Sumber Daya Pertambangan di Indonesia: Potensi dan Penyebarannya

Table of Contents
Potensi Sumber Daya Pertambangan di Indonesia dan Penyebarannya
Sumber Daya Pertambangan di Indonesia

Sumber Daya Pertambangan di Indonesia

Pertambangan adalah sebagian atau seluruh tahapan kegiatan dalam rangka penelitian, pengelolaan dan pengusahaan mineral atau batu bara yang meliputi penyelidikan umum, eksplorasi, studi kelayakan, konstruksi, penambangan, pengolahan dan pemurnian, pengangkutan dan penjualan, serta kegiatan pasca tambang (UU Minerba No.4 Tahun 2009).

Indonesia adalah negara yang kaya sumber daya alamnya, termasuk pertambangan. Indonesia memiliki banyak cadangan mineral tambang dan hampir semua provinsi memiliki barang tambang dengan berbagai kegunaan. Namun, tentunya hal tersebut butuh pengelolaan dengan baik dan bijaksana agar mampu memberikan manfaat yang maksimal.

Potensi dan Penyebaran Sumber Daya Pertambangan di Indonesia

Undang-undang nomor 11 tahun 1967 tentang pertambangan, Barang Tambang atau bahan galian, memiliki tiga macam golongan di antaranya,
1. Barang Tambang Golongan A
Barang tambang golongan A atau strategis. Bahan galian yang memiliki peran penting dalam memenuhi kebutuhan negara. Terdapat beberapa jenis bahan tambang yang termasuk ke dalam golongan A di antaranya,
a. Minyak bumi
Menurut perkiraan para ilmuwan, minyak bumi mulai terbentuk selama jutaan tahun. Indonesia merupakan salah satu negara penghasil minyak bumi. Kualitas minyak bumi Indonesia cukup baik. Kadar sulfur (belerang) minyak bumi Indonesia sangat rendah, sehingga mengurangi kadar pencemaran udara.

Penyebaran Minyak bumi
Daerah-daerah penghasil minyak bumi di Indonesia di antaranya,
a) Sumatera, terdapat di Aceh (Lhoksumawe dan Peureula); SumUt (Tanjung Pura); Riau (Sungaipakning, Dumai); SumSel (Plaju, Sungai Gerong, Muara Enim)
b) Jawa, terdapat di Wonokromo, Delta (JaTim); Cepu, Cilacap (JaTeng); Majalengka, Jatibarang (JaBar).
c) Kalimantan, terdapat di Balikpapan, Pulau Tarakan, Pulau Bunyu dan Sungai Mahakam (KalTim) serta Amuntai, Tanjung, dan Rantau (KalSel)
d) Maluku (Pulau Seram dan Tenggara)
e) Irian Jaya (Klamono, Sorong, Babo).

Minyak bumi diambil dalam bentuk minyak mentah, sebelum dapat digunakan, minyak mentah tersebut harus diolah. Pengolahan minyak bumi menghasilkan avgas, avtur, premium, minyak tanah, solar dll. Manfaat dari produk-produk tersebut di antaranya,
a) Avtur untuk bahan bakar pesawat terbang
b) Bensin untuk bahan bakar kendaraan bermotor
c) Minyak Tanah untuk bahan baku lampu minyak
d) Solar untuk bahan bakar kendaraan diesel
e) LNG (Liquid Natural Gas) untuk bahan bakar kompor gas
f) Oli ialah bahan untuk pelumas mesin
g) Vaselin ialah salep untuk bahan obat
h) Parafin untuk bahan pembuat lilin; dan
i) Aspal untuk bahan pembuat jalan (dihasilkan di Pulau Buton)
j) Gas Bumi

b. Batu Bara
Sebagian besar batu bara terjadi dari tumbuh-tumbuhan yang hidup berjuta-juta tahun yang lalu. Tubuh-tumbuhan tersebut termasuk jenis paku-pakuan. Tumbuhan itu tertimbun hingga berada dalam lapisan-lapisan batuan sedimen yang lain. Proses pembentukan batu bara disebut juga inkolen (proses pengarangan).

Penyebaran Batu Bara
Daerah tambang batu bara di Indonesia di antaranya,
a) Ombilin dekat Sawahlunto (Sumatera Barat) menghasilkan batu bara muda yang sifatnya mudah hancur.
b) Bukit asam dekat Tanjung Enim (Palembang) menghasilkan batu bara muda yang sudah menjadi antrasit karena pengaruh magma.
c) Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan (Pulau laut/Sebuku)
d) Jambi, Riau, Aceh, Papua (Irian Jaya)

Batu bara memiliki berbagai penggunaan yang penting di seluruh dunia di antaranya,
a) Bahan bakar pembangkit  listrik
b) Produksi besi dan baja
c) Bahan bakar pembuatan semen
d) Bahan bakar cair.

Penggunaan batu bara yang penting lainnya mencakup pusat pengolahan alumina, pabrik kertas, dan industri kimia serta farmasi. Beberapa produk kimia dapat diproduksi dari hasil-hasil sampingan batu bara. Ter batu bara yang dimurnikan digunakan dalam pembuatan bahan kimia seperti minyak kreosot, naftalen, fenol dan benzene.

Gas amoniak yang diambil dari tungku kokas digunakan untuk membuat garam amoniak, asam nitrat dan pupuk tanaman. Ribuan produk yang berbeda memiliki komponen batu bara atau hasil sampingan batu bara: sabun, aspirin, zat pelarut, pewarna, plastik dan fiber, seperti rayon dan nylon.

Batu bara juga merupakan suatu bahan yang penting dalam pembuatan produk-produk tertentu di antaranya,
a) Karbon teraktivasi  (digunakan pada saringan air dan pembersih udara serta mesin pencuci darah).
b) Serat karbon (bahan pengeras yang sangat kuat namun ringan yang digunakan pada konstruksi, sepeda gunung dan raket tenis).
c) Metal silikon – digunakan untuk memproduksi silikon dan silan, yang pada gilirannya digunakan untuk membuat pelumas, bahan kedap air, resin, kosmetik, shampo dan pasta gigi.

Dewasa ini penggunaan batu bara sebagai bahan bakar mulai berkurang, salah satu penyebabnya adalah karena bahan bakar yang satu ini menimbulkan pencemaran udara yang cukup banyak.

c. Nikel
Nikel dimanfaatkan sebagai paduan logam. Di Indonesia pusat pengolahan nikel terletak di Pomala Sulawesi Tenggara dan dipegang oleh PT. Aneka Tambang yang terletak di Soroako Sulawesi Selatan.

d. Timah Putih
Timah putih mempunyai struktur yang tidak terlalu keras dengan warna putih keperakan. Timah putih memiliki sifat konduktivitas terhadap panas dan listrik yang tinggi. Sumber timah terbesar di Indonesia sebanyak 60% di pulau Bangka.

2. Barang Tambang Golongan B
Barang tambang golongan B atau vital merupakan bahan galian yang memiliki peran penting dalam perkembangan ekonomi suatu negara dan dimanfaatkan oleh negara maupun penduduknya. Ada beberapa barang tambang golongan B di antaranya,
a. Emas. Emas merupakan salah satu logam mulia yang digemari oleh masyarakat. Emas terkenal sebagai perhiasan, cendera mata, dan sebagai cadangan devisa negara. Persebaran emas di Indonesia berada hampir di setiap pulau-pulau besar.
b. Perak. Perak mempunyai tekstur yang lunak sehingga mudah dibentuk, dicetak, ditarik. Perak juga mampu mengaliri listrik dan susah untuk dioksidasi. Di Indonesia perak dapat didapatkan di daerah Riau dan Banten.
c. Platina. Platina merupakan salah satu bahan tambang yang memiliki karakteristik tertentu yaitu mudah ditempa, memiliki warna keperakan hingga abu kehitaman, sulit dicairkan, tidak mudah berkarat, dan dapat diregangkan. Di Indonesia bijih platina banyak dijumpai di Kalimantan Selatan dan Riau.
d. Intan. Intan memiliki satu unsur yaitu karbon (C). Intan Indonesia merupakan yang paling berat dan keras dibandingkan dengan negara lain. intan akan bergerak sendiri ke permukaan bumi dikarenakan adanya pergerakan tektonik ataupun pengangkatan lapisan bumi. Penyebarannya intan banyak ditemui di pulau Kalimantan, dan Riau.
e. Belerang. Belerang merupakan mineral yang terbentuk dari proses vulkanisme. Fungsi belerang dalam memenuhi kebutuhan manusia, sebagai bahan industri (karet, cat, ban, pertenunan, pupuk, besi baja).
f. Besi. Besi merupakan logam terbanyak kedua setelah aluminium. Bijih besi dapat ditemukan di sekitar daerah magmatic dan sedimentasi. Di Indonesia sendiri besi dapat ditemukan di Bangka, Bengkulu, Flores, Jambi, pulau Jawa, Kalimantan, Aceh, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, dan Sumatera Utara.
g. Tembaga. Tembaga terbuat dari larutan hydrothermal dan merupakan konduktor panas yang baik. Cadangan terbesar tembaga di Indonesia terletak di Papua.
h. Bauksit. Bauksit merupakan material aluminium terbentuk dari aluminium hidroksida.

