Teori Seleksi Alam: Pengertian, Asumsi, Sejarah, Syarat, Faktor Penyebab, dan Contohnya
Teori Seleksi Alam |
Pengertian Teori Seleksi Alam
Teori seleksi alam adalah teori yang dikemukakan Charles Darwin tentang perbedaan kemampuan untuk hidup dan reproduksi dari suatu individu yang diakibatkan oleh perbedaan kecocokan fenotipe yang dimiliki organisme tersebut dengan lingkungan. Seleksi alam merupakan mekanisme kunci evolusi, perubahan karakteristik yang diwariskan dari generasi ke generasi.
Seleksi alam bekerja berdasarkan fenotipe, ciri-ciri organisme yang sebenarnya berinteraksi dengan lingkungan, tetapi genetik (dapat diwariskan) dari setiap fenotipe yang mengkodekan fenotipe tersebut dan genetik individu tersebutlah yang mengalami keuntungan reproduktif sehingga gen suatu sifat dapat menjadi lebih umum dalam suatu populasi.
Seiring waktu, proses ini dapat menghasilkan populasi yang berspesialisasi untuk relung ekologis tertentu (evolusi mikro) dan pada akhirnya dapat menghasilkan spesiasi (munculnya spesies baru, evolusi makro). Dengan kata lain, seleksi alam adalah proses kunci dalam evolusi suatu populasi.
Asumsi Darwin
Sebuah spesies adalah populasi berbiak dari setiap tanaman atau hewan yang berbagi ciri-ciri fisik yang umum. Secara khusus, dua anggota dari spesies yang sama bisa kawin dan menghasilkan keturunan sementara anggota spesies yang berbeda tidak dapat kawin untuk menghasilkan keturunan.
Semua spesies berevolusi dari nenek moyang yang sama selama periode yang sangat lama. Sebagai contoh, ilmu pengetahuan modern telah mengungkap bahwa manusia dan simpanse memiliki nenek moyang yang sama yang dipisahkan menjadi dua populasi pembiakan berbeda – spesies – sekitar 8 juta tahun yang lalu. Bahkan lebih menakjubkan yang perlu dipertimbangkan, manusia, simpanse, dan paus semua memiliki nenek moyang yang sama hidup 60 juta tahun lalu.
Darwin tidak memiliki akses ke temuan ilmu pengetahuan modern. Ia atau rekan-rekannya juga tidak mengerti bahwa Bumi adalah sekitar 4,5 miliar tahun. Mereka juga menyadari ilmu genetik yang mendasari pemahaman evolusi kita saat ini. Namun, Darwin dan yang lainnya yang semakin sadar bahwa rekaman fosil mengungkapkan perkembangan dari makhluk sederhana dan primitif tanaman dan hewan semakin kompleks dan beragam.
Sejarah Teori Seleksi Alam
Seleksi alam adalah landasan biologi modern. Konsep tersebut diterbitkan oleh Darwin dan Alfred Russel Wallace dalam sebuah presentasi makalah bersama pada tahun 1858, dielaborasi dalam buku berpengaruh Darwin tahun 1859 Tentang Asal Usul Spesies dengan Cara Seleksi Alam, atau Pelestarian Ras Favorit dalam Perjuangan untuk Kehidupan.
Darwin menggambarkan seleksi alam dengan menggunakan analogi dengan seleksi buatan, sebuah proses di mana hewan dan tumbuhan dengan sifat-sifat yang diinginkan oleh manusia secara sistematis dikembangbiakkan. Konsep seleksi alam awalnya berkembang tanpa adanya teori hereditas yang valid; pada saat tulisan Darwin, sains belum mengembangkan teori genetika modern.
PenyatuanTeori Evolusi Darwin dengan penemuan-penemuan berikutnya dalam genetika klasik membentuk sintesis modern pada pertengahan abad ke-20. Setelah itu, genetika molekuler ditambahkan sehingga membentuk bidang baru, yaitu biologi perkembangan evolusioner, yang menjelaskan evolusi pada tingkat molekuler. Meskipun genotipe perlahan-lahan dapat berubah lewat pergeseran genetik secara acak, seleksi alam tetap menjadi penjelasan utama untuk evolusi adaptif.
