Hutan Sabana: Pengertian, Ciri, Flora, Fauna, Manfaat, dan Wisata Hutan Sabana di Indonesia
Hutan Sabana |
Pengertian Hutan Sabana
Sabana dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah padang rumput yang ada pepohonannya, terdapat di padang pasir atau gurun pasir. Demikian, hutan sabana adalah kawasan hutan berupa padang rumput yang ditumbuhi oleh semak atau perdu yang diselingi sebaran beberapa jenis pohon, seperti pohon palem dan akasia. Biasanya padang sabana tumbuh di antara wilayah tropis dan subtropis, atau tumbuh di wilayah yang memiliki curah hujan yang rendah.
Hutan sabana juga dikenal dengan nama padang rumput tropis. Kawasan ini memiliki iklim yang tidak terlalu kering untuk disebut sebagai gurun pasir. Selain itu, wilayah sabana juga tidak cukup basah untuk disebut sebagai hutan murni. Beberapa daerah di dunia yang memiliki cukup banyak hutan sabana ini adalah Australia, Amerika Selatan, dan juga Afrika. Namun, hal ini bukan berarti Indonesia tidak mempunyai hutan sabana. Wilayah Indonesia yang mempunyai hutan Sabana ini adalah Nusa Tenggara Timur.
Ciri Hutan Sabana
Salah satu keunikan wilayah sabana adalah tumbuh berkembang di antara iklim tropis dan subtropis yang memiliki curah hujan yang cukup rendah, bahkan sangat rendah. Hutan sabana memiliki ciri-ciri di antaranya,
1. Hutan sabana hanya berada di wilayah iklim tropis atau wilayah yang dilewati garis khatulistiwa
Sabana tumbuh di wilayah tropis karena pada wilayah ini memiliki curah hujan yang rendah. Dapat dikatakan hutan sabana adalah hutan yang tumbuh di wilayah yang panas daripada di wilayah yang lembap.
2. Curah hujan musiman
Hutan sabana dapat terbentuk di wilayah yang panas dengan curah hujan yang rendah atau curah hujan musiman. Kondisi ini berbeda dengan hutan lainnya, seperti hutan musim yang memiliki musim kemarau dan penghujan cenderung seimbang. Jadi, jika di suatu wilayah negara memiliki curah hujan musiman, maka wilayah tersebut memiliki potensi adanya hutan sabana.
3. Curah hujan tidak teratur
Hutan sabana yang berupa padang rumput luas dan berada di kawasan yang panas tidak membutuhkan curah hujan yang tinggi. Padang rumput sabana dapat terbentuk dengan sendirinya. Pertumbuhan padang rumput ini tidak membutuhkan terlalu banyak air, sehingga intensitas hujan yang cenderung sedikit dan tidak teratur.
4. Curah hujan 100 mm hingga 150 mm per setahun
Padang sabana adalah hamparan padang rumput yang tumbuhi semak, umumnya diselingi pohon palem dan akasia. Semak dan pepohonan yang tumbuh tidak terlalu banyak membutuhkan air.
5. Suhu udara cenderung panas sepanjang tahun
Salah satu ciri hutan sabana adalah memiliki suhu udara yang cenderung panas. Suhu panas ini terjadi sepanjang tahun. Namun, meskipun bersuhu udara panas, hutan sabana tetap memiliki potensi hujan dengan intensitas 100 mm hingga 150 mm per tahun.
6. Berpotensi berubah menjadi hutan basah atau semak belukar
Hutan sabana dapat berubah menjadi hutan basah atau bahkan semak belukar jika curah hujan yang turun di wilayah tinggi sekali atau rendah sekali. Jika curah hujan berubah menjadi sangat rendah, maka kemungkinan akan berubah menjadi semak belukar.
Namun, jika curah hujan berubah menjadi sangat tinggi, maka kemungkinan akan berubah menjadi hutan basah. Hal ini menunjukkan bahwa keberadaan dan kelestarian padang sabana tergantung dari curah hujan dalam intensitas tertentu.
7. Hutan sabana memiliki resapan air (porositas) dan pengairan (drainase) yang baik
Salah satu ciri yang berbeda dengan jenis hutan lainnya adalah memiliki daya serap air (porositas) dan pengairan (drainase) yang baik. Sehingga, tanah pada daerah sabana memiliki kecenderungan tidak becek.
8. Habitat hidup hewan, baik hewan karnivora maupun herbivora
Sama seperti hutan lainnya, padang rumput sabana juga menjadi habitat hewan-hewan hutan. Beberapa hewan yang tinggal di hutan sabana, yaitu macan tutul, zebra, gajah, jerapah, singa dan jenis hewan lainnya yang dapat tumbuh di padang rumput.
Flora dan Fauna Hutan Sabana
Hutan sabana merupakan hutan yang lebih menyerupai padang rumput. Hal inipun membuat flora dan fauna yang hidup di hutan tersebut adalah flora dan fauna yang khas. Contoh flora dan fauna yang hidup di hutan sabana di antaranya,
Flora
Flora atau tumbuhan yang hidup di hutan sabana ini antara lain adalah rumput, beberapa pohon seperti akasia dan juga pohon palem. Sebagian besar yang menutupi tanah yang ada hutan sabana ini adalah rumput. Hal ini karena curah hujan yang sedikit yang menimpa wilayah hutan ini menjadikan rumput satu- satunya tanaman yang dapat tumbuh subur.
Namun meski demikian masih ada beberapa pohon yang tumbuh di tengah- tengah padang rumput tersebut. Pohon- pohon ini tumbuh tidak beraturan dan jumlahnya pun hanya beberapa.
Fauna
Fauna atau binatang yang tinggal di wilayah hutan sabana ini juga merupakan fauna yang khas. Beberapa fauna atau binatang yang hidup di wilayah hutan sabana ini antara lain adalah gajah, zebra, singa, jerapah, dan juga kerbau.
Manfaat Hutan Sabana
Beberapa manfaat yang dimiliki oleh hutan sabana di antaranya,
1. Mencegah tanah longsor dan juga erosi tanah
2. Menjadi rumah berbagai macam binatang dan juga tumbuhan
3. Sebagai penyeimbang alam
4. Menyimpan cadangan air
5. Memberikan makanan bagi berbagai macam binatang
6. Menambah nilai keindahan alam
7. Sebagai tempat wisata alam yang dapat dinikmati sendiri maupun bersama- sama
8. Sebagai tempat spot fotrografi yang bagus dan alami
9. Meningkatkan ekonomi masyarakat yang ada di sekitar wilayah hutan sabana tersebut.
Wisata Hutan Sabana di Indonesia
Di Indonesia, hutan sabana tersebar di wilayah Indonesia bagian timur. Sabana yang tumbuh di wilayah Indonesia bagian timur memiliki potensi sebagai tempat wisata, sekaligus sebagai spot untuk berpetualang. Berikut wisata-wisata sabana yang dapat dikunjungi di antaranya,
1. Sabana Kepulauan Komodo, Nusa Tenggara Timur
Pulau Komodo yang terletak di Nusa Tenggara Timur merupakan lokasi wisata yang telah mendunia. Sesuai dengan namanya, pulai ini terkenal karena fauna uniknya, yaitu komodo yang menjadi ciri khas fauna dari Nusa Tenggara Timur.
Namun ternyata selain itu, pulau ini juga memiliki ciri khas lain yaitu hutan sabana yang begitu indah. Sabana di Kepulauan Komodo, NTT ini didominasi oleh tumbuhan liar, seperti tumbuhan ilalang dan lontar. Padang ilalang tumbuh subur dan luas di Kepulauan Komodo.
2. Sabana Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur
Nusa Tenggara Timur memang dikenal sebagai wilayah yang kaya akan hutan sabana. Salah satu padang sabana yang terkenal adalah Sabana Sumba Timur. Sabana Sumba Timur merupakan wilayah padang rumput sabana terluar di wilayah Indonesia bagian timur.
