Kekeringan: Pengertian, Penyebab, Klasifikasi, Dampak, Upaya Menanggulangi, dan Negara yang Sering Kekeringan

Table of Contents
Pengertian Kekeringan
Kekeringan

Pengertian Kekeringan

Kekeringan adalah kondisi kekurangan pasokan air pada suatu daerah dalam masa yang berkepanjangan. Kekeringan biasanya terjadi bila suatu wilayah secara terus-menerus mengalami curah hujan di bawah rata-rata. Musim kemarau yang panjang akan menyebabkan kekeringan karena cadangan air tanah akan habis akibat penguapan (evaporasi), transpirasi, ataupun penggunaan lain oleh manusia.

Kekeringan dapat menjadi bencana alam apabila mulai menyebabkan suatu wilayah kehilangan sumber pendapatan akibat gangguan pada pertanian dan ekosistem yang ditimbulkannya. Dampak ekonomi dan ekologi kekeringan merupakan suatu proses sehingga batasan kekeringan dalam setiap bidang dapat berbeda-beda. Namun, suatu kekeringan yang singkat tetapi intensif dapat pula menyebabkan kerusakan yang signifikan.

Penyebab Kekeringan

1. Musim Kemarau Terlalu Lama
Penyebab umum terjadinya kekeringan adalah musim kemarau yang sangat panjang. Saat musim kemarau, curah hujan akan menurun drastis dari biasanya. Rata-rata di Indonesia musim kemarau terjadi antara 3 bulan hingga 6 bulan. Namun jika kemarau melebihi 6 bulan maka ketersediaan sumber air tanah yang pada tahun-tahun sebelumnya akan terjadi kekurangan.

Jika musim kemarau telah melewati batas waktu tertentu dari biasanya. Maka masyarakat akan berupaya untuk mengurangi penggunaan air, karena khawatir sumber air yang ada tidak akan mencukupi.

2. Tidak Ada Daerah Resapan
Kekeringan juga dapat disebabkan jika di dalam tanah sudah tidak ada lagi cadangan air. Agar tanah dapat menyimpan air, maka di atasnya dibutuhkan pohon-pohon yang berguna untuk menyerap air hujan kemudian menyimpannya sebagai air tanah.

Daerah-daerah yang masih asri umumnya memiliki cadangan air tanah yang lebih banyak daripada daerah gundul tanpa pepohonan. Pohon-pohon ini tidak hanya berfungsi untuk mengikat air, namun juga sebagai sumber oksigen, mencegah erosi dan lain sebagainya.

3. Penggunaan Air Berlebihan
Penggunaan air di luar batas kewajaran dapat menyebabkan kekeringan. Air yang digunakan tanpa memperhitungkan kecukupan sumber air untuk melewati musim kemarau akan menimbulkan kekurangan cadangan air pada bulan puncak kemarau. Oleh karena itu, penghematan harus dilakukan, misalnya dengan mandi menggunakan shower dan bukan menggunakan gayung.

4. Sumber Mata Air Menghilang
Berkurangnya atau hilangnya mata air dapat disebabkan oleh berbagai hal, antara lain perubahan iklim, penebangan hutan, keringnya sungai bawah tanah dan lain-lain. Jika sumber mata air seperti sumur telah kering, umumnya masyarakat akan membeli air atau mengambil air ke sumber-sumber lain dengan menempuh jarak yang jauh.

5. Sumber Mata Air Jauh
Ketika masyarakat bergantung terhadap sumber mata air untuk memenuhi kebutuhan air sehari-hari. Maka jika terjadi kekeringan pada sumber yang biasa diambil tersebut, masyarakat tidak dapat lagi memperoleh sumber air. Oleh karena itu, masyarakat setempat akan mencari sumber mata air lain yang bisa saja jaraknya berkali-kali lipat.

6. Tidak Ada Penampungan Air
Air merupakan kebutuhan dasar makhluk hidup. Pada daerah yang kerap mengalami kekeringan, umumnya akan membuat penampungan air secara swadaya di tiap RT. Penampungan air tersebut ditujukan sebagai cadangan air bersih ketika musim kemarau tiba.

