Topaz: Pengertian, Ciri, Proses Pembentukan, dan Persebarannya
Topaz |
Pengertian Topaz
Topas dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah batu permata berwarna macam-macam (kuning, cokelat, kemerah-merahan, tidak berwarna, dan sebagainya); aluminium silikat dengan berbagai campuran; Al2(S1O4) (OH,F)2.
Topaz mengkristal dalam bentuk ortorombik dan sebagian kristalnya berbentuk prisma berujung piramida atau bentuk lain. Topas adalah salah satu mineral silikat yang paling sulit terbentuk secara alami.
Mineral ini biasanya terbentuk dalam fraktur dan rongga batuan beku seperti pegmatit dan riolit karena lambatnya pembekuan magma. Mineral ini dapat ditemukan dalam deposit aluvial yang asal pelapukannya dari batuan beku.
Topaz juga merupakan jenis batu permata terkenal yang dijual dalam berbagai warna menarik. Beberapa warna topaz merupakan warna alami, sedangkan warna topaz lainnya diperoleh dengan cara memperlakukan topaz alami dengan panas, radiasi, atau pelapisan logam.
Ciri Mineral Topaz
Topaz murni tidak berwarna dan transparan namun biasanya diwarnai oleh impuritas; topaz biasa berwarna kuning, abu-abu muda atau jingga kemerahan, dan biru cokelat. Selain itu ada juga warna putih, hijau muda, biru, emas, merah jambu (langka), kuning kemerahan atau opak sampai transparan.
Salah satu sifat fisik topas yang paling terkenal adalah kekerasannya. Mineral ini memiliki kekerasan 8 skala mohs, dan menjadikannya mineral silikat yang paling keras. Sama halnya dengan mineral korundum, kuarsa dan intan, Topaz berfungsi juga sebagai mineral indeks pada skala kekerasan mineral menurut Mohs.
Ketika kristal topaz tumbuh, maka akan terbentuk struktur kristal ortorombik dengan striasi yang sejajar pada sumbu panjang kristalnya. Mineral topaz memiliki belahan yang memecah tegak lurus terhadap sumbu panjang kristalnya.
Pembelahan yang demikian sebenarnya menjadikan topas sebagai batu permata yang lebih rapuh, berbanding terbalik dengan kekerasannya. Kekerasan adalah ketahanan untuk tergores, sedangkan kemampuan mineral untuk tidak mudah rapuh dikenal dengan sebutan tenacity.
Topaz memiliki massa jenis berkisar antara 3,4 hingga 3,6 g/cm3. Massa jenis yang demikian ini termasuk cukup tinggi untuk mineral yang tersusun atas elemen aluminium, silikon, dan gas.
Proses Pembentukan Topaz
Topaz memiliki komposisi kimia Al2SiO4 (F,OH)2. Fluorin (F) dalam komposisinya merupakan faktor pembatas pada pembentukan topaz. Gas fluor dalam konsentrasi yang cukup tinggi untuk membentuk mineral hanya terjadi di beberapa lingkungan geologis saja.
Kebanyakan topas tumbuh sebagai kristal di dalam fraktur ataupun rongga batuan beku, sehingga mineral ini akan mudah ditemukan di rongga pegmatit, atau di vesikel dan ruang intragranular dari riolit. Kristal-kristal topaz tumbuh selama tahap akhir pendinginan magma bersamaan dengan proses pelepasan gas (degassing) unsur fluor.
Topaz juga sering ditemukan sebagai "pebble" dalam transportasi material sedimen yang berasal dari pelapukan pegmatit dan riolit. Deposit topaz seperti inilah (endapan plaser) yang sering diambil oleh para penambang.
Persebaran Topaz
Topaz ditemukan di banyak lokasi di seluruh dunia di manapun batuan seperti pegmatit dan riolit terbentuk. Namun mineral ini dianggap sebagai mineral langka karena keseringan kemunculannya yang jarang terjadi akibat syarat pembentukannya seperti yang sudah dijelaskan di atas.
Brasil adalah negara utama penghasil topas berkualitas yang digunakan sebagai batu permata untuk saat ini. Selanjutnya menyusul Sri Lanka yang merupakan produsen penting topaz di Benua Asia. Selain itu, sejumlah kecil topas diproduksi di Nigeria, Rusia, India, Zimbabwe, Madagaskar, Australia, Pakistan, dan Namibia.
Dari berbagai sumber
Post a Comment