Stalagmit: Pengertian, Proses Pembentukan, Bentuk, Perbedan dengan Stalaktit, dan Wisata Gua Stalaktit dan Stalagmit di Indonesia

Table of Contents
Pengertian Stalagmit
Stalagmit

Pengertian Stalagmit

Stalagmit dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah susunan batu kapur berbentuk kerucut berdiri tegak di lantai gua. Stalagmit berasal dari kata dalam bahasa Yunani stalagmias atau stalagmites yang artinya menetes dan jatuh.

Stalagmit merupakan batuan lancip yang biasanya terbentuk berlapis- lapis di lantai gua dengan bagian ujung yang mengarah ke atas. Batuan ini terbentuk dari kumpulan kalsit (kalsium karbonat) yang berasal dari air yang menetes.

Sama seperti stalaktit, stalagmit ini umumnya ditemukan di daerah gua kapur ataupun daerah karst. Hal ini terjadi karena stalagmit adalah kumpulan zat kapur di bagian lantai gua yang merupakan hasil dari tetesan air atap gua.

Oleh karena itu, stalaktit dan stalagmit umumnya berada pada tempat yang sama. Stalaktit ada di bagian atas dan stalagmit ada di bagian bawahnya.
 

Proses Pembentukan Stalagmit

Stalagmit sendiri terbentuk akibat tetesan air gua yang mengandung kalsium karbonat jatuh ke lantai-lantai gua. Proses penetesan ini akan menyebabkan kalsium karbonat tersebut menjadi mengendap dan perlahan-lahan menciptakan gundukan kalsium karbonat yang tumbuh secara vertikal.

Oleh karena itu, secara umum proses pembentukan stalaktit dan stalagmit ini relatif mirip. Yang membedakan hanya lokasinya apakah di atas atau di bawah gua. Stalagmit sendiri memiliki bentuk yang bermacam-macam, ada yang lebar, tipis, pendek, dan tinggi, tergantung faktor-faktor pembentuk stalagmit.

Faktor pembentuk stalagmit antara lain adalah kecepatan tetesan air, ketinggian langit-langit gua, kondisi atmosfer gua, dan juga kandungan kalsium karbonat dalam air yang menetes. Sama seperti stalaktit, stalagmit membutuhkan waktu ribuan hingga jutaan tahun untuk tumbuh menjadi pilar-pilar besar yang kita kenali.
 

Bentuk Stalagmit

Bentuk dari stalagmit ini bermacam-macam, yaitu lebar, pendek, tinggi, kurus, dan ada juga yang seperti menara. Bentuk yang berbeda-beda ini dipengaruhi oleh sedikit banyaknya air yang menetes, ketinggian langit-langit gua, kondisi atmosfer gua, dan kandungan karbonat dalam air yang menetes.

Stalagmit yang bentuknya kurus biasanya terjadi karena pengendapan kalsitnya yang cepat. Stalagmit dengan bentuk seperti ini terjadi di daerah tropis dengan tingkat karbondioksidanya tinggi serta ada di daerah kering. Karena suhu panas membuat pengendapan yang terjadi menjadi lebih cepat menguap.

Perbedaan Stalaktit dan Stalagmit

Perbedaan Bentuk dan Tampilan
Stalaktit memiliki bentuk yang runcing dan cenderung berlubang-lubang. Sedangkan, stalagmit memiliki bentuk yang tumpul dan berlapis-lapis. Batuan ini tidak memiliki lubang-lubang karena terbentuk dari proses penumpukan zat kalsium karbonat di dasar gua.

Proses Terbentuknya yang Berbeda
Stalaktit terbentuk karena air yang mengandung kalsium karbonat menguap atau bereaksi dengan kimia lainnya sebelum jatuh ke lantai gua. Hal ini menyebabkan terjadinya penumpukan kalsium karbonat pada langit-langit gua, sehingga terbentuk stalaktit.

