Bencana Hidrometeorologi: Pengertian, Penyebab, Jenis, Contoh, dan Dampaknya
Bencana Hidrometeorologi |
Pengertian Bencana Hidrometeorologi
Bencana hidrometeorologi adalah bencana yang terjadi oleh parameter meteorologi seperti curah hujan, kelembapan, temperatur, dan angin. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pada 13 Oktober 2021, mencatat 98 persen frekuensi kejadian bencana di Indonesia dalam 10 tahun terakhir adalah bencana hidrometeorologi karena perubahan iklim yang ekstrem.
Penyebab Bencana Hidrometeorologi
Penyebab terjadinya bencana hidrometeorologi di antaranya,
1. Perubahan Iklim dan Cuaca Ekstrem
Bencana yang terjadi terutama di Indonesia sering sekali disebabkan adanya perubahan cuaca dan iklim secara mendadak dan ekstrem. Perubahan iklim dan cuaca yang terjadi menyebabkan beberapa dampak buruk bagi beberapa daerah seperti yang sering terjadi di Indonesia. Beberapa cuaca ekstrem seperti kemarau panjang menyebabkan kekeringan, dan juga jika hujan lebat terjadi dalam waktu lama bisa menyebabkan bencana banjir dan juga tanah longsor.
2. Perubahan Tekanan Udara yang Mendadak
Hal ini bisa menyebabkan bencana angin puting beling dan angin besar yang lainnya. Angin dikategorikan berbahaya jika angin tersebut memiliki kecepatan 62km/jam atau lebih. Angin dengan kecepatan yang besar ini disebabkan karena adanya perubahan tekanan udara dan didukung oleh cuaca yang terjadi sedang ekstrem. Angin ini sangat berpotensi untuk merusak, dan juga mengancam korban jiwa dari penduduk yang ada di sekitar kejadian.
3. La Lina dan El Nino
penyebab bencana hidrometeorologi lainnya terutama di Indonesia adalah La nina dan El nino. Dua dampak utama adalah kekeringan dan terjadinya banjir karena curah hujan yang tinggi. El nino yang berpengaruh terhadap kekeringan di Indonesia karena dengan adanya angin ini curah hujan di sekitar Indonesia menjadi berkurang dan terkadang menyebabkan kekeringan panjang.
La nina yang berpengaruh terhadap curah hujan tinggi di Indonesia dan menyebabkan kota, daerah yang tidak memiliki resapan yang bagus akan terkena banjir. Selain itu ditambah dengan cuaca ekstrem menambah beberapa lagi bencana yang bisa terjadi seperti tanah longsor dan juga angin puting beliung.
4. Faktor Penyebab Lainnya
Masih ada beberapa faktor penyebab bencana hidrometeorologi lainnya seperti karena musim kemarau yang panjang menyebabkan beberapa tempat di Indonesia membeku hingga ke bawah. Kemarau panjang juga bisa menyebabkan sebuah fenomena hujan es atau disebut dengan nama hail. Hal ini disebabkan karena terjadi pembentukan awan secara konvektif di mana massa udara hangat akan terangkat ke atas dan membentuk awan yang sangat dingin yang kurang dari titik beku sehingga menjadi beku seperti es.
Saat sudah cukup terbentuk awan hujan es itu akan turut jatuh bersama air hujan. Hujan es ini biasanya hanya terjadi di satu daerah saja dan tidak merata dikarenakan pembentukan awan tersebut berlangsung dengan cepat.
Jenis Bencana Hidrometeorologi
Adapun beberapa jenis bencana hidrometeorologi di antaranya,
1. Banjir
Banjir merupakan bencana yang sering terjadi pada daerah-daerah di Indonesia yang padat bangunan dan kurang resapan air. Pada musim hujan, tanah resapan semakin dibutuhkan, khususnya di daerah perkotaan. Namun, di wilayah perkotaan terlalu banyak bangunan yang menutup lahan peresapan air. Sehingga lahan resapan air tidak mampu menyerap aliran air hujan yang melimpah.
2. Tanah Longsor
Tanah longsor terjadi karena dipicu oleh beberapa hal, seperti curah hujan tinggi, kurangnya jumlah pohon pada lahan kosong, dan banjir. Pada lahan kosong yang pohon-pohonnya sudah ditebangi, biasanya rawan terjadi tanah longsor. Apalagi jika hujan deras tiba. Sebab, air yang melimpah tidak dapat ditahan oleh akar pohon yang jumlahnya sedikit. Sehingga air hujan akan mengalir, dan dalam jumlah besar bisa membawa tanah ke daerah yang lebih rendah.
3. Kekeringan
Perubahan suhu juga mengakibatkan terjadinya kekeringan pada suatu wilayah. Bencana kekeringan ini akan merugikan seluruh makhluk hidup di suatu lingkungan. Oleh karena itu, sebelum terjadi bencana ini, setiap manusia harus memahami bahwa pohon memiliki peran penting dalam mencegah kekeringan.
4. Angin Puting Beliung
Angin puting beliung adalah angin kencang yang datang secara tiba-tiba, memiliki pusat, dan bergerak menyerupai spiral dengan kecepatan 40 hingga 50 km/jam. Angin ini menyentuh permukaan bumi dan akan hilang setelah 3 hingga 5 menit.
Contoh Kejadian Bencana Hidrometerologi
Berikut beberapa contoh kejadian hidrometeorologi yang terjadi di Indonesia di antaranya,
1. Hujan Es (Hail) di Aceh: Pada tanggal 7 Juli 2019 aceh mengalami fenomena hujan es, tepatnya terjadi di kecamatan Jagong Jeget Aceh.
2. Banjir Jakarta: Merupakan dampak dari hidrometeorologi tahunan yang menimpa ibukota negara Indonesia ini. Sistem resapan Jakarta yang masih kurang baik, disertai banjir kiriman dari bogor menyebabkan Jakarta sangat berpotensi terkena bencana setiap tahun.
3. Tanah longsor dan banjir bandang di Matasiri: terjadi di salah satu pulau yang ada di Indonesia pada bulan April 2019 yang lalu, menyebabkan beberapa orang meninggal dunia.
4. Hujan Es di Sumatra Utara: Satu hari yang lalu tepatnya tanggal 10 Juli 2019, daerah kabupaten Karo dan kabupaten Mandailing Natal terkena hujan es (hail). Seperti yang sudah kita ketahui bahwa hujan es hanya terjadi di wilayah tertentu atau tidak secara menyeluruh.
Dampak Bencana Hidrometeorologi
Setiap bencana tentunya memiliki potensi merusak, menghancurkan, sehingga sangat berbahaya dan bisa mengancam korban jiwa. Berikut beberapa dampak dari bencana hidrometeorologi di antaranya,
1. Kerusakan sarana dan prasarana umum: bencana yang terjadi berpotensi merusak jalan raya dan bangunan perkantoran, pemerintahan, dan juga fasilitas lainnya.
2. Menyebabkan korban jiwa: Bencana hidrometeorologi biasanya bersifat mendadak, dan jarang bisa mengantisipasi dengan cepat.
3. Mengganggu metal penduduk: Ketakutan akan bencana kemungkinan akan terus mengganggu mental penduduk yang terkena bencana.
4. Penyakit yang timbul pasca bencana: Dampak lain yang mungkin terjadi adalah timbulnya berbagai penyakit pasca bencana, seperti diare, tipes dan lain – lain.
Dari berbagai sumber
Post a Comment