Siklus Batuan: Pengertian, Faktor yang Mempengaruhi, dan Prosesnya
Siklus Batuan |
Pengertian Siklus Batuan
Siklus batuan adalah suatu proses yang menggambarkan perubahan dari magma yang membeku akibat pengaruh cuaca hingga menjadi batuan beku, batuan sedimen dan batuan metamorf dan akhirnya berubah menjadi magma kembali. Proses ini selalu terjadi secara siklik, tanpa adanya akhir. Berbeda dengan siklus air dan siklus biogeokimia lainnya, siklus batuan terjadi dalam rentang waktu yang sangat lama.
Faktor yang Mempengaruhi Siklus Batuan
Secara umum, terdapat dua faktor yang memiliki peran besar dalam siklus batuan di antaranya,
1. Tektonik lempeng
Tektonik lempeng merupakan penyebab utama terjadinya pembentukan batuan beku di permukaan bumi serta menjadi penyebab melelehnya batuan menjadi magma. Tanpa adanya tektonik lempeng, siklus batuan tidak akan berjalan dengan baik. Oleh karena itu, tektonik lempeng merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi siklus batuan.
Batu-batu yang disebabkan oleh fenomena tektonik lempeng umumnya berada pada zona vulkanis, terutama pada gunung berapi atau pada perbatasan lempeng seperti pada zona subduksi atau zona divergen.
2. Air
Air dalam kasus ini adalah siklus air, yaitu pergerakan kontinu air melewati berbagai wujud dan lokasi di permukaan bumi. Tanpa adanya air, batu beku dan batu metamorf akan sulit mengalami pelapukan, erosi, dan sedimentasi sehingga membentuk batuan sedimen.
Jika tektonik lempeng menyebabkan terbentuknya batuan beku dan batuan metamorf, maka air menyebabkan terbentuknya batuan sedimen. Oleh karena itu, air juga merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi siklus batuan.
Proses Siklus Batuan
Proses pada siklus batuan di antaranya,
1. Pembekuan magma. Siklus batuan bermulai dari terbentuknya batuan beku akibat adanya pendinginan dan pembekuan magma dalam bentuk lelehan silikat. Lelehan silikat kemudian mengalami proses penghabluran melalui erupsi gunung berapi.
2. Pelapukan batuan beku. Batuan beku yang keluar dari gunung berapi tersebut kemudian tersingkap di permukaan bumi dan bersentuhan dengan atmosfer/hidrosfer. Hal ini menyebabkan batuan beku mengalami pelapukan sehingga menjadi hancur.
3. Pergerakan batuan. Batuan beku yang telah hancur tersebut kemudian akan bergerak atau berpindah bisa karena aliran air (baik di atas ataupun bawah permukaan) ataupun angin. Pergerakan ini akan terjadi secara terus menerus.
4. Sedimentasi. Hasil pergerakan batuan beku yang sudah hancur itu kemudian mengendap di tempat-tempat tertentu hingga menumpuk lalu mengeras kembali. Proses ini dinamakan sedimentasi dan menghasilkan batuan sedimen. Hal ini dikarenakan adanya perekatan senyawa mineral dalam larutan batuan tersebut (pergerakan batuan dengan air).
5. Metamorfis. Apabila batuan sedimen mengalami peningkatan tekanan dan suhu akibat pengendapan, maka terjadi perubahan pada bentukan batuan tersebut. Penyesuaian akan lingkungan akan menyebabkan batuan sedimen berubah bentuk menjadi batuan malihan atau batuan metamorf.
6. Pencairan magma kembali. Batuan metamorf yang sudah terbentuk seiring berjalannya waktu akan mengalami peningkatan tekanan dan suhu sehingga akan kembali meleleh dan berubah menjadi magma. Lalu siklus batuan terulang kembali.
Dari berbagai sumber
Post a Comment