Logam Tanah Jarang: Pengertian, Sejarah, dan Manfaatnya

Table of Contents
Pengertian Logam Tanah Jarang atau rare earth elements
Rare Earth Elements

Pengertian Logam Tanah Jarang

Logam tanah jarang (rare earth elements) atau unsur logam langka adalah kumpulan 17 unsur kimia pada tabel periodik, terutama 15 lantanida ditambah skandium dan yttrium. Skandium dan yttrium dianggap sebagai logam langka karena sering ditemukan pada deposit-deposit bijih lantanida dan memiliki karakteristik kimia yang mirip dengan lantanida.

Logam Tanah Jarang sering dibagi lagi menjadi 2 klasifikasi di antaranya Logam Tanah Jarang Berat (Heavy Rare Earths) dan Logam Tanah Jarang Ringan (Light Rare Earths). Lanthanum, cerium, praseodymium, neodymium, promethium dan samarium masuk dalam kelompok "Logam Tanah Jarang Ringan".

Sedangkan Yttrium, europium, gadolinium, terbium, dysprosium, holmium, erbium, thulium, ytterbium, dan lutetium merupakan "Logam Tanah Jarang Berat". Meskipun sebenarnya yttrium lebih ringan dari "Logam Tanah Jarang Ringan", tetapi ia tetap masuk dalam kelompok "Logam Tanah Jarang Berat" karena kesamaan asosiasi kimia dan sifat fisiknya.

Meskipun namanya logam langka , tetapi logam-logam ini cukup melimpah jumlahnya di kerak bumi, dengan serium sebagai unsur paling melimpah ke-25 dengan 68 bagian per juta (mirip tembaga). Meski begitu, karena karakteristik geokimianya, logam langka ditemukan pada kondisi sangat tersebar dan sedikit ditemukan dalam jumlah yang banyak, sehingga nilai ekonominya kecil.

Sumber-sumber deposit logam langka yang banyak dan bernilai ekonomis biasanya menyatu menjadi mineral tanah jarang. Mineral pertama yang ditemukan adalah gadolinit, senyawa kimia yang tersusun dari serium, yttrium, besi, silikon, dan unsur lainnya. Mineral ini diekstrak dari sebuah tambang di desa Ytterby di Swedia. Beberapa nama logam langka juga mendapatkan namanya dari lokasi tambang ini

Sejarah Logam Tanah Jarang

Tanah jarang memiliki sejarah yang sangat panjang hingga kemudian diketahui kegunaannya dan diproduksi serta diperdagangkan di pasar internasional.
1. Pra 1960
Permintaan akan unsur tanah jarang pada masa sebelum tahun 1965 masih relatif rendah. Sebab, pada masa itu jumlah produksi barang yang menggunakan bahan baku tanah jarang masih sangat jarang atau sedikit. Selain itu, teknologi yang ada tentu saja belum secanggih sekarang.

Kebutuhan akan tanah jarang pada era pra 1965 sebagian besar dipasok dari deposit placer di Brazil dan India. Sejarah juga mencatat bahwa Afrika Selatan pernah menjadi produsen utama tanah jarang yang mengandung deposit monasit pada tahun 1950-an. Sementara produksi tanah jarang dari tambang Mountain Pass di California hanya sebagian kecil saja, yakni berupa oksida tanah jarang dari karbonatit Prakambrium.

2. Permintaan televisi berwarna
Sebelum tahun 1960, orang-orang hanya bisa menikmati tayangan televisi dalam dua warna saja, hitam dan putih. Seiring dengan perkembangan teknologi pada saat itu, televisi berwarna mulai diperkenalkan dan diluncurkan ke publik pada pertengahan tahun 1960-an. Peluncuran televisi berwarna tersebut mendapat sambutan yang positif dari konsumen, sehingga permintaan akan televisi berwarna meningkat.

Peningkatan permintaan televisi berwarna berimbas pada meningkatnya pula permintaan terhadap unsur tanah jarang. Bahkan, pada tahun tersebut, permintaan terhadap unsur tanah jarang mengalami ‘ledakan’.

Tambang Mountain Pass yang menjadi tambang andalan Amerika Serikat mulai memproduksi europium dari bastnasite dengan komposisi 0,1%. Langkah produksi tersebut menjadikan Tambang Mountain Pass sebagai penghasil logam tanah jarang terbesar di dunia pada saat itu. Kesuksesan tersebut bahkan menempatkan Amerika Serikat sebagai produsen tanah jarang nomor 1 di dunia.

3. Cina mulai memasuki pasar
Untuk menjaga stabilitas pasokan unsur tanah jarang dunia, Cina mulai memasuki pasar dengan memproduksi oksida tanah jarang dalam jumlah besar di awal tahun 1980-an. Usaha yang dilakukan Cina ini meraup kesuksesan, bahkan mampu menggeser posisi Amerika Serikat sebagai produsen terkemuka dunia di awal tahun 1990-an.

Sepanjang tahun 1990-an hingga awal 2000-an, Cina terus meningkatkan produksi dan memperkuat cengkeramannya di pasar oksida tanah jarang dunia. Cina memainkan strategi harga untuk mengalahkan para pesaing dan menguasai pasar. Harga jual tanah jarang produksi Cina sangat rendah, sehingga Tambang Mountain Pass dan tambang-tambang lainnya di seluruh dunia tidak dapat bersaing dan terpaksa menghentikan operasinya.

4. Peningkatan permintaan produk pertahanan dan elektronik konsumen
Pada tahun 2000-an, permintaan dunia akan logam tanah jarang meningkat tajam. Hal ini dipicu oleh inovasi penggunaan unsur tanah jarang yang dirancang menjadi berbagai produk pertahanan, penerbangan, industri, dan elektronik konsumen.

Atas peningkatan permintaan tanah jarang tersebut, Cina tidak tinggal diam. Negeri Panda ini memanfaatkan posisinya yang dominan di pasar tanah jarang dunia dan mulai membatasi ekspor serta membiarkan harga oksida tanah jarang melonjak ke tingkat historis.

5. Cina sebagai konsumen tanah jarang terbesar di dunia
Di pasar tanah jarang dunia, Cina dikenal sebagai produsen nomor 1 di dunia. Faktanya, selain sebagai produsen, Cina juga menjadi konsumen tanah jarang terbesar di dunia. Kebutuhannya akan pasokan unsur tanah jarang mendominasi kebutuhan seluruh dunia. Cina menggunakan logam tanah jarang untuk memproduksi barang-barang elektronik yang ditujukan ke pasar domestik dan ekspor.

Selain Cina, konsumen tanah jarang terbesar kedua ditempati oleh Jepang dan ketiga adalah Amerika Serikat. Kebijakan Cina membatasi ekspor tanah jarang disinyalir untuk mempertahankan sektor manufaktur agar memiliki nilai tambah di pasar internasional.

6. Tambang-tambang tanah jarang baru bermunculan
Pada tahun 2011, unsur tanah jarang mulai diproduksi oleh tambang-tambang di luar Cina. Salah satunya adalah tambang di Australia yang memproduksi oksida tanah jarang. Di tahun-tahun berikutnya, tambang Australia tersebut mampu memasuk sekitar 2 hingga 3% produksi dunia.

Pasokan tanah jarang semakin meningkat dengan beroperasinya kembali Tambang Mountain Pass pada tahun 2012. Aktivitas penambangan tanah jarang tersebut, memicu tambang-tambang di negara lain seperti Brasil, Malaysia, Rusia, Thailand dan Vietnam untuk berproduksi dan bersaing di pasar tanah jarang dunia.

Meski Cina menjadi produsen tanah jarang terbesar di dunia, namun market share yang dikuasainya hanya sekitar 36% saja dari cadangan dunia. Artinya, ada peluang bagi negara lain untuk menjadi produsen besar lainnya, karena Cina tidak menjual unsur tanah jarang di bawah biaya produksi.

Kegunaan Logam Tanah Jarang

1. Segi Teknologi
Rare earth memiliki berbagai manfaat dalam dunia teknologi. Logam tanah jarang ini sering dimanfaatkan sebagai penyempurna produk teknologi. Dalam hal ini, gadget yang sekarang ini kita miliki pun juga membutuhkan logam tanah jarang sebagai lapisan di bagian layarnya.

Selain itu, logam tanah jarang juga dapat dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan neomagnet. Jenis magnet yang satu ini memiliki kekuatan yang lebih besar dari pada jenis magnet yang kita ketahui pada umumnya. Dengan begitu, ada peluang untuk mengembangkan produk dinamo dan juga speaker yang lebih berkualitas dengan adanya neomagnet ini.

2. Segi Otomotif
Tak hanya itu, di dunia otomotif juga mulai dikembangkan mobil hybrid yang dipicu dengan tenaga listrik. Tenaga yang digunakan untuk menggerakkan jenis mobil ini tentunya juga membutuhkan rare earth dalam jumlah yang tidak sedikit. Material logam tanah jarang pun juga sangat penting dalam industri logam karena dianggap mampu menambah kekuatan dan ketahanan dari logam yang sedang ditempa.

3. Segi Militer
Di dunia militer, peralatan yang digunakan untuk berperang memerlukan logam tanah jarang. Berbagai alutsista seperti rudal, satelit, laser, dan berbagai peralatan militer lainnya memerlukan rare earth sebagai komponennya. Peralatan militer yang berupa logam berat juga terkadang diberi campuran logam jenis ini agar semakin kuat.
 

Dari berbagai sumber

Download

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment