Matahari: Pengertian, Karakteristik, Bagian, Gangguan, dan Manfaatnya
Matahari |
Pengertian Matahari
Matahari dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah benda angkasa, titik pusat tata surya berupa bola berisi gas yang mendatangkan terang dan panas pada bumi pada siang hari. Demikian, matahari atau Surya adalah bintang di pusat tata surya.
Bentuk matahari nyaris bulat dan terdiri dari plasma panas bercampur medan magnet. Diameternya sekitar 1.392.684 Km, kira-kira 109 kali diameter Bumi, dan massanya (sekitar 2×1030 kilogram, 330.000 kali massa Bumi) mewakili kurang lebih 99,86 % massa total tata surya.
Matahari terbentuk sekitar 4,6 miliar tahun yang lalu akibat peluruhan gravitasi suatu wilayah di dalam sebuah awan molekul besar. Sebagian besar materi berkumpul di tengah, sementara sisanya memipih menjadi cakram beredar yang kelak menjadi tata surya. Massa pusatnya semakin panas dan padat dan akhirnya memulai fusi termonuklir di intinya.
Jarak rata-rata matahari dari Bumi sekitar 149,6 juta kilometer (1 au), meski jaraknya bervariasi seiring pergerakan Bumi menjauhi perihelion pada bulan Januari hingga aphelion pada bulan Juli. Pada jarak rata-rata ini, cahaya bergerak dari matahari ke Bumi selama 8 menit 19 detik.
Energi sinar matahari ini membantu perkembangan nyaris semua bentuk kehidupan di Bumi melalui fotosintesis dan mengubah iklim dan cuaca Bumi.
Karakteristik Matahari
Matahari menjadi satu-satunya bintang yang ada di sistem tata surya yang berperan sebagai pusat tata surya. Berikut beberapa karakteristik Matahari di antaranya,
1. Memiliki lidah api yang besar dan sangat terang. Lidah api ini memiliki bentuk menyerupai lidah yang mengelilingi Matahari.
2. Terdapat granula berukuran kecil dan berbentuk cembung yang disebut sebagai bintik Matahari.
3. Matahari mengeluarkan angin Matahari yang dikeluarkan pada bagian atas atmosfer, di mana pergerakannya dapat menjangkau keseluruhan tata surya.
4. Melakukan pergerakan rotasi selama 27 hari per periode putaran dengan kemiringan sumbu 7,25 dari Bumi.
Bagian Matahari
Matahari terbagi dari beberapa bagian halnya bumi. Setiap bagian-bagian matahari memiliki fungsinya masing-masing. Berikut bagian-bagian dari matahari dan fungsinya.
1. Inti Matahari
Matahari mempunyai sebuah inti yang berada pada bagian matahari yang paling dalam. Inti atau pusat matahari ini memiliki suhu kurang lebih 15 juta derajat celcius atau diatas 27.000.000 derajat fahrenheit. Inti matahari menyimpan sumber energi matahari yang paling utama. Di dalam inti matahari terdapat neutron, proton dan elektron.
Neutron adalah atom yang bermuatan netral. Proton adalah atom yang bermuatan positif. Sedangkan elektron adalah atom bermuatan negatif. Pembagian atom-atom menjadi beberapa bagian ini sebagai akibat dari suhu dan tekanan yang sangat tinggi.
Reaksi nuklir juga terjadi di inti matahari. Inti matahari berada sekitar 502 ribu Km di bawah permukaan matahari. Diameter inti matahari ini sekitar 386 ribu Km.
2. Zona Radiasi
Zona ini adalah sebuah zona yang menyelubungi matahari. Suhu yang dimiliki oleh lapisan ini mencapai dua juta hingga tujuh juta derajat celcius. Zona radiasi ini berfungsi untuk menjadi pendistribusi energi.
Energi yang sebelumnya terbentuk pada inti matahari selanjutnya diedarkan ke seluruh bagian permukaan matahari dengan memanfaatkan foton yang terkandung dalam lapisan ini. Foton sendiri adalah radiasi yang dihasilkan oleh reaksi antara hidrogen dan helium. Zona ini mengisi kurang lebih 45 persen dari keseluruhan radius matahari.
3. Zona Konvektif
Lapisan selanjutnya yang menjadi bagian-bagian matahari adalah zona konvektif. Zona ini berbeda dengan zona radiasi karena memiliki suhu yang lebih rendah dan sudah mulai menurun. Suhu luar yang dimiliki zona ini sekitar dua juta derajat celcius.
Zona Konvektif menempati hingga 30 persen dari keseluruhan radius matahari. Zona ini mengandung sebuah arus konveksi yang digunakan untuk membawa energi pada lapisan atmosfer bumi (lihat: urutan lapisan atmosfer dari yang paling dekat dengan bumi). Arus ini membawa foton lebih cepat dibandingkan dengan arus di dalam zona radiasi.
4. Photosphere
Photosphere adalah sebuah pemisah antara zona inti, zona radiasi dan juga zona konveksi. Bagian photosphere inilah yang dapat dilihat oleh mata manusia. Sinar dan cahaya matahari yang diterima oleh bumi selanjutnya diradiasikan oleh lapisan photosphere. Pelajari juga mengenai ciri-ciri planet jupiter.
Lapisan ini merupakan bagian-bagian matahari yang memancarkan cahaya sangat kuat dan sebagian cahayanya bahkan sampai ke dalam bumi. Suhu yang dimiliki lapisan ini mencapai 6000 derajat celcius. Ketebalan lapisan photoshepere berkisar 500 Km.
5. Kromosfer
Kromosfer (Chromosphere) merupakan sebuah lapisan yang letaknya berada di bagian atas photosphere. Suhu yang dimiliki lapisan ini mencapai 50 ribu derajat celcius. Lapisan ini berada di atas lapisan terdingin dari matahari.
Radius dari Kromosfer adalah 2000 Km yang sebagian besarnya terdiri dari spektrum emisi cahaya dan juga jalur penyerapan. Pada saat terjadi gerhana matahari, barulah lapisan Kromosfer ini akan terlihat oleh manusia. Pada saat gerhana matahari total, Kromosfer akan terlihat sebagai cahaya kemerahan.
6. Korona
Korona merupakan lapisan terluas dari seluruh bagian matahari. Jika dihitung dengan perbandingan maka volume korona sendiri lebih luas dibandingkan dengan volume matahari.
Temperatur yang dimiliki oleh rata-rata lapisan korona ini adalah 1 juta - 2 juta derajat Kelvin namun temperatur ini sewaktu-waktu dapat berubah lebih panas bahkan sampai pada angka 8 juta - 20 juta derajat Kelvin.
7. Heliosphere
Bagian-bagian matahari yang terakhir adalah heliosphere. Bagian ini berada di luar atmosfer matahari yang sangat tipis. Lapisan ini berisi plasma angin matahari.
Gangguan pada Matahari
Gejala-gejala aktif pada matahari atau aktivitas matahari sering menimbulkan gangguan-gangguan pada matahari. Gangguan-gangguan tersebut di antaranya,
1. Gumpalan-Gumpalan pada Fotosfer (Granulasi). Gumpalan-gumpalan ini timbul karena rambatan gas panas dari inti matahari ke permukaan. Akibatnya, permukaan matahari tidak rata melainkan bergumpal-gumpal.
2. Bintik Matahari (Sun Spot). Bintik matahari merupakan daerah tempat munculnya medan magnet yang sangat kuat. Bintik-bintik ini bentuknya lubang-lubang di permukaan matahari di mana gas panas menyembur dari dalam inti matahari, sehingga dapat mengganggu telekomunikasi gelombang radio di permukaan bumi.
3. Lidah Api Matahari. Lidah api matahari merupakan hamburan gas dari tepi kromosfer matahari. Lidah api dapat mencapai ketinggian 10.000 Km. Lidah api sering disebut prominensa atau protuberan. Lidah api terdiri atas massa proton dan elektron atom hidrogen yang bergerak dengan kecepatan tinggi. Massa partikel ini dapat mencapai permukaan bumi.
Sebelum masuk ke bumi, pancaran partikel ini tertahan oleh medan magnet bumi (sabuk Van Allen), sehingga kecepatan partikel ini menurun dan bergerak menuju kutub, kemudian lama-kelamaan partikel berpijar yang disebut aurora. Hamburan partikel ini mengganggu sistem komunikasi gelombang radio. Aurora di belahan bumi selatan disebut Aurora Australis, sedangkan di belahan bumi utara disebut Aurora Borealis.
4. Letupan (Flare). Flare adalah letupan-letupan gas di atas permukaan matahari. Flare dapat menyebabkan gangguan sistem komunikasi radio, karena letusan gas tersebut terdiri atas partikel-partikel gas bermuatan listrik.
Manfaat Energi Matahari Untuk Kehidupan
Energi yang bisa diterima oleh bumi hanya sebagian kecil dari jumlah energi yang dipancarkan oleh matahari. Secara umum, energi matahari bisa dimanfaatkan untuk menjaga kehangatan suhu bumi sehingga bisa tetapi ditinggali manusia dan makhluk hidupnya.
Di siang hari, kadang atau sering kita merasakan suhu yang sangat panas. Panas tersebut asalnya dari energi matahari. Menurut para ahli, pancaran panas matahari bisa mencapai 1.370 Joule/ m2s. Angka tersebut selanjutnya disebut dengan konstanta matahari.
Suhu yang paling tinggi yang bisa kita rasakan di siang hari adalahnya 70% dari panas energi matahari yang sesungguhnya yang dipancarkan ke bumi. Hal ini dikarenakan beberapa energi dari matahari diserap atau dipantulkan kembali oleh atmosfer bumi.
Energi yang dipancarkan oleh matahari ke bumi berbentuk kalor (panas) dan cahaya. Jika energi ini berada dalam keseimbangan, maka seluruh energi yang dipancarkan oleh matahari ke bumi akan sangat bermanfaat tanpa menimbulkan kerugian sedikit pun.
Kita ingat jika semua proses kehidupan makhluk hidup di bumi sangat tergantung dengan adanya energi matahari. Energi yang berasal dari sinar inframerah matahari bisa digunakan untuk menjaga siklus air di permukaan bumi menjadikan manusia dan makhluk hidup lainnya dapat memenuhi keperluan air, terutama untuk tubuhnya. Spektrum cahaya matahari yang memancarkan energi dengan kemampuan membunuh kuman penyakit kulit disebut dengan sinar ultraviolet.
Manfaat lain dari energi matahari berbentuk sinar ultraviolet adalah untuk fotosintesis pada tumbuhan dan sebagian provitamin D yang sangat bermanfaat sebagai pembentukan tulang manusia dan hewan. Sinar ultraviot sebagai spektrum cahaya matahari ini memiliki kelebihan antara lain sama sekali tidak akan menimbulkan dampak negatif.
Dari berbagai sumber
Post a Comment