Fauna Oriental: Pengertian, Ciri, dan Ragam Jenisnya

Table of Contents
Pengertian Fauna Oriental
Fauna Oriental

Pengertian Fauna Oriental

Fauna oriental adalah fauna yang terdapat di wilayah oriental yakni Asia Selatan dan Asia Tenggara. Wilayah oriental di Indonesia hanya berada pada pulau Jawa, Kalimantan, dan Sumatera. Untuk persebaran wilayah yang lebih luasnya lagi, fauna oriental meliputi benua Asia dan pulau-pulau kecil di sekitarnya, seperti Sri Lanka, Filipina, Indonesia bagian barat dan tengah.

Perbedaan lingkungan fisik membuat beberapa wilayah di kawasan oriental juga bervariasi. Meskipun sebagian besar wilayah oriental beriklim tropis namun masih banyak ditemukan hutan hujan tropis yang menjadi tempat tinggal bagi flora maupun fauna khas oriental.

Ciri Fauna Oriental

1. Banyak terdapat spesies mamalia yang berukuran besar, misalnya gajah, harimau, banteng, badak, dan sedikit mamalia berkantung bahkan hampir tidak ada.
2. Terdapat berbagai macam kera. Kalimantan merupakan pulau yang paling kaya akan spesies jenis-jenis primata. terdapat empat jenis primata, yaitu bekantan, tarsius, loris hantu, orang utan.
3. Terdapat hewan endemik
a. Badak bercula satu di Ujung Kulon
b. Binturong (Arctictis binturong), hewan sebangsa beruang tapi kecil
c. Monyet Presbytis thomasi
d. Tarsius (Tarsius bancanus)

4. Jenis burung oriental memiliki warna yang menarik dibandingkan dengan burung di daerah Australis. Misal Jarak Bali, Elang Jawa, Murai, Elang Putih, Ayam hutan dada merah dan sebagainya.

Ragam Jenis Fauna Oriental

Terdapat beragam jenis fauna oriental, berikut beberapa contoh fauna oriental beserta persebarannya.
1. Menjangan
Menjangan atau rusa merupakan salah satu jenis binatang mamalia yang sekilas mirip seperti kambing. Menjangan banyak ditemukan di kawasan beriklim tropis dengan habitat padang rumput.

Kijang merupakan salah satu jenis menjangan yang dimiliki Indonesia selain rusa timor, rusa bawean dan rusa sambar. Di Indonesia persebaran kijang dimulai dari Sumatera, Kalimantan, Jawa, Bali, dan Lombok. Di luar Indonesia, kijang juga dapat ditemukan di negara Brunei Darussalam, Republik Rakyat Tiongkok, Malaysia, Singapura, Myanmar dan Thailand.

Menjangan memiliki ciri-ciri ukuran tubuh sedang dengan panjang tubuh sekitar 89 – 135 cm. Mempunyai ekor dengan panjang 12 – 23 cm, tinggi bahu sekitar 40 – 65 cm dengan berat rata-rata sekitar 35 kg.

Warna bulu bervariasi mulai dari coklat gelap hingga coklat terang. Untuk menjangan jantan memiliki tanduk pendek yang tidak melebihi setengah dari panjang kepalanya.

2. Harimau
Hewan yang masih satu keluarga dengan kucing, tergolong sebagai jenis kucing terbesar dikelompoknya. Bahkan lebih besar daripada singa. Tidak hanya itu saja, harimau termasuk kucing tercepat kedua dalam berlari setelah citah.

Harimau termasuk hewan karnivora dengan makanan utamanya berupa babi, kijang, rusa, dan kancil. Bobot harimau jantan dewasa antara 180 – 320 kg, sedangkan bobot harimau betina dewasa berkisar 120 – 180 kg.

Corak loreng pada tubuhnya berbeda-beda tergantung dari jenisnya, meskipun sekilas semua harimau memiliki bentuk pola loreng yang sama. Setidaknya ada sekitar 9 subspesies harimau yang telah teridentifikasi, namun tiga di antaranya dianggap telah punah secara resmi.

Persebaran harimau sendiri mulai dari Indonesia, Kamboja, Malaysia, RRT, Laos, Myanmar, Thailand, Vietnam, Bhutan, Bangladesh, India, Nepal, Korea Utara, dan kawasan Asia Tengah (Rusia). Untuk di Indonesia harimau banyak ditemukan di Sumatera, sedangkan harimau Jawa dan harimau bali telah punah.

3. Badak
Di Indonesia terdapat badak Jawa atau badak bercula satu yang termasuk ke dalam genus sama dengan badak India. Ciri-ciri dari badak ini yakni memiliki kulit bermozaik seperti baju baja dengan warna abu-abu atau abu-abu coklat dan sedikit berambut, panjang tubuh antara 3,1 – 3,2 meter dan tinggi 1,4 – 1,7 meter.

Berat dari badak dewasa berkisar antara 900 – 2.300 kg. Secara fisik sulit menentukan antara badak jantan dan badak betina.

Meskipun bernama badak jawa, di Indonesia persebaran badak ini hanya dapat dijumpai di Taman Nasional Ujung Kulon. Di luar Indonesia, badak jawa juga dapat ditemukan di kawasan Asia Tenggara lain seperti India dan Republik Rakyat Tiongkok.

Seiring berjalannya waktu, keberadaan badak terus mengalami penurunan. Bahkan di beberapa negara badak telah punah akibat pergeseran lahan, perang, dan perburuan.

4. Monyet
Ternyata Indonesia memiliki beragam jenis monyet yang tersebar mulai dari Jawa, Kalimantan, Sumatera, dan sebagian Sulawesi. Tentu setiap daerah memiliki ciri dan jenis tersendiri yang tidak dapat ditemukan di tempat lain.

Dan Kalimantan menjadi tempat tinggal bagi berbagai macam spesies monyet di Indonesia. Beberapa di antaranya yakni bekantan, tarsius, loris hantu dan orangutan.

Lutung Banggat merupakan jenis monyet asli Kalimantan yang saat ini jumlahnya sangat sedikit dan sulit ditemukan. Bahkan lutung banggat sempat dikatakan punah dan ditemukan kembali pada Juni 2011.

Monyet ekor babi atau simakobu merupakan primata endemik yang hanya ditemukan di Pulau Mentawai. Mereka hidup dalam kelompok kecil yang terdiri atas 1 jantan, 1 atau lebih betina dan beberapa anak. Saat ini monyet ekor babi sedang terancam punah.

Orangutan menjadi hewan endemik asli Indonesia dan terbagi menjadi tiga jenis yakni orangutan Sumatera, orangutan Kalimantan, dan orangutan Tapanuli. Ketiga jenis orangutan tersebut berstatus hampir punah akibat hilangnya habitat mereka yakni hutan.

5. Tapir
Jenis tapir yang masuk dalam kawasan oriental yakni tapir Asia. Ciri fisik tapir sangat mudah dikenali dari warna kulitnya yakni hitam dan putih dari bahu hingga pantat dan ujung telinga.

Tapir memiliki panjang sekitar 1,8 – 2,4 meter dengan tinggi sekitar 90 – 107 cm. Tapir memiliki ekor yang pendek gemuk dan juga terdapat belalai yang cukup panjang dan lentur.

Tapir dapat ditemukan hampir di seluruh hutan hujan dataran rendah Asia Tenggara seperti, Indonesia, Kamboja, Laos, Malaysia, Myanmar, Thailand, dan Vietnam. Di Indonesia tapir banyak ditemukan di Sumatera tepatnya di sepanjang Danau Toba hingga Provinsi Lampung.
 

Dari berbagai sumber

Download

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment