Ombak: Pengertian dan Jenisnya

Table of Contents
Pengertian Ombak dan Jenisnya
Ombak

Pengertian Ombak

Ombak dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah gerakan air laut yang turun-naik atau bergulung-gulung. Dalam bidang oseanografi, ombak dikenal sebagai gelombang dalam (internal wave). Fenomena ini juga ada dalam bidang meteorologi, di mana gelombang menjalar pada lapisan antar muka antara udara yang hangat dan dingin.

Pembahasan mengenai gelombang dalam oseanografi secara umum dapat dibagi menjadi 2 bagian yaitu gelombang permukaan dan gelombang internal. Gelombang permukaan adalah fenomena yang akan ditemui ketika mengamati permukaan air laut, dan biasa disebut sebagai ombak.

Salah satu faktor yang menyebabkan terjadinya ombak adalah hembusan angin, di samping ada pula faktor lain seperti pasang surut laut yang terjadi akibat adanya gaya tarik bulan dan matahari.

Jenis Ombak

Berikut jenis-jenis ombak berdasarkan formasi dan perilakunya di antaranya,
1. Ombak Pecah
Ombak pecah adalah ombak yang terbentuk karena berbenturan dengan ombak lainnya. Akibat dari benturan tersebut ombak menjadi pecah sebelum menyentuh bibir pantai bahkan dasar ombak jenis ini tidak sampai ke bagian puncaknya.

Ombak ini biasanya terdapat pada air yang dangkal dan dipengaruhi oleh kecuraman ombak. Jenis ombak banyak dimanfaatkan untuk berselancar. Terdapat tiga jenis ombak pecah di antaranya,
a. Rolling, adalah yang paling aman digunakan untuk berselancar dan mudah dijumpai pada pantai dengan garis relatif datar.
b. Dumping, adalah ombak yang pecah secara tiba-tiba. Ombak pecah dumping sering dijumpai di pantai yang memiliki seperti terumbu karang atau tumpukan pasir.
c. Ombak Besar, adalah jenis ombak pecah namun sebenarnya tidak benar-benar pecah. Ombak ini cukup berbahaya karena air di bawahnya sangat dalam dan dapat menyeret apa pun ke dalam gelombang. Kamu dapat menemukan ombak jenis ini di pantai dengan garis pantai yang curam.

2. Rip Current
Ombak rip current sebenarnya adalah arus balik laut yang bergerak menjadi dari bibir pantai dan kembali laut. Gelombang yang kerap disebut sebagai boleran ini terdiri dari beberapa arus balik.

Jenis ombak ini adalah salah satu momok menakutkan di laut karena dapat membawa apa saja yang ada di depannya, sekalipun benda berukuran besar. Ombak ini memiliki kecepatan sangat tinggi yakni 2 meter per detik.

3. Ombak Gulungan
Ombak ini adalah jenis gelombang yang ada  di wilayah perairan yang dalam. Ombak gulungan tersusun dari berbagai ombak dengan ukuran yang berbeda-beda kemudian saling menyatu. Bentuknya adalah lurus, panjang, berenergi dan memiliki jangkauan yang cukup jauh.

4. Ombak Internal
Ombak internal adalah ombak yang tercipta dari dua massa air dengan tekanan yang berbeda. Jenis ombak seperti ini ketika sampai di daratan akan mengenai arus kacau.

5. Ombak Kelvin
Ombak kelvin adalah jenis gelombang yang terjadi karena adanya perubahan alam secara mendadak pada medan angin yang ada di atas laut. Beberapa faktor lain yang dapat membentuk ombak kelvin antara lain yaitu adanya gelombang badai yang terdifraksi oleh garis pantai yang tidak teratur, tekanan angin yang bervariasi, serta gradien tekanan atmosfer.

Gelombang kelvin umumnya ditemukan di samudera Hindia dan Pasifik. Di wilayah Pasifik terjadi di belahan Bumi utara pada waktu musim gugur dan hanya satu tahun sekali. Ciri-ciri dari ombak kelvin adalah tinggi, lebar, dan hangat daripada air di sekitarnya.

6. Ombak Progresif
Ombak progresif adalah jenis ombak yang bergerak dengan kecepatan yang relatif sama atau konsisten. ombak ini terbentuk akibat adanya perpindahan energi dari partikel air dan mentransmisikan energi gelombang ke permukaan laut.

7. Ombak Biasa
Ombak biasa adalah gelombang permukaan air laut yang kerap kita lihat di sekitar pantai. Ombak ini datang dari perairan dangkal dan berhasil sampai ke tepi namun kekuatannya sudah berkurang. Ombak yang dapat kita jumpai di teluk ini menghasilkan cekungan.
 

Dari berbagai sumber

Download

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment