Mineral Primer: Pengertian, Komposisi, Contoh, dan Analisisnya
Mineral Primer |
Pengertian Mineral Primer
Mineral primer (skeletal) adalah mineral asli yang terdapat dalam batuan. Pada umumnya mineral primer terdiri dari mineral silikat yaitu persenyawaan silikon dan oksigen (SiO2), dari senyawa tersebut terdapat variasi lain yang berasal dari mineral feldsfar yang di dalamnya juga mengandung senyawa kalsium, alumunium, besi, magnesium serta natrium.
Mineral primer juga dapat dijelaskan sebagai mineral tanah yang secara umum memiliki ukuran butir pasir sebesar 2 – 0,05 mm.
Komposisi Mineral Primer
Mineral primer terdiri atas:
1. Debu dan pasir di mana setiap butirnya merupakan satu macam mineral primer.
2. Agregat mikro kristalin (abu volkan, yaitu campuran dari berbagai mineral primer) serta chart (silika mikrokristalin).
3. Fragmen yang merupakan pecahan batuan dalam bentuk atau ukuran debu dan pasir (tersusun atas berbagai macam mineral primer).
Contoh Mineral Primer
Berikut beberapa contoh mineral primer di antaranya,
1. Plagioklas, merupakan jumlah mineral yang mempunyai sistem kristal triklin. Berwarna putih, putih kelabu, kebiruan terkadang berwarna kehijauan. Plagioklas terbagi menjadi plagioklas basa, plagioklas medium dan plagioklas asam.
2. Ortoklas, merupakan mineral yang berasal dari kumpulan feldspar alkali. Feldspar sendiri merupakan pembentuk dari batuan granit atau batuan asam. Mempunyai warna putih kekuningan, putih, keabu – abuan hingga kemerahan.
3. Biotit, merupakan satu mineral yang berasal dari kumpulan mika dan tersebar secara luas serta mineral pembentuk batuan yang sangat penting. Biotit memiliki warna hitam, coklat tua dan hijau tua.
4. Felspar, suatu kumpulan dari beberapa mineral pembentuk batuan. Biasanya felspar berwarna putih atau keputih – putihan. Pada dasarnya felspar tidak memiliki warna tersendiri namun sering mendapat warna dari zat pengotor lainnya.
5. Muskovit, merupakan salah satu mineral yang berasal dari kumpulan mika. Muskovit tidak berwarna namun juga ada yang berwarna coklat. Mineral ini banyak ditemukan di dalam batuan malihan, batuan endapan, dan batuan asam.
6. Amfibol, merupakan kumpulan dari beberapa mineral pembentuk batuan. Amfibol mempunyai warna gelap.
7. Piroksen, yaitu kumpulan dari berbagai macam mineral yang berwarna gelap.
8. Horenblenda, salah satu dari mineral penting yang berasal dari kumpulan amfibol. Mempunyai warna coklat, hitam dan hijau tua. Bisa ditemukan pada batuan entermedier atau batuan asam seperti andesit, granit, diorit dan sianit.
9. Kuarsa, termasuk mineral pembentuk batuan yang penting. Tidak memiliki warna dan tembus pandang, tidak jarang kuarsa juga berwarna kuning, ungu, hijau, coklat, merah, biru ataupun hitam. Warna – warna tersebut berasal dari zat pengotor yang ada di dalam mineral. Kuarsa bisa ditemukan sebagai mineral – mineral berukuran kecil yang ada di dalam beberapa macam batuan seperti batuan endapan, batuan malihan, batuan beku. Kuarsa banyak dimanfaatkan sebagai bahan baku kaca, keramik dan juga semen.
10. Augit, merupakan salah satu mineral yang berasal dari kumpulan piroksen. Augit mempunyai warna hijau tua atau hitam, dan termasuk mineral yang membentuk batuan basa.
Analisis Mineral Primer
Analisis jenis dan jumlah mineral primer dilakukan di laboratorium mineral dengan bantuan alat mikroskop polarisasi. Pekerjaan analisis mineral primer dilaksanakan dalam dua tahapan, yaitu pemisahan fraksi pasir dan identifikasi jenis mineral.
Prinsip dasar pemisahan fraksi pasir adalah menghilangkan material penyemen yang menyelimuti atau menyemen butir-butir pasir dan memisahkan butir mineral berukuran fraksi pasir dari fraksi debu dan liat. Material yang menyeliputi butir pasir dalam tanah umumnya berupa bahan organik.
Namun pada beberapa jenis tanah, material penyeliput tersebut selain oleh bahan organik, juga oleh besi (pada tanah merah) dan oleh karbonat (pada tanah kapur). Bahan organik dihilangkan dengan hidrogen peroksida (H 2 O2 ) besi dengan sodiumdithionit (Na2 S2 O4 ) dan karbonat dengan Chlorida
(HCl).
Dari berbagai sumber
Post a Comment