Dataran: Pengertian, Jenis, Pemanfaatan, dan Perbedaan Dataran Tinggi dan Rendah
Dataran |
Pengertian Dataran
Dataran dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah tanah yang datar; lapangan; padang. Dalam geografi, dataran adalah daratan datar yang luas dan umumnya tidak banyak berubah ketinggiannya. Dataran merupakan suatu wilayah yang relatif landai dan mendekati rata. Dataran dapat berupa dataran rendah di sepanjang lembah atau di kaki pegunungan, dataran pesisir, dan dataran tinggi (plateau).
Di sebuah lembah, sebuah dataran tertutup di dua sisi, tetapi dalam kasus lain sebuah dataran dapat dibatasi oleh lingkaran bukit penuh atau sebagian, oleh pegunungan, atau oleh tebing. Jika suatu wilayah geologis berisi lebih dari satu dataran, dataran-dataran itu dapat dihubungkan oleh sebuah celah. Sebagian besar dataran pantai naik dari permukaan laut sampai bertemu dengan bentang alam yang tinggi seperti gunung atau dataran tinggi.
Dataran adalah salah satu bentang alam utama di bumi. Dataran ada di semua benua, dan mencakup lebih dari sepertiga luas daratan dunia. Dataran dapat terbentuk dari aliran lava, diendapkan oleh air, es, angin, atau dibentuk oleh erosi oleh agen-agen ini dari bukit dan gunung. Dataran umumnya memiliki bioma padang rumput (sedang atau subtropis), stepa (semi-kering), sabana (tropis) atau tundra (kutub). Dalam beberapa kasus, gurun dan hutan hujan juga ada di dataran.
Dataran sering menjadi daerah yang penting untuk pertanian karena di mana tanah diendapkan sebagai sedimen, tanah itu dalam dan subur, dan kerataannya memudahkan mekanisasi produksi tanaman; atau karena dataran mendukung padang rumput yang menyediakan pakan yang baik untuk ternak.
Jenis Dataran
Dataran merupakan tempat yang banyak ditinggali oleh manusia dibandingkan dengan jenis wilayah lainnya yang meliputi pegunungan, perbukitan, atau lainnya. Dataran sebagai tempat yang mendominasi ini dibagi menjadi tiga jenis atau tiga kelompok di antaranya,
1. Dataran pantai
Jenis dataran yang pertama adalah dataran pantai. Dataran pantai merupakan dataran yang letaknya dekat laut. Dataran ini mempunyai ketinggian kurang dari 200 m dari permukaan air laut, dan masih mengalami pengaruh laut secara langsung. Dataran pantai ini biasanya memiliki pemandangan yang sangat indah khas pemandangan pantai dan anginnya pun banyak karena berbatasan dengan laut.
Oleh karena itulah dataran pantai ini merupakan tempat yang sangat cocok digunakan untuk pariwisata dan pantai ini sangat diminati orang- orang untuk dikunjungi. Misalnya dataran pantai ini banyak sekali, salah satunya adalah Pantai Kuta, di Bali.
2. Dataran rendah
Dataran rendah merupakan dataran yang banyak ditemui di Indonesia. Adapun yang dimaksud dengan dataran rendah adalah dataran yang mempunyai ketinggian sekitar 200 hingga 300 meter di atas permukaan air laut. Dataran rendah ini mempunyai ketinggian yang rendah nomor dua setelah dataran pantai.
Dataran rendah merupakan dataran yang banyak digunakan untuk daerah pemukiman. Hal ini karena suhu yang dimiliki dataran rendah tidak terlalu dingin, sehingga sangat cocok untuk pemukiman warga dan juga peternakan. Adapun contoh dataran rendah yang ada di Indonesia adalah dataran rendah Cianjur, di Jawa Barat.
3. Dataran tinggi
Dataran tinggi (Plato) merupakan wilayah dataran yang terdapat di daerah yang memiliki ketinggian lebih dari 1.000 meter di atas permukaan air laut. Dataran tinggi ini memiliki suhu yang sejuk, bahkan cenderung dingin. Oleh karena itulah daerah dataran tinggi ini selalu terasa sejuk dan segar. Karena suhunya yang selalu terasa segar, dataran tinggi ini sangat cocok digunakan untuk sektor pariwisata juga.
Sekedar informasi, bahwa orang- orang yang terlalu penat atau lelah dengan suasana perkotaan maka mereka akan menyempatkan diri berlibur di wilayah dataran tinggi ini ketika weekend tiba. banyak sekali contoh dataran tinggi di Indonesia dan sukses menjadi tempat wisata. Contoh dataran tinggi di Indonesia adalah dataran tinggi Dieng di Jawa Tengah, dan dataran tinggi Bandung di Jawa Barat.
Pemanfaatan Dataran Tinggi dan Dataran Rendah
Pemanfaatan Dataran Tinggi
Antara plato dan dataran rendah memiliki perbedaan, baik dari karakteristik, ketinggian tempat hingga kontur wilayahnya. Plato adalah wilayah yang secara fisik berada di ketinggian lebih dari 1000 meter di atas permukaan laut. Selain itu wilayahnya juga berbeda, yakni banyak terdapat tanjakan dan turunan dengan kontur yang tidak rata.
Wilayahnya yang berada di ketinggian lebih dari 1000 meter ini membuat suhu udara di area atau wilayah ini jadi lebih bersih. Tak hanya udara, air yang ada di wilayah ini juga lebih bersih. Karena faktor inilah pemanfaatan kawasan plato ini lebih banyak digunakan sebagai daerah wisata.