Sedangkan, stalagmit terbentuk ketika air yang mengandung kalsium karbonat jatuh ke lantai gua. Ketika jatuh, maka air tersebut akan mendeposisi kalsium karbonat ke dasar gua. Proses ini terjadi berulang-ulang sehingga lama kelamaan akan membentuk gundukan kalsium karbonat yang sekarang kita kenal sebagai stalagmit.
 
Lokasi Terbentuknya yang Berbeda
Stalaktit adalah istilah untuk batuan speleotherm yang terbentuk di langit-langit gua. Sedangkan, stalagmit adalah istilah untuk batuan yang terbentuk di bagian bawah atau lantai-lantai gua.

Wisata Gua Stalaktit dan Stalagmit di Indonesia

Gua merupakan cerukan ke dalam atau rongga yang terbentuk secara alami oleh erosi atau faktor alam lainnya yang bisa ditelusuri dan dimasuki manusia. Di dalam gua-gua ini biasanya terdapat stalaktit stalagmit yang memancarkan pesona tersendiri. Berikut beberapa gua yang menyediakan wisata gua stalaktit dan stalagmit di Indonesia di antaranya,
1. Gua Surupan
Gua Surupan adalah gua di kawasan karst Gombong Selatan. Gua ini tepatnya berada di antara dua desa, yaitu Desa Argopeni dan Desa Karangduwur, Kecamatan Ayah, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah. Gua Surupan memiliki keindahan stalaktit stalagmit pada bagian dinding, langit-langit, dan lantai dasarnya.

Selain itu, di dalam Gua Surupan terdapat berbagai jenis spesies hewan seperti kelelawar, kura-kura, hingga udang yang telah menjadi hewan endemik tempat tersebut. Apabila kita masuk ke dalamnya, maka akan menemukan sebuah sungai bawah tanah yang berasal dari Bukit Gadung dengan arus cukup deras.

2. Gua Gong
Gua Gong terletak di Pacitan, Jawa Timur. Lokasinya berada di Dusun Pule, Desa Bromo, Kecamatan Punung sekitar 37 Km dari pusat Kota Pacitan. Dulu, akses menuju Gua Gong terbilang cukup sulit. Namun kini, pemerintah setempat telah mengubahnya menjadi lebih baik. Seluruh jalanannya sudah diaspal sehingga bisa ditempuh dengan mudah dengan kendaraan bermotor.

Salah satu alasan mengapa gua ini dinamakan Gua Gong karena kehadiran stalaktit stalagmit di dalamnya. Stalaktit dan stalagmit Gua Gong cukup unik karena jika kita memukulnya maka akan muncul suara yang terdengar layaknya gong. Bahkan, tak sedikit orang yang menyebut bahwa Gua Gong termasuk salah satu gua terindah se-Asia Tenggara.

3. Gua Maharani
Selain Gua Gong, jika kita berkunjung ke Jawa Timur maka wajib menyempatkan untuk datang ke salah satu obyek wisata gua di Lamongan, yaitu Gua Maharani. Gua ini cukup populer di kalangan para wisatawan karena memiliki keindahan stalaktit stalagmit alami dengan pertumbuhan satu sentimeter per sepuluh tahun.

Menariknya, di sekitar Gua Maharani juga terdapat obyek wisata lain, yaitu kebun binatang dan wahana permainan keluarga yang dikenal dengan nama Wisata Bahari Lamongan.

Gua Maharani terletak di kedalaman 25 meter dari permukaan tanah dengan rongga yang mencapai luas sekitar 2500 m2. Dari dalamnya, kita bisa menemukan pemandangan berupa pancaran cahaya warna-warni saat sinar matahari menyapu daerah tersebut.

Saking indahnya pemandangan yang ada, tak sedikit wisatawan mancanegara yang menyandingkan Gua Maharani dengan gua terindah di dunia, seperti Gua Mamonth di Amerika Serikat, Gua Carlsbad di Prancis, dan Gua Altamira di Spanyol.
 

Dari berbagai sumber

Baca Juga: Stalaktit: Pengertian, Proses Pembentukan, Perbedaan dengan Stalagmit, dan Wisata Gua Stalaktit dan Stalagmit di Indonesia

Download

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment