Batuan Beku Ekstrusif: Pengertian, Tekstur, Struktur, Proses Pembentukan, dan Jenisnya
Batuan Beku Ekstrusif (Batuan Beku Luar) |
Pengertian Batuan Beku Ekstrusif
Batuan beku ekstrusif (Batuan beku luar) atau batuan vulkanik adalah batuan yang berasal dari magma yang mencapai permukaan bumi untuk kemudian mengalami pembekuan. Pembekuan batuan beku ekstrusif relatif sangat singkat sehingga tidak memiliki waktu yang cukup untuk membentuk kristal-kristal mineral.
Batuan beku ekstrusif memiliki tingkat granularitas afanit karena mineralnya tidak terlihat dan diidentifikasi selain itu juga terdapat batuan yang derajat kristalinitasnya berupa holohyalin di mana komposisinya terdiri dari 100% gelasan. Batuan beku esktrusif memiliki struktur paling banyak di antara batuan beku lain.
Tekstur Batuan Beku Ekstrusif
Batuan beku ekstrusif mempunyai tekstur batuan yang merupakan perpaduan antara massa silika dengan massa mineral. Mineral-mineral tersebut belum sempat mengalami pengkristalan secara sempurna karena proses pembekuan yang terjadi sangat cepat. Pengkristalan yang tidak sempurna tersebut akhirnya hanya membentuk mineral berukuran sangat kecil yang disebut afanitik, dan membentuk batuan dengan susunan gelas vulkanik.
Struktur Batuan Beku Ekstrusif
Jenis batuan beku ekstrusif juga mempunyai berbagai bentuk struktur batuan di antaranya,
1. Masif yakni struktur batuan beku ekstrusif dengan massa batuan yang padat, tidak berlubang- lubang dan terlihat sama antara satu dengan yang lain.
2. Columnar joint adalah struktur batuan yang mana batuannya terlihat terpisah seperti batang pensil yang berdiri tegak.
3. Sheeting joint merupakan struktur bantuan beku ekstrusif yang terlihat seperti lapisan.
4. Pillow lava yakni struktur batuan yang bentuknya seperti bantal yang menggumpal akibat dari proses pengkristalan yang terjadi di air.
5. Flow structure yaitu struktur batuan beku ekstrusif yang mana mineralnya terlihat sejajar dari arah tertentu. Kesejajaran tersebut merupakan akibat adanya aliran.
6. Vesikular adalah struktur batuan yang berbentuk lubang- lubang kecil akibat adanya gas yang terlepas saat proses pendinginan. Struktur vesikular masih dibagi lagi menjadi 3 berdasarkan bentuk lubang di antaranya,
a. Pumisan. Batuan dengan lubang saling terhubung.
b. Skorian. Batuan yang lubang- lubangnya tidak terhubung.
c. Flow. Batuan yang mempunyai bentuk lubang beserta aliran kristal.
7. Amygdaloidal yakni struktur vesikular yang terisi dengan mineral- mineral sekunder (amygdule) seperti kalsit, zeolite atau kuarsa.
Proses Pembentukan Batuan Beku Ekstrusif
Proses pembentukan batuan beku ekstrusif dipengaruhi oleh faktor temperatur, tekanan dan juga komposisi magma.
1. Magma yang terdapat pada dapur magma melakukan pergerakan dari perut bumi menuju ke arah permukaan bumi.
2. Setelah itu magma mendapat tekanan gas dari perut bumi dan mengakibatkan erupsi gunung berapi. Jika tekanan gas tersebut hanya sedikit maka magma yang keluar hanya berupa aliran lava. Tetapi jika tekanan gas sangat besar, maka akan terjadi letusan yang sangat kuat.
3. Berikutnya, lava yang telah berada di permukaan bumi akan mengalami proses pembekuan atau kristalisasi. Proses pembekuan ini terjadi dalam waktu yang relatif cepat sehingga ion- ion yang terdapat pada lava atau magma tidak bisa berkembang.
4. Pembekuan atau kristalisasi yang cepat pada akhirnya mengakibatkan terbentuknya batuan beku ekstrusif dengan susunan kristal- kristal berukuran kecil.
Jenis Batuan Beku Ekstrusif
Pengelompokan jenis batuan beku ekstrusif berdasarkan kandungan mineral silika yang dimilikinya yang berasal dari sifat asam dan basa magma yang keluar dari kerak bumi di antaranya,
1. Batuan ekstrusif bersifat asam. Batuan beku ekstrusif yang bersifat asam mempunyai kandungan silika sebesar 65 sampai 75 persen. Batuan dengan sifat asam juga mengandung kadar kuarsa dan orthoklas yang besar, contohnya adalah batu rhyolite.
2. Batuan beku ekstrusif intermediet. Kandungan silika yang dimiliki oleh batuan beku bersifat intermediet adalah 55 sampai 65 persen. Batuan ini biasanya berwarna terang, contohnya adalah batu andesite.
3. Batuan ekstrusif bersifat basa. Batuan beku yang bersifat basa mengandung silika sebesar 45 sampai 55 persen. Mineral utama pembentuknya adalah plagioklas dan Contoh batuan beku ekstrusif bersifat basa yaitu batu basalt.
4. Batuan ekstrusif bersifat ultra basa. Kadar silika pada batuan bersifat ultra basa sangatlah kecil, yaitu tidak lebih dari 45 persen. Mineral silikat seperti piroksin dan olivine merupakan mineral utama yang membentuk batuan ultra basa. Contoh batuan jenis ini adalah batu kimberlite.
Dari berbagai sumber
Post a Comment