Selain digunakan untuk kawasan wisata, Plato memiliki jenis tanah yang cenderung lebih subur. Oleh karena itu, di wilayah ini juga banyak dimanfaatkan untuk perkebunan, terutama komoditas pangan yang hanya bisa hidup di wilayah dingin.
Tak hanya digunakan untuk perkebunan, wilayah plato dengan kontur dan suhu seperti yang sudah dijelaskan di atas banyak juga dimanfaatkan untuk membuat hutan lindung atau kawasan konservasi.
Pemanfaatan Dataran Rendah
Berbeda dengan kawasan plato, kawasan dataran rendah yang memiliki karakteristik berada di ketinggian tak lebih dari 600 meter di atas permukaan laut serta kontur wilayah yang lebih landai dan rata membuat kawasan ini juga dimanfaatkan dengan cara berbeda.
Pemanfaatan yang paling umum dan banyak dijumpai adalah digunakan sebagai daerah pemukiman dan lahan pertanian. Pemanfaatan pertama adalah digunakan untuk lahan pertanian karena kawasan dataran rendah ini memiliki sumber air yang banyak.
Berbagai jenis sawah bisa dikembangkan di wilayah ini, mulai dari sawah irigasi yang merupakan jenis sawah dengan sumber pengairan dari irigasi hingga sawah tadah hujan yang sumber pengairannya berasal dari air hujan.
Selain pertanian berupa sawah, wilayah ini juga banyak dimanfaatkan untuk pertanian dengan sistem lahan kering seperti tegalan dan perkebunan. Untuk jenis pertanian tegalan, komoditas yang dihasilkan adalah komoditas berupa jenis tanaman kacang-kacangan. Sedangkan untuk perkebunan, komoditas yang dihasilkan berupa sawit, kelapa dan komoditas perkebunan lainnya.
Perbedaan Dataran Tinggi dan Dataran Rendah
Perbedaan antara dataran tinggi dan dataran rendah di antaranya,
1. Ketinggian tempat
Perbedaan pertama dan merupakan perbedaan yang sangat mencolok di antara dataran tinggi dan dataran rendah adalah ketinggian tempatnya. Di atas telah disebutkan bahwa dataran rendah mempunyai ketinggian di bawah 200 m di atas permukaan air laut, dan dataran tinggi mempunyai ketinggian di atas 200 m di atas permukaan air laut.
2. Kontur wilayah
Perbedaan kedua terletak pada kontur wilayahnya. Dataran tinggi memiliki kontur wilayah yang tidak rata, sehingga banyak kita temui turunan ataupun tanjakan yang bisa ditemui di wilayah dataran tinggi ini. dan sebaliknya, dataran rendah mempunyai kontur wilayah yang lebih rata. Dataran rendah yang mempunyai ketinggian tempat kurang dari 200 mdpl ini lebih rawan terkena banjir, sementara dataran tinggi seringkali terkena erosi.
Daerah dataran tinggi mempunyai persediaan air bersih yang cukup banyak karena di dataran tinggi ini aliran sungai masih cukup bersih, dan kita juga banyak menjumpai air terjun. Sementara di dataran rendah kita lebih sering menjumpai birunya air pantai, sungai- sungai dan juga danau.
3. Komoditi
Perbedaan selanjutnya terletak pada komoditi yang dimiliki oleh kedua dataran tersebut. Dataran tinggi memiliki komoditi berupa tanaman yang biasa hidup di tempat- tempat tinggi seperti strawberry, kentang, kubis, dll. Sedangkan dataran rendah mempunyai komoditi yang biasanya berupa makanan- makanan laut.
4. Potensi pariwisata
Perbedaan besar juga terletak pada sektor pariwisatanya. Biasanya dataran tinggi banyak dijadikan tempat- tempat wisata yang menonjolkan keindahan alamnya yang berupa pemandangan ketinggian. Sementara di daerah dataran rendah yang banyak ditonjolkan adalah wisata bahari atau laut dan wisata pantainya.
Kedua jenis wisata ini sama- sama mempunyai peminat yang banyak karena karakteristik dan pemandangan alam yang disuguhkan merupakan kekhasan masing-masing. Adapun suhu yang dimilikinya pun sangat bertolak belakang. Dataran tinggi mempunyai suhu yang sejuk, sementara dataran rendah lebih panas.
5. Makanan dan minuman
Perbedaan selanjutnya adalah makanan dan juga minuman. Makanan dan minuman suatu daerah didapatkan dari daerah dan hal ini pun disesuaikan dengan karakteristik yang dimiliki oleh daerah tersebut. Begitu pun dengan makanan dan minuman yang dikonsumsi oleh masyarakatnya.
Masyarakat yang berada di lingkungan dataran tinggi biasanya lebih menyukai makanan yang menghangatkan karena suhu yang ada di dataran tinggi adalah suhu yang hangat. Sementara masyarakat yang ada di dataran rendah lebih menyukai makanan dan minuman yang menyegarkan seperti es.
6. Perekonomian masyarakat
Perbedaan dari dataran rendah dan dataran tinggi yang selanjutnya adalah perekonomian masyarakat atau mata pencaharian masyarakat. Perekonomian masyarakat biasanya disesuaikan dengan karakteristik wilayah yang ada di sekitarnya.
Mata pencaharian masyarakat di daerah dataran tinggi biasanya tergantung pada pertanian atau perkebunan. Sementara mata pencaharian masyarakat di dataran rendah biasanya berupa industri. Oleh karena itulah biasanya masyarakat dataran rendah mempunyai tingkat penghasilan yang lebih tinggi.
Dari berbagai sumber
Post a Comment