Syarat Terjadinya Seleksi Alam
Faktor tertentu sudah pasti harus muncul untuk bisa terjadinya proses ini. Faktor ini selanjutnya disebut sebagai syarat-syarat terjadinya seleksi alam di antaranya,
1. Variasi. Kondisi ini mensyaratkan bahwa organisme dalam suatu populasi harus memiliki karakteristik atau sifat yang berbeda.
2. Keturunan. Keturunan harus mengambil sifat dari kedua orang tuanya. Keturunannya tidak akan menerima serangkaian sifat yang sama dengan salah satu dari kedua induknya melainkan campuran dari fenotip kedua orangtua tersebut.
3. Persaingan. Ada lebih banyak keturunan yang dihasilkan daripada yang bisa bertahan. Keturunan dengan sifat yang lebih baik dalam hal beradaptasi dengan baik terhadap lingkungan akan bereproduksi lebih efektif dan bertahan hidup daripada yang lain.
Berdasarkan sifat-sifat di atas, populasi akan mengakumulasi sifat-sifat yang memungkinkan mereka untuk bereproduksi dan bertahan dalam persaingan dengan organisme lain.
Faktor Penyebab Seleksi Alam
Seleksi alam adalah sebuah proses yang lambat, di mana proses keterjadiannya membutuhkan waktu ribuan hingga jutaan tahun. Spesies biasanya akan berevolusi dari bentuk kehidupan yang lebih sederhana dan spesies yang mampu beradaptasi dengan lingkungannya memiliki peluang terbaik untuk dapat bertahan hidup.
Selama periode waktu yang lama tersebut, karakteristik organisme akan berubah secara drastis ketika spesies mencoba untuk beradaptasi dengan lingkungannya demi menghindari kepunahan. Para ilmuwan menggunakan bukti fosil untuk mencatat perubahan yang terjadi pada spesies tertentu hingga kemampuan adaptasinya. Ada banyak faktor penyebab terjadinya seleksi alam di antaranya,
1. Munculnya predator baru
2. Munculnya penyakit baru
3. Persaingan ketat dalam mendapatkan makanan
4. Hilangnya habitat
5. Perubahan lingkungan di sekitarnya
Demikian, seleksi alam adalah proses yang membutuhkan waktu sangat lama dan memungkinkan organisme bisa beradaptasi dengan lingkungan dengan cara mewariskan sifat-sifat yang bermanfaat kepada generasi berikutnya. Agar proses penyeleksian bisa terjadi, maka harus ada variasi sifat tertentu yang diwariskan, keberlangsungan hidup yang berbeda, dan bahwa sifat tersebut harus berguna untuk reproduksi selanjutnya dalam spesies tersebut.
Bukti telah terjadinya seleksi alam dapat terdokumentasi dengan baik melalui jejak fosil yang ditemukan. Proses seleksi oleh kondisi alam ini tidak hanya memungkinkan spesies untuk bertahan hidup dan menghindari kepunahan, tetapi juga dapat menyebabkan perilaku spesies berubah dan menyimpang selama ribuan tahun.
Contoh Seleksi Alam
Seleksi alam secara sederhana mengambil prinsip "siapa yang kuat dialah yang menang". Di bawah ini merupakan beberapa contoh seleksi alam di antaranya,
1. Pada awalnya jumlah jari kaki kuda ada 5, namun untuk menyesuaikan diri dengan kondisi tanah lunak yang lebih banyak terdapat makanannya maka jari kaki kuda tinggal satu.
2. Intensnya revolusi industri di Inggris membuat populasi ngengat biston betularia bersayap gelap lebih banyak dibandingkan yang bersayap cerah. Hal ini karena ngengat yang bersayap putih banyak yang tidak mampu bertahan menghadapi kondisi polusi asap dan debu industri.
3. Di Kepulauan Galapagos, Burung finch mempunyai bentuk paruh yang bervariasi, padahal burung tersebut masih merupakan spesies yang sama.
Dari berbagai sumber
Post a Comment