3. Barang Tambang Golongan C
Barang tambang golongan C adalah bahan galian yang dimanfaatkan oleh masyarakat dan tidak termasuk bahan galian strategis maupun vital. Ada beberapa barang tambang golongan C di antaranya,
a. Pasir Vulkanik, Batu Andesit, dan Batu Basalt. Ketiganya merupakan barang tambang yang berasal dari letusan gunung merapi. Ketiga barang tambang ini dapat ditemukan di sepanjang jalur gunung api yang masih aktif.
b. Obsidian. Ini merupakan batu kaca yang terbuat dari lahar yang terlalu cepat mongering. Batu ini memiliki beragam warna dan dapat ditemukan di beberapa gunung api berumur kuarter dan pleistosen.
c. Batu Granit. Batu granit terbentuk jauh di dalam bumi sehingga dapat dikategorikan sebagai batuan beku dalam. Di Indonesia batu granit banyak ditemukan di Bengkulu, Jambi, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kepulauan Riau, Aceh, Riau, Sulawesi Selatan, Sumatera Barat, Sumatera Utara.
d. Marmer. Persebarannya di Indonesia ada di Bengkulu, Jambi, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Riau, Aceh, Sulawesi Selatan, Sumatera Barat, dan Sumatera Utara.
e. Kaolin. Ini merupakan batuan dari penggabungan antara mineral lempung dan kandungan besi yang rendah. Kaolin tersebar di Bali, Bangka, Belitung, Jawa, Kalimantan, Maluku, Aceh, NTB, Sulawesi Tengah, dan Sumatera Utara.
f. Fosfat. Ini merupakan batu yang mempunyai bentuk yang bervariasi mulai dari butiran sampai dengan bongkahan dan juga memiliki beragam warna. Di Indonesia fosfat banyak dijumpai di pulau Jawa, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Aceh, Papua, Sulawesi Tenggara, Sumatera Utara.
g. Gipsum. Gipsum dapat ditemukan di berbagai daerah di Indonesia seperti Aceh, pulau Jawa, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, NTB, NTT, Sulawesi Tengah, dan Sulawesi Selatan.
h. Mangan. Ini merupakan bahan galian yang terbuat dari proses hydrothermal. Persebarannya di Indonesia yaitu Bengkulu, pulau Jawa, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Maluku, Aceh, Sumbawa, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara, Sumatera Utara, Sumatera Barat.
i. Zeolite. Zeolite mempunyai fungsi mendukung pertanian, peternakan, perikanan, lingkungan dan industry. Sumber zeolite di Indonesia ada di Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, NTT, Yogyakarta.
j. Pasir Kuarsa/ pasir putih. Pasir Kuarsa/ pasir putih memiliki berbagai macam fungsi di dalam perindustrian. Persebaran di Indonesia ada di Bangka, Jambi, pulau Jawa, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Riau, Aceh, Papua, Sulawesi Selatan, Sumatera Barat, Sumatera Utara.
 

Dari berbagai sumber

Download

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment