Hutan Heterogen: Pengertian, Fungsi, Contoh, dan Cara Melestarikannya
Hutan Heterogen |
Pengertian Hutan Heterogen
Hutan heterogen adalah jenis hutan yang terdiri atas beragam jenis dan ukuran pepohonan. Tidak hanya jenis dan ukuran saja, terkadang juga dapat dijumpai warna dari tanaman yang berbeda-beda antara satu dengan lainnya. Selain itu, dalam hutan heterogen juga dapat dijumpai beragam jenis binatang dibandingkan dengan hutan homogen.
Hutan Heterogen biasanya berada di daerah tropik yang banyak hujannya seperti di Amerika Tengah dan Selatan, Afrika, Asia Tenggara dan Australia Timur Laut dengan pohon-pohonnya yang tinggi dan berdaun lebar. Di Indonesia hutan Heterogen antara lain terdapat di pulau Jawa, Sumatra, Kalimantan dan Irian Jaya.
Fungsi Hutan Heterogen
1. Penghasil oksigen terbesar
2. Mencegah terjadinya bencana tanah longsor
3. Mencegah terjadinya bencana banjir
4. Lingkungan yang nyaman untuk binatang dan makhluk hidup yang tinggal dalam hutan tersebut.
Namun dari segala manfaatnya, tentunya tujuannya adalah untuk dapat memenuhi kebutuhan lingkungan pada sekitar hutan tersebut. Contoh dari hutan heterogen termasuk di dalamnya adalah Hutan hujan tropis, karena keunikannya hutan hujan tropis ini sendiri dapat dikategorikan sebagai hutan heterogen.
Contoh Hutan Heterogen
1. Hutan hujan tropis
Hutan hujan tropis banyak kita temui di Indonesia karena memang Indonesia yang memiliki iklim tropis. Hutan hujan tropis merupakan hutan yang berada di daerah tropis yang memiliki curah hujan tinggi/ melimpah berkisar 2000 hingga 4000 mm per tahunnya. Hutan hujan tropis ini mempunyai suhu rata- rata sekitar 25 hingga 26 derajat Celcius. Hutan hujan tropis ini juga mempunyai tingkat kelembapan rata- raya 80%.
Hutan hujan tropis ini mempunyai macam- macam jenis pohon dan pohon- pohon yang ada di hutan hujan tropis ini rata- rata memiliki ketinggian sekitar 30 meter. Tentu saja ini adalah ukuran pohon yang sangat tinggi. Namun tentu saja tidak semua pohon setinggi itu. Pohon- pohon yang ada di hutan hujan tropis ini bervariasi ukurannya.
Salah satu ciri yang paling khas dari hutan hujan tropis ini adalah adanya kanopi yang bisa menutupi tanah yang ada di hutan tersebut. Karena kanopi ini sifatnya menutupi, maka iklim mikro yang tercipta di dalam hutan akan berbeda dengan keadaan luarnya. Di dalam hutan akan mengalami sedikit cahaya, tingkat kelembaban yang lebih tinggi dan juga tingkat suhu yang rendah.
2. Hutan musim
Contoh hutan heterogen selanjutnya adalah hutan musim. Hutan musim merupakan hutan yang berada di wilayah yang mempunyai musim kemarau cukup panjang. Hutan musim ini bisa dikatakan sebagai hutan yang terdapat pada suatu daerah yang mempunyai suhu udara cukup tinggi dan mempunyai perbedaan musim hujan serta musim kemarau yang cukup jelas.
3. Hutan gugur
Hutan gugur ini merupakan sebutan bagi hutan yang ditumbuhi pepohonan yang menggugurkan daunnya ketika musim gugur tiba. Hutan gugur ini umumnya berada di daerah yang mempunyai empat musim atau daerah yang mempunyai iklim sub tropis, namun ada juga yang berada di wilayah tropis.
Hutan gugur ini mempunyai nama lain yaitu hutan musim tropika atau hutan monsun. Hutan gugur merupakan hutan yang mempunyai iklim hangat sepanjang tahun, namun juga mengalami musim kering atau kemarau panjang selama beberapa bulan.
Meskipun hutan ini dicurahi hujan hingga beberapa ratus milimeter setiap tahunnya, namun musim kering akan memaksa banyak tumbuhan menggugurkan daunnya. Gugurnya daun ini akan mempengaruhi kehidupan makhluk hidup yang ada di dalam hutan tersebut. Maka dari itulah hutan ini disebut sebagai hutan gugur.
Beberapa tumbuhan yang ada di hutan gugur ini antara lain bunga sakura, pohon oak, pohon basswood, pohon maple, pohon pinus, pohon cemara, pohon jati, pohon angsana, bambu, palem, pakis, dan juga pohon ecalyptus.
4. Hutan rawa
Hutan rawa ini juga merupakan salah satu jenis hutan menurut lokasinya. Hutan rawa adalah hutan yang berada di dekat rawa. Bisa juga dikatakan bahwa hutan rawa merupakan hutan yang tumbuh dan berkembang di daerah yang digenangi oleh air tawar. Hutan rawa biasanya juga terdapat di daerah di belakang hutan payau atau hutan mangrove.
Hutan rawa ini juga terbentuk di daerah- daerah yang berada di dekat aliran-aliran sungai apabila ada hujan yang selalu tergenang. Hutan rawa ini dapat dibagi lagi menjadi beberapa jenis. Beberapa jenis dari hutan rawa di antaranya hutan rawa gambut, hutan rawa air tawar, dan rawa tanpa hutan.
Cara Melestarikan Hutan Heterogen
Ada banyak sekali cara yang dapat dilakukan oleh manusia untuk menjaga kelestarian hutan heterogen di antaranya,
1. Melakukan reboisasi
2. Menerapkan sistem tebang pilih
3. Menerapkan sistem tebang tanam
4. Melakukan penebangan secara konservatif
5. Memberikan hukuman bagi penebang yang melakukan penebangan secara liar
6. Tidak membuang sampah sembarangan di hutan
7. Mengurangi penggunaan kertas dan tisu secara berlebihan
8. Mencegah terjadinya kebakaran hutan
9. Melindungi tanaman maupun binatang yang ada di dalam hutan
10. Tidak merusak tanaman di dalam hutan, termasuk mencoret- coret pohon yang ada di dalam hutan
11. Melakukan kampanye tentang pentingnya menjaga kelestarian hutan kepada masyarakat luas.
Dari berbagai sumber
Post a Comment