Pergerakan Massa Tanah: Pengertian, Pemicu, Jenis, dan Mitigasinya

Table of Contents
Pengertian Pergerakan Massa Tanah
Pergerakan Massa Tanah

Pengertian Pergerakan Massa Tanah

Pergerakan tanah atau pergerakan massa tanah (mass wasting) adalah fenomena di mana tanah, batu, pasir, dan regolith lainnya bergerak ke bawah lereng secara massal. Fenomena mass wasting biasanya dapat dijumpai di daerah lereng pegunungan. Contoh mass wasting yang cukup sering terjadi ialah tanah longsor.

Pergerakan massa tanah terjadi ketika gaya gravitasi yang dialami oleh massa pada lereng melebihi kekuatan resistensi dari massa tersebut. Selain disebabkan oleh gravitasi, pergerakan tanah juga dapat diakibatkan oleh curah hujan hingga aktivitas seismik di kawasan tersebut.

Air memiliki peran yang sangat penting dalam mempengaruhi gerakan tanah. Air dapat meningkatkan dan mengurangi kekuatan resistensi lereng terhadap gerakan massa. Air dalam jumlah sedikit dapat meningkatkan kekuatan kohesi dari tanah karena efek dari tegangan permukaan air.

Namun, air dalam jumlah yang terlalu banyak dapat menurunkan kekuatan kohesi tanah. Air yang terlalu banyak meningkatkan tekanan pori (pore pressure) dari massa tanah sehingga mengurangi gaya gesek antar partikel tanah.

Selain itu, semakin banyak air yang ada pada massa di lereng maka semakin berat pula massa tersebut. Massa yang berat umumnya lebih tidak stabil dibandingkan massa yang ringan, terutama jika berada di lereng yang terjal.

Pergerakan Massa Tanah Menurut Para Ahli
Djauhari Noor dalam buku Geomorfologi (2014), mass wasting adalah perpindahan tanah, regolith serta batuan, yang diakibatkan oleh adanya gaya gravitasi dengan cara rayapan, aliran, rebahan ataupun jatuhan.

Pemicu Pergerakan Massa Tanah

Berikut beberapa pemicu yang menjadi penyebab utama terjadinya mass wasting di antaranya,
1. Gempa bumi
2. Getaran akibat aktivitas vulkanik serta letusan gunung api
3. Beban di lereng yang meningkat
4. Peningkatan kadar air pada massa lereng
5. Kurangnya akar tumbuhan yang mengkonsolidasi tanah dan material di lereng
6. Undercutting lereng karena ekskavasi, erosi, atau konstruksi
7. Pelapukan material penyusun lereng
8. Bioturbasi

Gempa bumi dapat meningkatkan getaran yang terjadi pada lereng sehingga menyebabkan solifluction atau liquefaksi. Hal ini akan menurunkan resistensi material sehingga meningkatkan kemungkinan terjadinya pergerakan massa.

Pertumbuhan penduduk yang tidak terkontrol juga dapat menyebabkan terjadinya pergerakan massa. Konstruksi dan alih fungsi lahan dapat mengurangi kestabilan lereng sehingga menyebabkan longsor atau amblesan tanah.

Fenomena ini umumnya terjadi pada daerah boomtown yang sedang menjadi primadona migrasi, kawasan pusat industri, atau pusat pertumbuhan yang sedang dibangun oleh pemerintah.

Jenis Pergerakan Massa Tanah

Terdapat beberapa jenis mass wasting di antaranya,
1. Tanah Longsor (Land Slide), merupakan pergerakan tanah dengan kecepatan yang tinggi ke arah bawah. Selain itu, land slide yang turun ke arah bawah mengandung aliran berupa bebatuan dan lumpur. Fenomena ini dapat disebabkan oleh adanya curah hujan yang tinggi, erosi sungai, gempa bumi, perubahan air tanah, aktivitas vulkanik dan fenomena alam lainnya. 
Jenis Pergerakan Massa Tanah
Jenis Pergerakan Massa Tanah

2. Rayapan Tanah (Soil Creep), adalah mass wasting yang terjadi secara lambat. Soil creep terjadi di saat dinding bangunan yang retak atau adanya pembengkokan lapisan bebatuan di sebuah kawasan. Soil creep dapat ditemukan di kawasan lereng.
3. Aliran Lumpur (Mudflow), merupakan aliran yang mengandung partikel lumpur dengan jumlah besar. Mudflow umumnya memiliki tingkat kepadatan lebih tinggi dari tingkat kepadatan sungai. Mudflow dapat ditemukan di lereng yang sering terjadi erosi.
4. Guguran Batu (Rockfall), adalah merupakan massa yang menuruni tebing atau lereng yang curam. Massa batuan ini dapat bergerak jatuh bebas, terpental, berguling maupun terjun bebas. Untuk ukuran batunya berbeda-beda. Ada yang memiliki ukuran besar ada yang memiliki ukuran kecil.
5. Aliran Tanah atau Earth Flow, aliran tanah yang turun ke arah bawah mengandung banyak bebatuan. Aliran tanah terjadi karena adanya tarikan gravitasi. Untuk aliran tanah dapat ditemukan di cekungan besar atau kawasan materialnya yang lapuk tanahnya.

Mitigasi Pergerakan Massa Tanah

Untuk mencegah terjadinya pergerakan tanah, perlu dilakukan langkah-langkah mitigasi terhadap wilayah sekitar yang dikhawatirkan akan terdampak. Langkah-langkah mitigasi tersebut di antaranya,
1. Afforestasi
2. Reboisasi
3. Konstruksi sistem teras/guludan
4. Stabilisasi lereng
 

Dari berbagai sumber

Download

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment