Horizon Tanah: Pengertian, Jenis, Tingkat Kesuburan, dan Manfaatnya
Horizon Tanah |
Pengertian Horizon Tanah
Horizon tanah adalah lapisan tanah yang sejajar dengan permukaan tanah dan terdiri dari lapisan yang berbeda. Lapisan-lapisan tanah itu memiliki tingkat kepadatan, ketebalan, warna serta struktur yang berbeda-beda. Horizon tanah bisa diurutkan mulai dari permukaan yang paling atas hingga yang paling bawah.
Proses pengurutan didasari pada logika pembentukan tanah yang berasal dari proses translokasi, penambahan atau pengurangan senyawa kimia dan juga proses transformasi. Horizon tanah memiliki syarat-syarat di antaranya tegak (vertikal), baru, tidak terkena sinar matahari, tidak tergenang air serta mewakili tapak sekeliling.
Perbedaan pada horizon tanah disebabkan oleh pengendapan yang berkali-kali oleh genangan air atau penyucian tanah (leached) dan karena proses pembentukan tanah. Berbeda dengan lapisan pada tanah, horizon tanah terbentuk karena perkembangan tanah. Sedangkan lapisan tanah terbentuk karena proses pengendapan akibat adanya tenaga geomorfik.
Jenis Horizon Tanah
Struktur tanah tersusun dari enam horizon di antaranya,
1. Horizon O
Horizon ini terdiri atas bahan organik dengan ketebalan hanya beberapa sentimeter saja dari permukaan tanah. Horizon organik merupakan tanah yang kaya akan humus sebagai penyubur tanah. Ciri khas horizon O adalah warnanya yang gelap kecokelatan sampai kehitam-hitaman dan terdiri atas sisa-sisa makhluk hidup yang telah membusuk.
2. Horizon A
Horizon A merupakan lapisan tanah bagian atas atau top soil dengan ketebalan antara 20 sampai 35 cm. susunan tanah pada horizon A masih relatif subur dibandingkan horizon di bawahnya. Horizon ini terdiri atas campuran hasil pelapukan batuan dengan berbagai tekstur, zat organik, dan organisme hidup.
Horizon A juga disebut dengan zone eluviasi, yakni wilayah pencucian partikel-partikel tanah, terutama partikel debu dan liat dengan butiran halus, oleh air hujan.
3. Horizon E
Horizon E atau disebut juga eluviation atau pencucian. Ciri tanah pada horizon ini adalah berwarna cerah serta banyak mengandung pasir dan lumpur. Horizon ini biasanya melekat dengan horizon A yang ada di atasnya dengan tujuan menggantikan horizon tersebut.
4. Horizon B
Horizon B atau yang disebut sebagai subsoil merupakan horizon tempat pengendapan partikel tanah yang mengalami pencucian pada horizon A dan terlarut dalam air. Ciri horizon tanah pada horizon B adalah berwarna sangat terang karena sedikitnya atau bahkan tidak mengandung bahan organik sama sekali sehingga tingkat kesuburannya juga sangat rendah.
5. Horizon C
Susunan tanah pada horizon C atau zone regolit merupakan batuan dasar atau bahan induk tanah yang mulai mengalami pelapukan dan penghancuran. Horizon ini berperan sebagai penyedia material untuk tanah bagian paling atas. Pembentukan horizon ini dipengaruhi oleh proses pedogenik.
6. Horizon D atau R
Horizon ini merupakan batuan induk paling dasar yang masih pejal dan utuh karena belum mengalami proses pelapukan. Contoh batuan yang ada pada horizon ini adalah batu granit, basal, dll.
Tingkat Kesuburan Tanah Horizon Tanah
Mengetahui tentang pengertian horizon tanah sangat penting. Terlebih jika kita bekerja langsung dengan tanah atau berkaitan dengan sistem pertanian atau perkebunan. Jika paham mengenai horizon ini, maka kita dapat mengetahui keadaan tanah lebih akurat.
Pada masing-masing horizon memiliki warna tanahnya tersendiri. Dari warna tanah ini terlihat jelas bagaimana tingkat kesuburannya. Bahkan kita juga dapat mengetahui berapa kira-kira umur suatu tanah.
Manfaat Horizon Tanah
Untuk pengelompokan lapisan tanah dalam sebuah profil tanah tentunya memiliki tujuan, ada banyak manfaat dari horizon tanah. Untuk mengetahui sifat dari sebuah tanah diperlukan pengamatan pada penampang vertikal tanah.
Untuk mengetahui kelengkapan dan juga penyebaran horizon tanah, sehingga bisa mengetahui pencirian dari tingkat perkembangan maupun umur tanah. Semakin lengkap serta majemuk horizon dari suatu tanah maka semakin baik serta tua usia tanah tersebut.
Untuk bisa mengetahui kedalaman dari top soil yang perlu dilakukan sebelum menanam tanaman berakar pendek seperti kacang tanah, palawija, kedelai dan juga padi. Sehingga akan bisa diketahui tanaman yang akan cocok pada keadaan suatu top soil.
Warna tanah bisa mencerminkan kondisi aerob dan juga anaerob, yang mana jika warna tanah terang menandakan bahwa kondisi aerob dan warna kelabu pada kondisi anaerob. Selain itu warna hitam juga bisa menandakan akan tingkat unsur organik hingga melalui warna tanah yang akan diketahui akan tingkat kesuburannya.
Warna tanah bisa mencerminkan kondisi aerob dan juga anaerob, yang mana jika warna tanah terang menandakan bahwa kondisi aerob dan warna kelabu pada kondisi anaerob. Selain itu warna hitam juga bisa menandakan akan tingkat unsur organik hingga melalui warna tanah yang akan diketahui akan tingkat kesuburannya.
Dari berbagai sumber
Post a Comment