La Nina: Pengertian, Penyebab, Proses, Dampak, dan Perbedaannya dengan El Nino

Table of Contents
Pengertian La Nina
La Nina

Pengertian La Nina

La Nina adalah fenomena alam yang menyebabkan udara terasa lebih dingin atau mengalami curah hujan yang lebih tinggi. Nama La Nina diambil dari bahasa Spanyol yang berarti gadis kecil. La Nina ditandai dengan adanya penurunan suhu perairan di bagian tengah dan timur ekuator Samudera Pasifik.

Hal ini berdampak pada perubahan sirkulasi atmosfer seperti intensitas curah hujan di daerah tropis. La Nina dapat menyebabkan peningkatan curah hujan di Asia, Australia, dan Afrika, namun kekeringan di Amerika Selatan. Pada umumnya, La Nina terjadi setiap 3 hingga 7 tahun sekali dan dapat berlangsung 12 hingga 36 bulan.

Penyebab La Nina

Lautan tentu memainkan peran penting dalam cuaca di bumi. Proses terbentuknya awan hingga menjadi hujan terjadi di atas air laut hangat yang menguap. Kemudian, ketika ada angin kencang yang berhembus, air hangat beserta awan dan badai bergerak menuju ke bagian barat.

Dalam kondisi normal, hal tersebut akan menyebabkan cuaca yang normal. Namun, pada saat La Nina terjadi, angin di Samudera Pasifik jauh lebih kuat sehingga mendorong lebih banyak air laut hangat ke barat.

Hal ini menyebabkan massa air dingin di bagian timur Samudera Pasifik bergerak ke atas atau kita kenal dengan upwelling. Sehingga, sering muncul di daerah barat Pasifik, Indonesia, dan Australia Utara yang menyebabkan curah hujan jadi lebih tinggi.

Proses Terjadinya La Nina

Meski sulit diperkirakan, secara umum proses fenomena La Nina terjadi karena kondisi di antaranya,
1. Menguatnya Angin di Samudera Pasifik
Fenomena La Nina terjadi sebagai akibat dari turunnya suhu di permukaan samudera Pasifik bagian timur. Pada saat yang sama, angin pasat timur juga bertiup dan menguat di kawasan samudera Pasifik.

2. Massa Air Hangat Terbawa Arus
Adanya angin kencang yang bertiup di wilayah samudera Pasifik, maka akan massa air hangat akan terbawa ke arah barat samudera Pasifik dalam jumlah yang signifikan.

3. Terjadinya Upwelling
Terbawanya massa air hangat ke wilayah perairan Pasifik barat dalam jumlah besar akan berakibat massa air dingin di Pasifik timur bergerak ke atas dan menggantungkan massa air hangat yang mengarah ke Pasifik barat. Kondisi demikian disebut dengan Upwelling yang terjadi akibat pergantian massa air yang berbeda suhu di perairan laut.

Dampak La Nina

1. Angin pasat timur dan sirkulasi monsoon menguat
2. Curah hujan berkurang di wilayah bagian timur Samudera Pasifik
3. Potensi hujan di bagian barat ekuator Samudera Pasifik

Perbedaan El Nino dan La Nina

1. Perbedaan Dampak
Fenomena El Nino memicu terjadinya kondisi kekeringan untuk wilayah Indonesia secara umum. Sedangkan La Nina, di mana suhu permukaan laut di Samudera Pasifik akan mengalami pendinginan pada bagian tengahnya. Dampak fenomena iklim La Nina ialah meningkatkan curah hujan di wilayah Indonesia secara umum.

2. Perbedaan Suhu
El Nino memiliki suhu permukaan laut yang lebih hangat. Hal ini merupakan pemanasan Samudera Pasifik antara Amerika Selatan dan garis penanggalan waktu Internasional. El Nino berpusat langsung di garis khatulistiwa dan bergerak menuju beberapa derajat garis lintang di kedua sisi khatulistiwa.

Sementara itu, suhu permukaan laut La Nina justru berbeda sebab La Nina memiliki suhu permukaan laut yang lebih dingin dari biasanya. Fenomena ini biasanya terjadi di ekuator antara Amerika Selatan dan garis penanggalan waktu internasional.

Tekanan udara antara El Nino dan La Nina juga berbeda. El Nino memiliki tekanan permukaan udara yang tinggi di Pasifik Barat, sedangkan La Nina mengandung tekanan permukaan udara yang rendah di Pasifik Timur.

3. Dampak angin kepada perubahan musim setiap tahunnya
El Nino dan La Nina juga memiliki perbedaan angin pasat yang bertiup sepanjang tahunnya dari daerah sub-tropis menuju daerah ekuator. Angin El Nino akan bermula ketika angin Samudera Pasifik menjadi tropis dan suhu laut di dunia pun akan menjadi hangat.

Hal ini akan berdampak pada pola musim yang lebih hangat dan kering di Barat Laut Pasifik dan curah hujan juga akan berkurang di Barat Daya Pasifik. Sedangkan, La Nina memiliki angin pasat yang lebih kencang dan suhu laut menjadi lebih dingin dari biasanya.

Angin tersebut berdampak pada musim dingin yang menyebabkan curah hujan di atas rata-rata di Barat Laut Pasifik dan curah hujan di bawah rata-rata normal di Barat Daya Pasifik.

4. Perbedaan perairan laut Samudera Pasifik
Perairan laut di Samudera Pasifik akan lebih hangat airnya ketika fenomena El Nino sedang berkembang. Air hangat tersebut akan mendekati pantai Amerika Selatan yang mengakibatkan berkurangnya upwelling dari perairan dalam laut yang memiliki nutrisi untuk makhluk hidup di laut.

Upwelling sendiri merupakan fenomena di mana air laut lebih dingin dan bermassa jenis lebih besar yang bergerak dari dasar laut ke permukaan, akibat dari pergerakan angin di atas laut. Pergerakan ini umumnya membawa nutrisi yang diperlukan bagi pertumbuhan makhluk hidup di laut.

Berbeda dengan El Nino, La Nina justru meningkatkan upwelling di perairan laut melalui air dingin yang dihasilkan dari fenomena La Nina ini.

5. Efek yang ditimbulkan dari El Nino dan La Nina
Fenomena iklim El Nino dan La Nina yang terjadi di bumi ini tentu meninggalkan efek bagi seluruh negara dunia. Efek yang ditimbulkan dari El Nino ialah perbedaan iklim di Brasil Timur dan Selatan, kekeringan di beberapa negara Afrika, dan musim dingin yang hangat di bagian utara Amerika Serikat.  

Selain itu, dampak El Nino terhadap Indonesia ialah kekeringan atau hujan sedikit di seluruh wilayah Indonesia. Hal ini juga dialami oleh India, Filipina, dan juga Australia.

Sedangkan La Nina menimbulkan efek yang berbeda sebab ia menghasilkan hujan deras di wilayah Indonesia dan India.  Bahkan biasanya Australia mengalami banjir besar saat fenomena La Nina sedang berkembang di dunia.
 

Dari berbagai sumber

Baca Juga: El Nino: Pengertian, Peristiwa, Ciri, Dampak, dan Perbedaannya dengan La Nina

Download

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment