Erupsi Campuran: Pengertian, Ciri, dan Tipenya
Erupsi Campuran |
Pengertian Erupsi Campuran
Erupsi campuran adalah peristiwa ekstrusi magma dimana erupsi eksplosif dan efusif terjadi secara bergantian. Erupsi campuran akan menghasilkan volkan berbentuk strato (kerucut). Pada kasus erupsi campuran. Letak kamar magma yang ada di bawah deretan gunung api tertentu bervariasi. Ada yang dekat dengan permukaan, ada yang jauh dari permukaan. Saat pergerakan magma ini aktif bersamaan, maka erupsi yang dihasilkan bergantian antara lelehan dan semburan lava.
Ciri Erupsi Campuran
1. Selain semburan lava di puncaknya, magma juga keluar dalam bentuk lelehan di sekitar area letusan.
2. Terdapat bunyi ledakan
3. Magma bersifat intermediet (Tidak asam dan juga tidak basa)
4. Volume dan tekanan gas penyebab letusan bervariasi
5. Letak dapur magma juga bervariasi, ada yang dekat dengan permukaan bumi dan ada yang jauh di bawah lapisan kerak bumi.
6. Ditandai dengan tipe vulkan yang berbentuk kerucut (strato)
Tipe Vulkan Erupsi Campuran
Umumnya gunung api yang ada di Indonesia bertipe strato. Jadi sebagian besar aktivitas vulkanisme yang terjadi adalah erupsi campuran. Ciri khas penampang gunung api strato adalah strukturnya yang berlapis-lapis, berselang-seling antara lapisan kasar dan lapisan halus. Secara kasat mata mudah dikenali dengan bentuknya yang menyerupai kerucut. Selain itu, gunung api strato biasanya mempunyai penampakan sebagai berikut di antaranya,
1. Strato Muda
a. Puncak gunung sangat curam, dengan sudut yang lebih besar dari 32 derajat. Material piroklastik kubah membentuk crater (kawah).
b. Lereng atas gunung api mempunyai lereng curam, elfata kasar bercampur dengan aliran lava yang jadi sumber lahar bagi gunung api aktif, longsoran dan erosi rendah (gulliying)
c. Lereng tengah gunung cukup landai dengan kemiringan 5-15 derajat. Aliran lahar akan bercampur dengan aliran lava dan endapan lahar.
d. Kaki gunung atau lereng bawahnya sangat landai, hampir datar dengan kemiringan kurang dari 5 derajat. Pada kakinya ini, flufio vulkanik berupa lapisan dengan balok besar terselang seling dengan endapan aliran lava dan endapan abu.
e. Dataran kaki gunung mempunyai lereng landai cenderung mendatar dengan flufio vulkanik halus.
2. Strato Tua
Pada strato tua, bentuk gunung api sangat terbuka karena sudah pernah terkikis sebelumnya. Hal ini menyebabkan bentuk asal badan vukanosnya susah dikenali. Ciri-ciri yang masih bisa dilihat di antaranya,
a. Terjadi erosi tingkat lanjut pada lerengnya yang membentuk lembah-lembah tidak beraturan (irregularcrest)
b. Hasil pelapukan yang tebal tertimbun (mengendap) di lereng-lerengnya membentuk kerucut talus, kipas alluvial atau piedmont.
c. Pola aliran lava rapat dan tidak seluruhnya radial.
d. Batuan induk sulit diketahui di permukaan.
Dari berbagai sumber
Post a Comment