontroversial yang menyangkut kepentingan umum.
4. William G. Summer, opini publik adalah kekuatan yang ada dalam masyarakat. Yang mana kekuatan tersebut bukan berasal dari pendapat perorangan, tetapi norma atau mitos yang ada dalam masyarakat. Pengertian ini menerangkan jika suatu pendapat dianut oleh banyak orang, maka diasumsikan jika pendapat tersebut benar.
5. William Albiq, opini publik adalah suatu jumlah dari pendapat individu-individu yang diperoleh melalui perdebatan dan opini merupakan hasil interaksi antar individu dalam suatu publik.
6. Emory S. Bogardus, opini publik adalah hasil pengintegrasian pendapat berdasarkan diskusi dalam masyarakat demokratis.
7. Hennesy, opini publik adalah kompleksitas keyakinan yang diungkapkan oleh sejumlah orang-orang tentang suatu persoalan mengenai kepentingan umum.
8. Clyde dalam Sumarno (1990:19), opini publik adalah penilaian sosial mengenai suatu masalah yang penting dan berarti, berdasarkan proses pertukaran-pertukaran yang sadar dan rasional oleh khalayaknya
Karakteristik Opini Publik
Opini Publik secara umum memiliki tiga karakteristik di antaranya,
1. Opini publik terdiri dari berbagai pendapat individu yang kemudian akan digabungkan menjadi satu kesatuan. Namun, opini publik tidak sepenuhnya menyatakan persetujuan ada juga sebaliknya yaitu penolakan.
2. Opini tidak bisa bertahan hanya dengan satu waktu saja, apabila sudah berganti waktu bisa saja opini tersebut berubah.
3. Opini publik tidak hanya memperhatikan pendapat mengenai sekumpulan orang atau kelompok saja tetapi seluruh masyarakat tanpa terkecuali.
Sifat Opini Publik
Opini publik memiliki beberapa sifat di antaranya,
1. Afinitas maksudnya adalah ada keterkaitan yang erat antara komunikator atau pengirim pesan dan komunikan atau penerima pesan.
2. Aktual maksudnya adalah masalah yang dibicarakan sehingga menjadi pendapat umum atau opini publik merupakan masalah yang baru dan hangat.
3. Labil maksudnya adalah pendapat umum atau opini publik merupakan pendapat yang mudah sekali berubah
4. Sederhana maksudnya adalah pendapat umum atau opini publik yang dikemukakan oleh pemuka pendapat adalah pendapat masyarakat luas.
5. Umum maksudnya adalah pendapat umum atau opini publik yang dinyatakan disebut mewakili pendapat masyarakat luas.
Fungsi Opini Publik
Pendapat umum atau opini publik biasanya berkaitan erat dengan masalah-masalah sosial politik dan berfungsi sebagai sebuah kekuatan dalam kehidupan sosial politik. Selain itu, pendapat umum atau opini publik juga berfungsi dan berperan dalam kehidupan setiap individu. Fungsi dan peran opini publik di antaranya,
1. Opini publik dapat memperkuat undang-undang dan peraturan perundang-undangan lainnya.
2. Opini publik berperan sebagai pendukung moral dalam masyarakat.
3. Opini publik merupakan sarana bagi lembaga-lembaga baik sosial maupun politik untuk mempertahankan eksistensinya di masyarakat.
4. Opini publik berfungsi kognitif bagi seseorang yakni memberikan pengertian serta pemahaman bagi seseorang terkait dengan masalah-masalah yang terjadi dalam masyarakat.
5. Opini publik berfungsi identifikasi bagi seseorang yakni mengenalkan kepada seseorang berbagai macam pendapat yang merupakan hasil kesepakatan kelompok.
6. Opini publik berfungsi sebagai jalan keluar atau mengatasi berbagai persoalan internal yang ada dalam kelompok. Caranya adalah dengan melakukan pembagian tugas antara anggota kelompok.
Proses Pembentukan Opini Publik
Terdapat empat tahap dalam membentuk suatu opini publik di antaranya,
1. Adanya sesuatu hal atau isu yang harus diselesaikan sehingga seseorang mencari cara agar dapat menyelesaikan masalah tersebut.
2. Masalah tersebut merupakan suatu masalah yang baru, masalah yang sebelumnya tidak ada dan baru muncul. Maka dari itu perlu untuk mendiskusikan alternatif penyelesaian masalah baru tersebut.
3. Diadakan diskusi kemudian mengambil keputusan yang melahirkan kesadaran terhadap kelompoknya.
4. Guna melaksanakan sebuah keputusan, haruslah disusun sedemikian rupa agar tidak diekspos ke media massa.
Teori Opini Publik
1. Teori masyarakat massa. Teori yang dikemukakan dan dikembangkan oleh Fredinand Tonnies, Gustave Le Bon dan Jose Ortega y Gasset memandang bahwa publik berarti masyarakat yang tidak teratur dan tidak tahu menahu tentang apa-apa sehingga mudah disetir oleh para elite politik.
2. Teori sikap. Menurut teori sikap ini yaitu penting untuk mengubah sikap dengan cara mengubah pendapatnya terlebih dahulu.
3. Teori Efek tak terbatas. Dalam teori ini menjelaskan bahwa khalayak dipandang sebagai makhluk berkepala baut, artinya khalayak memiliki pertahanan untuk melawan perubahan sikap dan pendapat yang sudah ada.
Bentuk Opini Publik
Opini Publik dapat dibedakan menjadi 3 bentuk di antaranya,
1. Manipulated Public Opinion
Pasca serangan teroris yang menabrakkan pesawat ke gedung menara kembar WTC pada 11 September 2001, Amerika Serikat mencari cara untuk menyerang Irak dan menumbangkan Presiden Saddam Husein. Berdasarkan data intelijen, Irak merupakan pelindung teroris dan memiliki senjata pemusnah massal seperti senjata kimia, senjata biologi dan nuklir.
Membangun opini bahwa Irak memiliki senjata pemusnah massal merupakan rekayasa atau manipulasi pemerintah Amerika Serikat karena hingga kekuasaan Saddam Husein jatuh sampai sekarang, senjata pemusnah massal yang tidak pernah ditemukan. Data intelijen yang disebutkan ternyata juga menyebutkan Irak tidak ada senjata pemusnah massal atau aktivitas membuat senjata.
2. Planned Public Opinion
Opini publik pada dasarnya memang direncanakan. Tujuannya antara lain untuk membangun image, meningkatkan image atau mempertahankan image sesuatu negara atau pemerintahan. Image sebagai salah satu negara pelanggar HAM, misalnya cukup menyulitkan posisi di Indonesia di dunia Internasional.
Di antaranya Indonesia terkena embargo impor senjata, pesawat beserta suku cadangnya. Padahal Indonesia banyak mengimpor persenjataan dan pesawat tempur dari negara-negara Barat khususnya Amerika Serikat.
Selama permasalahan HAM belum diatasi Indonesia tidak akan memperoleh suku cadang senjata dan pesawat dari negara tersebut, sehingga senjata dan pesawat tempur milik Indonesia tidak bisa digunakan dengan baik.
Untuk memperbaiki image tersebut, pemerintah Indonesia membangun image bahwa pelanggaran HAM di Indonesia sudah jauh berkurang sedangkan para pelanggarnya sudah banyak yang diadili. Hal itu menggambarkan bahwa pemerintah Indonesia merencanakan opini publik agar memperoleh image positif dari dunia Internasional.
3. Intended Public Opinion
Intended Public Opinion bersifat jangka panjang dan berdampak pada bidang lain. Misalnya, pemerintah Indonesia mempromosikan destinasi wisata, tentu saja dengan harapan banyak wisatawan mancanegara berkunjung ke tempat-tempat wisata di Indonesia.
Banyaknya kunjungan wisata mancanegara ke Indonesia secara tidak langsung akan membangun opini publik Internasional bahwa negara Indonesia adalah negara yang aman. Karena jika Indonesia negara yang tidak aman, pemerintah asal turis itu tidak akan mengizinkan warganya berkunjung ke Indonesia.
Dari berbagai sumber
Post a Comment