Lingkungan sabana di sumba timur juga digunakan sebagai lahan peternakan oleh penduduk sekitar. Sehingga, banyak sekali hewan ternak yang berkeliaran bebas, seperti: kerbau, sapi dan kuda sumbawa, serta hewan liar lainnya.
3. Sabana Tanjung Ringgit, Lombok, Nusa Tenggara Barat
Sabana di tempat ini dapat dijadikan sebagai tempat wisata, berupa perpaduan keindahan hamparan rumput yang luas dan pantai. Selain itu, di Sabana Tanjung Ringgit juga terdapat tebing pantai yang curam. Perpaduan ketiga spot alam tersebut menambah indahnya Sabana Tanjung Ringgit, Lombok.
4. Sabana Sembalun, Gunung Rinjani
Sembalun merupakan jalur pendakian menuju Gunung Rinjani. Pada jalur pendakian ini, terdapat sabana yang membentang kurang lebih 6 km, tepatnya di sisi timur jalur pendakian. Sabana Sembalun membentang dari base camp Sembalun sampai dengan Pos 3 pendakian Gunung Rinjani, pada ketinggian 2.631 mdpl.
Keindahan alam di Sabana Sembalun tidak perlu diragukan lagi, apalagi saat kondisi cuaca cerah, pemandangan yang disajikan sangat indah dan menawan.
5. Sabana Baluran, Jawa Timur
Bagi yang suka hobi berpetualang, hutan Baluran dapat dijadikan salah satu tujuan. Baluran merupakan kawasan taman nasional yang terletak di Kecamatan Banyuputih, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur. Taman Wisata Baluran cukup terkenal, baik bagi wisatawan domestik maupun mancanegara.
Di Taman Wisata Baluran, ditumbuhi beberapa macam tumbuhan, seperti bakau, padang rumput dan beberapa jenis tumbuhan lainnya. Di wilayah sabana, dihuni beberapa hewan liar, seperti kijang, macan tutul, dan banteng liar yang hidup bebas.
6. Sabana Gunung Bromo, Jawa Timur
Keindahan Gunung Bromo yang ada di Jawa Timur tidak perlu diragukan lagi. Namun, dibalik keindahannya tersebut, terdapat pula padang sabana yang tidak kalah indahnya. Sabana Gunung Bromo ini terletak di sebelah selatan Gunung Bromo. Sabana Gunung Bromo ini bernama Lembah Jemplang
7. Sabana Cidaon, Taman Nasional Ujung Kulon
Taman Nasional Ujung Kulon merupakan taman nasional yang dihuni oleh hewan endemik, Badak Bercula Satu. Sabana yang ada di Taman Nasional Ujung Kulon berada di depan dermaga Pulau Peucang. Sabana tersebut dikenal dengan nama Sabana Cidaon.
Sabana Cidaon memiliki pemandangan yang mempesona, karena sabana ini masih belum terjamah oleh manusia. Selain itu, di Sabana Cidaon wisatawan dapat menemukan banteng liar atau bahkan Badak Bercula Satu yang sedang mencari rumput.
8. Sabana Gunung Merbabu, Taman Nasional Gunung Merbabu
Taman Nasional Gunung Merbabu memiliki pemandangan alam yang sangat indah. Di taman nasional ini terdapat beberapa macam flora dan fauna, serta memiliki padang rumput sabana yang indah. Meskipun Sabana Gunung Merbabu tidak cukup luas, namun keindahannya dapat memikat hati yang melihatnya.
Di Sabana Gunung Merbabu terdapat lembah dan punggungan yang dapat ditemui setelah menuruni puncak utama Gunung Merbabu. Sabana tersebut dapat dijumpai di jalur pendakian Gunung Merbabu. Sabana ini juga dikenal dengan nama Sabana Selo, karena terletak sebelum menuju puncak utama, jika pendakian dimulai dari Dusun Genting, Desa Tarubatang, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali.
Dari berbagai sumber
Post a Comment