Geowisata: Pengertian, Aspek, Tujuan, Aktivitas, Manfaat, dan Tempatnya
Geowisata |
Pengertian Geowisata
Geowisata (Geoturism) adalah pariwisata minat khusus dengan memanfaatkan potensi sumber daya alam seperti bentuk bentang alam, batuan, struktur geologi dan sejarah kebumian, sehingga diperlukan peningkatan pengayaan wawasan dan pemahaman proses fenomena fisik alam. Geowisata (Geoturism) dari kata geo (bumi) dan tourism (wisata).
Geowisata merupakan jenis pariwisata berkelanjutan dan bersifat konservasi berkaitan dengan jenis-jenis sumber daya alam (bentuk bentang alam, batuan/fosil, struktur geologi, dan sejarah kebumian) suatu wilayah dalam rangka mengembangkan wawasan dan pemahaman proses fenomena yang terjadi di alam. Contoh objek geowisata adalah gunung berapi, danau, air panas, pantai, sungai, dan lain-lain.
Hasil Seminar Nasional tentang Geowisata pada tahun 1999 yang diselenggarakan di Bandung oleh Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi (P3G), Departemen Energi dan Sumberdaya Mineral RI, merumuskan geowisata sebagai pariwisata yang memanfaatkan seluruh aspek geologi, dengan ruang lingkup mengenai unsur abiotik seperti bentang alam, batuan, mineral, fosil, tanah, air, dan proses, termasuk di dalamnya sejarah geologi.
Aspek Geowisata
Terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pengembangan Geowisata di antaranya,
1. Geologically Based (Berbasis Geologi)
Area objek geowisata merupakan bentukan hasil proses geologi. Unsur yang menjadi daya tarik wisata berupa jenis batuan, kandungan mineral, kondisi tanah dan hal lain yang berkaitan dengan geologi.
2. Sustainable (Berkelanjutan)
Kelestarian, keunikan dan keindahan objek geowisata harus terjaga yaitu dengan pengelolaan berkelanjutan (bertujuan untuk generasi masa depan). Aspek yang didahulukan adalah pada perawatan dan pengembangan.
Banyak mineral-mineral berharga yang ditemukan pada objek geowisata sehingga memicu oknum yang serakah dan tidak bertanggung jawab untuk mengeksploitasi dan merusak lingkungan di sekitarnya. Selain berkelanjutan, juga menerapkan prinsip ekowisata dengan mempromosikan konservasi dan memperluas budaya serta sejarahnya.
3. Geologically Informative (Bersifat Informasi Geologi)
Adanya informasi berkaitan dengan sejarah terbentuknya bentukan geologi tersebut pada objek geowisata seperti papan informasi dan peta lokasi supaya memudahkan pengunjung mengetahui proses alam yang terjadi. Diharapkan dengan adanya informasi tersebut pengunjung sadar dan peduli agar dapat menjaga keindahan lingkungan di sekitar objek geowisata.
4. Locally Beneficial (Bermanfaat Secara Lokal)
Adanya objek geowisata ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dan manfaat bagi masyarakat/komunitas lokal di sekitarnya baik dari segi ekonomi, sosial, dan lainnya sehingga dapat membantu proses pembangunan di daerah tersebut agar semakin meningkat. Objek geowisata juga dapat membantu sebagai media atau sarana untuk mempromosikan suatu wilayah.
5. Tourist Satisfaction (Kepuasan Pengunjung)
Adanya objek geowisata ini selain menambah wawasan diharapkan juga mampu memberikan kepuasan lahir dan batin bagi pengunjung. Pengelolaan sarana dan prasarana yang baik, kebersihan, keamanan, serta akses menuju lokasi yang mudah sehingga membuat pengunjung merasa puas.
Tujuan Geowisata
1. Melestarikan bumi dengan menjaga segala peninggalan dan isi di dalamnya.
2. Menambah pengetahuan mengenai gambaran umum potensi geologi sebagai upaya untuk melestarikan situs/warisan geologi (geoheritage) seperti menggali peninggalan bersejarah ada zaman manusia purba.
3. Mengadakan kegiatan konservasi keragaman geologi termasuk konservasi flora dan fauna di dalamnya dan pada beberapa tempat bisa berpotensi sebagai pusat penelitian alam kars (bentang alam) dan geologi.
4. Mensosialisasikan ilmu pengetahuan alam, pendidikan lingkungan dan pelestarian alam.
5. Meningkatkan wawasan dan pengetahuan baru tentang sumber geologi seperti fosil, bebatuan, bentang alam, dan lain-lain serta budaya dan sejarah lokasi setempat.
Aktivitas Geowisata
Terdapat berbagai jenis aktivitas yang bisa dilakukan pada objek geowisata di antaranya,
1. Geo-site sightseeing. Berwisata menikmati keindahan dan keunikan landscape bentukan kebumian.
2. Geo-sport. Kegiatan olahraga berkaitan dengan topografi bumi. Ada banyak jenis aktivitas olahraga yang bisa di lakukan seperti caving, surfing, cave tubing, penjelajahan aliran sungai dan perbukitan kerucut karst
3. Geo-study. Pembelajaran di alam terbuka seperti fotografi geo-landscape, kunjungan lapangan, observasi warisan budaya untuk keperluan geologi. Selain itu juga dapat mengunjungi museum untuk mempelajari fosil dan bebatuan langka yang dikoleksi.
4. Geo-konservasi dan Geo-pendidikan. Mengadakan program konservasi terhadap potensi kebumian untuk keperluan edukasi atau pelestarian (berkelanjutan) bertujuan untuk generasi di masa depan.
5. Geo-festival. Diadakan acara yang berkaitan dengan keberlangsungan sumber daya geologi serta sebagai ajang promosi program konservasi. Pada kegiatan seperti ini otomatis akan berdampak baik bagi pengenalan objek geowisata.
6. Health and Wellness geotourism. Berkaitan dengan fasilitas kesehatan atau relaksasi berupa terapi spa, terapi batu, dan terapi lumpur. Memanfaatkan sumberdaya geologi yang menunjang dalam ilmu kesehatan.
7. Fasilitas Geo-tours. Fasilitas disediakan bagi pemandu dan wisatawan seperti peta geowisata dan papan informasi yang akan memudahkan kegiatan berwisata.
Manfaat Geowisata
1. Menyejahterakan warga yang hidup di dalamnya dengan berkembangnya lapangan pekerjaan bagi masyarakat lokal
2. Mendorong masyarakat lokal untuk turut memelihara dan mengembangkan objek geowisata tersebut
3. Mewujudkan pembangunan pariwisata yang berkelanjutan dan berbasis pada kearifan lokal.
4. Mendorong pengunjung untuk menghargai lokasi objek geowisata tersebut
5. Memberikan kesan dan pengalaman khusus yang berbeda dari kegiatan wisata lainnya bagi setiap wisatawan
Tempat Geowisata di Indonesia dan Luar Negeri
1. Jawa Barat memiliki banyak destinasi geowisata di antaranya,
a. Museum Geologi Bandung (banyak menyimpan materi geologi seperti fosil langka, batuan, mineral)
b. The Magical of Ciletuh Amphitheater (Perjalanan berfokus untuk menikmati bentukan Mega Amfiteater Cileteuh) meliputi situs-situs geologi.
c. Geyser atau mata air panas Cisolok, Sukabumi (berasal dari air tanah yang melewati magma gunung api purba yang sudah mati)
d. Geowisata Ciletuh, Sukabumi ( memperlihatkan kulit bumi yang terangkat memanjang, tinggi perbukitan 5-5- m, bentuknya seperti kue lapis legit)
2. Taman Alam Geologi dan Geowisata Karangsambung, Kebumen (sebaga cagar geologi dan tersimpan batuan berumur 117 juta tahun)
3. Geowisata Gunung Sewu (terdapat gua-gua alami dan berbagi jenis batuan; bisa melakukan caving, surfing, cave tubing, dan lain-lain; fenomena “Seruling Samudra”)
4. Gua-gua dan pemandangan karst Di Indonesia misalnya Gua Tujuh di kabupaten Pidie, Aceh; Gua Surupan di Kabupaten Kebumen Jawa Tengah, Gua Gong di Pacitan, Gua Maharani di Jawa Timur, Gua Es Carstensz di Irian.
5. Gua-Gua di luar negeri yang cukup terkenal dan dikelola dengan professional misalnya Mammoth atau Mammoth-Flint Ridge Cave di Amerika, Gua Postojna di Slovenia, Gua Hahn di Belgia, Gua Sembilan Naga di Kuei-Lin Cina, Gua Padirac dan Gua Pierre St. Martin di Perancis, Gua Holloch di Swis, Gua Seegrotte dan Gua Eisriesenwelt di Australia
6. Western Australian Museum di Australia (menyimpan peninggalan historis Australia Barat dari sisi biologis dan sosio-culturnya seperti sejarah suku Aborigin, hewan-hewan purbakala,fosil, mineral, dan batu meteor serta bangunan bersejarah)
Dari berbagai sumber
Post a Comment