Lahar: Pengertian, Proses Pembentukan, Jenis, dan Dampaknya
Lahar |
Pengertian Lahar
Lahar dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah lumpur batu yang keluar dari kawah gunung berapi. Lebih lengkapnya, lahar adalah aliran material vulkanik yang biasanya berupa campuran batu, pasir dan kerikil akibat adanya aliran air yang terjadi di lereng gunung (gunung berapi). Aktivitas aliran lahar ini akan meningkat seiring dengan meningkatnya intensitas curah hujan.
Aliran lahar sangat berbahaya terutama bagi penduduk yang tinggal di perkampungan yang berada di lereng gunung ataupun bagi para penambang pasir yang sering berada di daerah aliran lahar ini. Lahar dapat mengalir dengan kecepatan beberapa puluh meter per detik menempuh jarak sampai beberapa kilometer membawa energi yang cukup besar. Untuk itu biasanya lahar dibuatkan saluran khusus yang di dalam ilmu geoteknik dikenal sebagai "sabo".
Proses Pembentukan Lahar
Lahar berasal dari lava yang mengalir. Karena lava bersifat cairan, maka lava akan bergerak menuju tempat yang lebih rendah. Dalam prosesnya lava akan bercampur dengan air atau lumpur, sehingga menjadi lahar. Lahar dapat terjadi akibat dari 5 penyebab di antaranya,
1. Lava yang mengalir, bercampur dengan salju atau gletser
2. Lava tercampur dengan tanah basah atau lumpur
3. Lava tercampur dengan air hujan yang mengguyur
4. Lava tercampur dengan air sungai
5. Terjadinya longsor vulkanik, yang menyebabkan lava terjatuh ke air.
Lava dan lahar adalah salah satu bentuk materi yang di keluarkan oleh gunung api. meskipun lahar tidak sepanas lava, akan tetapi tingkat kerusakan yang ditimbulkan juga sama besarnya.
Jenis Lahar
1. Berdasarkan Ukuran
a. Lahar Kecil, adalah lahar yang memiliki ukuran kecil. Ukuran yakni hanya beberapa centimeter saja serta hanya mengalirkan material vulkanik beberapa meter per detik.
b. Lahar Besar, adalah jenis lahar yang memiliki ukuran besar dan lebar. Jangkauan dari lahar besar mampu mencapai ratusan meter dengan memuntahkan material vulkanik hingga kecepatan 22 meter per detik.
2. Berdasarkan Suhunya
a. Lahar Dingin
Lahar dingin adalah lava yang mengalir dan bercampur dengan air atau lumpur yang dingin yang membawa materi seperti batuan besar, debu, lumpur, hingga bom vulkanik. Sifatnya seperti air, dan bergerak dari daerah yang lebih tinggi ke daerah yang lebih rendah. Air dingin yang tercampur dengan lava panas, membuat lava kehilangan sifat panasnya dan berubah menjadi dingin. Karenanya lahar dingin berwarna abu-abu dan teksturnya menjadi kental.
Ketika gunung berapi meletus, lava sengaja dialirkan ke sungai sehingga menjadi lahar dingin. Ketika lahar dingin tidak bisa ditampung oleh sungai, maka akan meluap ke daerah sekitarnya seperti permukaan penduduk yang tinggal di sekitar bantaran sungai. Lahar dingin membawa materi yang besar dan bisa menyebabkan kerusakan yang sangat besar. Jika curah hujan pasca erupsi tinggi akan menyebabkan lahar dingin menjadi lebih cepat dan bisa berubah menjadi banjir bandang.
Lahar dingin akan menyebabkan pengendapan di dasar sungai, sehingga sungai menjadi semakin dangkal. Hal ini berdampak sungai semakin tidak mampu menampung lebih banyak aliran lahar dingin. Lahar dingin bisa menghancurkan rumah warga yang dilaluinya karena materi batuan ikut terbawa aliran lahar dingin juga cukup besar.
b. Lahar Panas
Lahar panas adalah aliran lava yang tercampur dengan air panas. Air panasnya berasal dari endapan air hujan yang terjadi di sekitar gunung. Air hujan yang mengendap bisa membentuk danau di dasar kepundan yang memiliki sifat anti air dan menyerap air.
Warna lahar panas berbeda dengan lahar dingin, yang disebabkan karena sifat air yang bersatu dengan lava yang bersatu dengan air panas. Lahar panas memiliki warna seperti besi yang meleleh, suhunya tidak sampai 100 derajat celcius, sehingga tidak bisa menghanguskan apapun yang ditemuinya.
Materi yang dibawa oleh lahar panas tidak sebesar dan sebanyak yang dibawa oleh lahar dingin sehingga tidak sampai menyebabkan kerusakan yang besar seperti yang dihasilkan oleh lahar dingin. Meski tidak membawa material yang berukuran besar, ketika lahar panas meluap, bisa menyebabkan luka bakar karena suhunya yang cukup tinggi.
Dampak Lahar
Dampak Lahar Panas
Sifat dari lahar panas sama dengan lahar dingin. Yaitu mengalir dari tempat yang tinggi menuju ke tempat yang rendah. Oleh karena itu, perlakuan terhadap lahar panas juga sama dengan lahar dingin. Lahar panas dialirkan pada sungai yang memiliki lebar yang besar. Berbeda dengan lahar dingin, lahar panas tidak sampai menyebabkan kerusakan yang besar.
Hal ini terjadi karena lahar panas hanya ada di sekitar gunung api. Saat lahar panas menyentuh air sungai yang dingin, maka lahar panas akan menjadi lahar dingin. Materi yang terbawa oleh lahar panas tidak sebesar dan sebanyak lahar dingin, sehingga kerusakan tidak separah dari lahar dingin. Walau tidak membawa materi yang besar, saat lahar panas ini meluap, dapat menyebabkan luka bakar, dikarenakan suhunya yang cukup tinggi.
Dampak Lahar Dingin
Lahar dingin adalah lahar yang membawa materi besar. Sehingga kerusakan yang ditimbulkan juga sangat besar. Dan jika terdapat curah hujan yang tinggi, maka aliran lahar dingin akan semakin cepat, dan menerjang seperti banjir bandang. Banjir bandang adalah salah satu dari jenis banjir yang ada di bumi.
Akan tetapi, akibat adanya pengendapan pada sungai, maka sungai menjadi dangkal. Akibatnya sungai tidak mampu menampung aliran lahar dingin. Lahar dingin mampu menghancurkan rumah penduduk karena materi batuan yang dibawa cukup besar.
Selain itu, akibat tercampur dengan air dan lumpur, lahar dingin yang membeku, menyebabkan terbentuknya timbunan lumpur yang besar. Pasir yang terbawa lahar dingin bukanlah jenis pasir yang bagus, sehingga jarang dimanfaatkan oleh manusia.
Dari berbagai sumber
Post a Comment