Kerak Benua: Pengertian dan Perbedaannya dengan Kerak Samudera
Kerak Benua |
Pengertian Kerak Benua
Kerak benua adalah lapisan batuan beku, batuan sedimen, dan batuan metamorf yang membentuk benua dan daerah dangkal dasar laut di dekat pantai, yang dikenal sebagai paparan kontinental. Batuan di lapisan ini terdiri dari granit berwarna terang yang kaya akan mineral dan unsur seperti aluminium, oksigen, juga silikon.
Kerak benua memiliki kepadatan sekitar 2,6 g / cm3 yang membantu sebuah benua untuk eksis di suatu area yang luas. Kerak benua kurang padat dibandingkan bahan mantel bumi (kepadatan sekitar 3,3 g/cm3), yang terdiri dari batuan mafik. Kerak benua juga kurang padat dari kerak samudera (kepadatan sekitar 2,9 g/cm3), meskipun jauh lebih tebal, sebagian besar 25-70 Km dibandingkan rata-rata ketebalan laut sekitar 7-10 Km.
Sekitar 40% dari permukaan bumi kini dilapisi dengan kerak benua, dengan komposisi sekitar 70% dari volume kerak bumi.
Pengertian kerak benua adalah bagian dari kerak bumi yang membentuk permukaan bumi (daratan). Faktanya, sekitar 40% permukaan bumi terdiri dari lapisan ini.
Perbedaan Kerak Benua dan Samudera
Perbedaan pertama antara kedua lapisan ini adalah komposisi batuannya. Kerak samudera terutama tersusun atas batu basalt gelap yang kaya akan mineral dan unsur seperti silikon dan magnesium. Sebaliknya, kerak benua terdiri dari batu granit berwarna terang yang penuh dengan unsur seperti oksigen dan silikon.
Perbedaan komposisi antara mantel dan dua lapisan kerak ini dipertahankan oleh proses yang dikenal sebagai pencairan parsial. Pada dasarnya, ketika batuan mulai meleleh (tetapi tidak meleleh sepenuhnya), beberapa mineral dan unsur akan hilang oleh lelehan batuan tersebut sementara beberapa yang lainnya dipertahankan.
Akibatnya, lapisan yang berada di bawah batuan yang meleleh sebagian akan membentuk mineral dan unsur baru, sehingga membuat lapisan itu lebih padat daripada yang di atasnya.
Perbedaan lainnya juga dapat terlihat dari kepadatan dua lapisan ini. Kerak samudera memiliki kepadatan yang lebih tinggi daripada kerak benua yang lebih ringan, karena kerak benua sifatnya mengapung di atas kerak samudera. Kerak benua memiliki kepadatan sekitar 3,0 g / cm3 dibandingkan dengan kerak benua yaitu 2,6 g / cm3. Selain itu, kerak benua jauh lebih tebal dibandingkan kerak samudera.
Selain itu, perbedaan keduanya yaitu bahwa umur kerak benua lebih tua daripada kerak samudera. Fakta ini dapat dengan mudah dijelaskan berdasarkan proses daur ulang yang terjadi pada kerak samudera, sedangkan pada kerak benua tidak terjadi proses daur ulang. Akibatnya, ini memastikan bahwa kerak samudera akan selalu lebih muda secara geologis.
Baca Juga: Kerak Samudera: Pengertian dan Perbedaannya dengan Kerak Benua
Dari berbagai sumber
Post a Comment