Awan Panas: Pengertian, Proses, Dampak, dan Jenis
Awan Panas |
Pengertian Awan Panas
Awan panas (aliran piroklastik) adalah campuran material letusan antara gas dan bebatuan (segala ukuran) yang terdorong ke bawah akibat densitas yang tinggi dan merupakan adonan yang jenuh menggulung secara turbulensi. Campuran material gunung yang menggulung kemudian terlihat seperti awan yang menyusuri lereng.
Aliran piroklastik sangat dikontrol oleh gravitasi dan cenderung mengalir melalui daerah rendah atau lembah. Aliran ini dapat bergerak dari gunung berapi dengan kecepatan 700 km/h. Suhu awan panas sangat tinggi, yaitu antara 300 – 700 Celcius.
Mobilitas tinggi aliran piroklastik dipengaruhi oleh pelepasan gas dari magma atau lava atau dari udara yang terpanaskan pada saat mengalir. Jangkauan aliran dapat mencapai puluhan kilometer walaupun bergerak di atas air/laut.
Awan panas bergerak dari puncak gunung menuju ke bawah. Pergerakan awan panas ditentukan oleh aliran- aliran sungai yang ada di sekitar gunung api. Selain itu daya luncur awan panas tergantung dari besaran daya dorong gas kepada kepundan. Jarak jangkauan awan panas tergantung pada tekanan gas, sehingga mempengaruhi kecepatan, juga oleh hembusan angin dan kemiringan lereng gunung.
Jika angin semakin kencang, maka awan panas dapat bergerak hingga beberapa kilometer. Awan panas dapat keluar dari sisi mana saja dari puncak gunung. Hal ini karena kubah gunung lebih dari satu. Sehingga ilmuwan sulit memprediksi di mana awan panas akan meluncur.
Proses Terjadinya Awan Panas
Awan panas bergerak dari puncak gunung menuruni lembah, dan pergerakannya ini ditentukan dengan keberadaan aliran sungai yang ada di sekitar gunung berapi. Kecepatan luncur dan jarak jangkauan awan panas juga tergantung dengan besaran daya dorong gas ke kawah.
Selain itu, faktor hembusan angin dan kemiringan lereng gunung juga jadi faktor yang ikut menentukan kecepatan awan panas menuruni gunung. Awan panas bisa keluar dari segala sisi dikarenakan gunung memiliki kubah lebih dari satu, inilah yang membuat ilmuwan cukup kesulitan memperkirakan ke arah mana awan panas akan meluncur.
Dampak Awan Panas
1. Suhu yang tinggi dari awan panas mampu menghanguskan apa pun yang dilewatinya.
2. Karena berisi material batuan, maka awan panas mampu menghancurkan daerah sekitarnya.
3. Debu dan abu vulkanik dapat terbang ke mana-mana, dan berbahaya jika terus menerus dihirup oleh manusia.
4. Awan panas dapat terjadi berhari- hari jika masih ada sisa tekanan dan gas vulkanik.
5. Abu yang terbawa oleh angin, mampu menggelapkan suatu daerah. Selain itu pasir yang berterbangan, dapat mengotori satu kota.
Jenis Awan Panas
Awan panas sendiri terbagi menjadi 3 di antaranya,
1. Awan Panas Aliran
Awas panas aliran adalah awan panas yang terbentuk akibat letusan gunung api yang besar. Awan panas aliran adalah awan panas yang mengalir turun ke bawah, dan materialnya mengendap di sekitar lembah. Awan panas ini dapat mengalir dengan kecepatan 150 hingga 250 kilometer per jam. Awan panas ini berasal dari letusan gunung api yang besar, selain itu letusan gunung api ini mengarah atau keluar di satu arah.
Kekuatan dari aliran awan panas ini bergantung pada kekuatan letusan dari gunung api itu sendiri. Jarak dan kecepatan awan panas ini juga bergantung dari curamnya lereng gunung. Semakin curam, maka awan panas akan semakin cepat menuju ke bawah. Pengendapan awan panas terbagi menjadi dua, yaitu awan panas atas dan awan panas bawah.
a. Awan panas bawah adalah endapan material yang berisi material kasar dan berada di dasar sungai atau lembah
b. Awan panas atas adalah endapan material yang berisi abu vulkanik dan pasir.
Semakin banyak awan panas yang jatuh, maka endapan material akan semakin menebal. Material pasir yang berada di endapan awan panas, memiliki jenis pasir yang sangat halus dan baik. Oleh sebab itu, pasir dari endapan awan panas sering di pakai sebagai bahan bangunan.
2. Awan Panas Hembusan
Pengertian awan hembusan adalah awan panas yang terbentuk melalui letusan gunung api yang tidak besar. Letusan ini cenderung kecil, sehingga tekanan untuk menggerakkan awan panas tidak begitu besar.
Awan panas hembusan memanfaatkan hembusan angin untuk menggerakkan awan panas ini. Awan panas ini menyebar sesuai dari arah datangnya angin. material yang di bawa oleh awan panas ini sama dengan awan panas lainnya, yaitu pasir, kerikil, batu, dan abu.
Karena memanfaatkan angin, awan panas ini mampu membawa abu vulkanik ke bagian bumi yang jauh. Abu vulkanik adalah abu yang tipis. Abu ini sangat membahayakan manusia jika dihirup terlalu lama. Selain itu, abu vulkanik mampu menggelapkan sebuah daerah, jika jumlah abu yang terbawa oleh angin sangat banyak dan pekat, hingga mampu menutupi matahari. Kecepatan awan panas ini hanya sekitar 90 km per jam.
3. Awan Panas Jatuhan
Pengertian awan panas jatuhan juga bisa disebut sebagai awan panas guguran. Awan panas ini berasal dari runtuhnya kubah di puncak gunung. Kubah yang runtuh mengakibatkan longsor. Longsor ini terjadi akibat kubah yang tidak stabil.
Kubah yang tidak stabil akibat adanya tekanan gas yang tinggi, tekanan gas ini berada di dalam gunung. Tekanan gas yang tinggi memicu gas naik ke atas dan saling berguguran menuju keluar gunung melalui terusan kepundan.
Gas yang berjatuhan dan gugur, menyebabkan kubah mendapat tekanan, yang pada akhirnya memicu terjadinya longsor yang berasal dari kubah yang gugur. Salah satu jenis gunung di Indonesia yang awan panasnya bertipe ini adalah gunung merapi di Yogyakarta.
Awan panas guguran ini memiliki suhu antara 500 hingga 600 derajat celcius. Sehingga awan panas ini sangat berbahaya. Karena memicu longsor, materi yang terbawa oleh awan panas ini juga mengangkut batu- batuan yang besar. Sehingga daya rusak dari awan panas ini cukup besar.
Dari berbagai sumber
Post a Comment