Klasifikasi Kekeringan

1. Kekeringan Ilmiah
a. Kekeringan meteorologis adalah kondisi ketiadaan air yang berkaitan dengan jumlah curah hujan di bawah rata-rata normal dalam satu musim
b. Kekeringan hidrologis adalah kekeringan yang berkaitan dengan kurangnya pasokan air permukaan dan menurunnya ketersediaan air tanah
c. Kekeringan pertanian adalah peristiwa yang berhubungan dengan kandungan air di dalam tanah yang mengalami kekurangan, sehingga tidak cukup memenuhi kebutuhan tanaman tertentu pada periode waktu tertentu pada wilayah yang luas
d. Kekeringan sosial ekonomi adalah kondisi kurangnya air yang berkaitan dengan pasokan komoditi ekonomi kurang dari kebutuhan normal, sebagai akibat dari kekeringan meteorologi, hidrologi, dan pertanian

2. Kekeringan Antropogenik
a. Kekeringan antropogenik terjadi karena melanggar aturan yang telah dibuat, seperti penggunaan air lebih besar dari ketersediaan air
b. Selain itu, juga disebabkan kerusakan kawasan tangkapan air dan hilangnya sumber-sumber air akibat perbuatan manusia

Dampak Kekeringan

Beberapa dampak kekeringan dapat dirasakan langsung maupun tidak langsung di antaranya,
1. Kurangnya sumber air minum
Salah satu dampak dari kekeringan yang paling berbahaya adalah kurangnya sumber air minum. Minum merupakan kegiatan pengisian cairan ke dalam tubuh manusia dan makhluk hidup lainnya. Tubuh makhluk hidup sangat membutuhkan yang namanya air, maka dari itulah harus selalu minum.

Manusia tidak akan bertahan tanpa adanya makanan dan minuman. Mungkin saja manusia masih bisa bertahan hidup jika tidak makan selama beberapa hari. Namun percayalah manusia tidak akan bisa hidup tanpa minum.

Ketahanan manusia tanpa minuman hanyalah sebentar saja, tidak seperti tahannya manusia terhadap makanan. Jika kekeringan terjadi, maka persediaan air minum masyarakat juga akan terancam. Dan hal ini tentu saja akan mengancam kehidupan masyarakat.

Beruntung akhir- akhir ini air minum dapat kita peroleh dengan membeli air mineral di toko- toko. Namun hal ini tetap haris kita waspadai, mengingat tidak semua orang meminum air mineral.

2. Kurangnya sumber air untuk memenuhi kebutuhan sehari- hari
Selain kebutuhan akan air minum menjadi kurang, kebutuhan air untuk memenuhi kebutuhan sehari- hari juga akan kurang. Tidak dapat dipungkiri bahwa dalam kehidupan sehari- hari kita sangat membutuhkan air, baik untuk mandi, memasak, mencuci, buang air, dan sebagainya. Percayalah, manusia tidak akan bisa hidup tanpa air.

Akan sangat sulit bagi manusia untuk menemukan pengganti air untuk memenuhi kebutuhan  sehari- hari. Maka masyarakat rela untuk mengeluarkan sejumlah mahal uang untuk membeli air hanya demi memenuhi kebutuhan sehari- hari. Peristiwa kekeringan sungguh benar- benar membuat masyarakat menjadi mengeluarkan uang lebih banyak daripada biasanya.

3. Tanaman menjadi mati
Salah satu dampak dari kekeringan adalah membuat tanaman di sekitar tempat tinggal menjadi mati. Matinya tanaman dapat berakibat buruk bagi kehidupan manusia. pohon mempunyai kemampuan untuk menghasilkan oksigen, mengurangi polusi udara, dan lain sebagainya. Begitulah akhirnya bahwa tanaman di sekitar kita akan mati apabila tidak ada air.

Tanaman selain menjadi sumber oksigen, juga menjadi sumber makanan bagi manusia. Ketika tanaman menjadi mati maka sumber makanan bagi manusia juga telah hilang. Bukan hanya manusia saja, namun juga binatang. Beberapa tanaman akan sangat cepat mati karena kekeringan. Namun ada beberapa tanaman yang bisa bertahan dalam kekeringan, misalnya adalah rerumputan.

4. Banyak binatang yang akan mati
Selain tanaman, binatang juga akan mati karena peristiwa kekeringan. Binatang seperti manusia yang membutuhkan air minum untuk mempertahankan hidupnya. Ketika persediaan air semakin menipis maka binatang akan kekurangan air minum. Dan ketika kekurangan air minum maka binatang akan mencari ke mana-mana.

Jika tidak menemukan sumber air, maka binatang akan mati setelah beberapa lama tidak minum. Dengan demikian sudah sangat jelas bahwa dampak dari kekeringan ini memang sangat berbahaya, yakni menyebabkan nyawa makhluk hidup melayang.

5. Kelaparan massal
Akibat yang sangat mengerikan lainnya dari kekeringan adalah terjadinya kelaparan massal. Apabila masalah air minum masih bisa diatasi dengan membeli air mineral, maka lain halnya dengan ketersediaan pangan nasional.

Kekeringan yang melanda suatu negara misalnya, akan membuat masyarakat negara tersebut menjadi kelaparan. Hal ini karena sumber pangan mereka telah mati. Tanaman pertanian, perkebunan dan lainnya tidak akan bertahan lama tanpa adanya air yang dapat menyirami mereka.

Dengan matinya tanaman- tanaman tersebut maka manusia akan kehilangan sumber makanannya dan mereka akan menjadi lapar. Jika di berbagai penjuru negeri telah mengalami kelaparan, maka lama- kelamaan masyarakat akan mengalami kematian massal.

Hal ini akan menjadi bencana yang sungguh mengerikan. Bahkan ada cerita bahwa di satu negara konflik di Timur Tengah. Ketika banyak pengungsi tidak mempunyai air untuk minum di tengah padang pasir, para ibu rela mengiris tangan mereka dan meminumkan darah mereka untuk anak- anak mereka agar mereka tidak kehausan dan bisa bertahan hidup.

6. Lingkungan menjadi kotor
Dampak dari kekeringan yang lainnya adalah lingkungan menjadi kotor. Air mempunyai fungsi atau manfaat yang sangat banyak, salah satunya membuat lingkungan menjadi kotor. Salah satu sifat air adalah mengalir yang dapat menghanyutkan berbagai kotoran. Apabila air saja tidak ada, maka bagaimana untuk menghilangkan kotoran yang ada di lingkungan?

Sebagai contoh jika ada kotoran hewan di lantai. Jika ada air, maka kita bisa menyiramnya dengan air, kemudian mengepel lantai hingga lantai menjadi bersih. Nah, apabila air saja tidak ada maka bagaimana kita akan membersihkan kotoran tersebut? Ini barulah contoh satu, masih banyak contoh lainnya tentang membersihkan lingkungan dengan air.

7. Timbul banyak bibit penyakit
Kekeringan juga dapat menimbulkan berbagai macam bibit penyakit. Penyakit- penyakit ini timbul karena sangat sedikitnya air. Ketika kekeringan, air sangat terbatas dan kemungkinan air untuk mandi sangat sedikit. Paling tidak manusia hanya bisa mandi satu kali sehari. Ketika manusia saja jarang mandi, maka akan timbul banyak sekali jenis penyakit.

Penyakit yang paling banyak terjadi atau timbul adalah penyakit kulit. Banyak penyakit kulit yang akan timbul karena kekeringan, seperti gatal- gatal, jamur, dan lain sebagainya. Biasanya penyakit kulit ini juga akan terlihat menjijikkan karena berbau dan menular.

8. Munculnya binatang- binatang aneh
Saat kekeringan, beberapa binatang yang aneh dan jarang kita lihat akan muncul di hadapan kita. binatang- binatang yang biasanya muncul ketika kekeringan adalah serangga, baik serangga terbang maupun melata.

Di Afrika, benua yang tandus dan paling sering terjadi kekeringan terdapat binatang- binatang serangga yang mungkin tidak banyak ditemukan di Indonesia. Selain binatang- binatang serangga terbang, masih banyak lagi binatang yang akan muncul akibat kekeringan.

Upaya Penanggulangan Kekeringan

Beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk menanggulangi kekeringan ini di antaranya,
1. Menanam banyak pohon
Salah satu cara untuk dapat menanggulangi kekeringan adalah banyak menanam pepohonan. Seperti yang kita tahu bahwa salah satu fungsi pohon adalah menyerap dan kemudian menyimpan air di dalam akarnya.

Suatu saat air yang tersimpan di bawah akar pohon dan disebut dengan air tanah  ini akan dapat digunakan di kemudian hari ketika musim kemarau tiba. seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa daerah yang mempunyai banyak pohon akan lebih banyak mempunyai air daripada daerah yang kurang pohon.

2. Membuat bendungan
Solusi kedua untuk menanggulangi kekeringan adalah dengan membuat bendungan. Bendungan merupakan salah satu cara untuk membuat air sungai tersimpan (terbendung) sehingga suatu saat dapat digunakan ketika masyarakat kekurangan air. Bendungan juga digunakan untuk mengairi sawah.

3. Menggunakan air dengan sewajarnya
Dan salah satu solusi yang dapat kita lakukan dan dimulai dari diri sendiri adalah menghemat penggunaan air. Air yang merupakan sumber daya alam harus kita hemat dan penggunaannya hanya sewajarnya saja, jangan berlebihan.

Negara yang Sering Kekeringan

Di dunia terdapat beberapa negara yang sering mengalami kekeringan setiap tahun di antaranya,
1. Negara Djibouti
Bagi negara yang berada di benua Afrika ini, air merupakan suatu hal yang sangat langka dan berharga. Hal ini disebabkan karena Djibouti tidak memiliki sumber air tanah permukaan permanen seperti sungai atau danau air tawar.

Negara ini sangat mengandalkan sumber air bawah tanah yang tentu saja berasal dari proses infiltrasi air hujan. Namun beberapa tahun belakangan curah hujan tidak turun di negara ini sehingga menimbulkan masalah baru berupa kekeringan.

Tingkat curah hujan yang turun hanya sekitar setengah dari jumlah rata-rata normal. Hal ini juga berdampak terhadap ketersediaan air bawah tanah yang terus mengalami penurunan.

Dampak kekeringan juga menyebabkan banyak penduduk Djibouti khususnya yang tinggal di pedesaan kehilangan mata pencaharian salah satunya adalah penggembala ternak. Sehingga tidak sedikit penduduk yang memutuskan pergi ke kota-kota besar untuk mencari perlindungan dan pekerjaan untuk memenuhi kebutuhan hidup.

2. Negara Ethiopia
Kekeringan yang terjadi di negara Ethiopia menyebabkan sekitar lebih dari 7 juta orang terancam kelaparan. Kekeringan yang melanda Ethiopia hampir merata di setiap wilayah.

Tidak heran jika banyak tanaman pangan yang tidak dapat dipanen ketika sedang musim kemarau kering. Diketahui jika negara Ethiopia merupakan salah satu negara di Afrika yang rawan akan bencana kekeringan karena intensitas curah hujan yang rendah.

Untuk mengatasi masalah kelaparan akibat kekeringan ini, banyak warga Ethiopia meminta bantuan makanan ke berbagai pihak. Hal tersebut terpaksa dilakukan karena negara tidak mampu memberi makan penduduknya sendiri akibat curah hujan yang rendah.

3. Negara Kenya
Kekeringan yang melanda Kenya mengakibatkan berkurangnya makanan dan sumber air yang dikonsumsi tidak hanya manusia namun juga hewan ternak. Menurut pemerintah setempat, kekeringan di Kenya lebih berbahaya dibandingkan dengan pandemi Covid-19.

Kekeringan di Kenya disebabkan adanya perubahan iklim yang cukup ekstrem. Beberapa kawasan yang dahulu menjadi tempat ternak-ternak mencari pangan, kini telah berubah menjadi kering.

Curah hujan yang rendah mengakibatkan padang rumput kering dan tidak sedikit ternak yang mati akibat kehausan ataupun kelaparan. Bahan pangan yang tersedia juga sangat mahal harganya, bahkan meningkat lebih dari 80 persen.

Sebelumnya pada tahun 2016, negara ini pernah mengalami kekeringan parah akibat El-Nino yang menyebabkan permukaan air laut di Samudera Pasifik yang menghangat, gagal panen sehingga harga pangan semakin tinggi.

4. Negara Somalia
Setiap tahun kekeringan selalu terjadi di negara Somalia. Banyak masyarakat Somalia kesulitan untuk memperoleh air bersih. Jikapun ada harganya sangat mahal dan hanya dapat ditemukan di kota-kota besar saja.

Kekeringan yang melanda Somalia berdampak pada meningkatnya kasus kelaparan yang menjadi sebuah masalah kemanusiaan berskala besar. Banyak lahan pertanian yang tidak dapat ditanami oleh tanaman pangan karena tidak adanya air sehingga banyak warga Somalia kelaparan.

Tidak berhenti sampai di situ saja, munculnya beragam jenis penyakit seperti diare, kolera, dan malnutrisi akut menjadi masalah yang harus dihadapi oleh masyarakat Somalia.

5. Texas
Texas adalah sebuah negara bagian di Amerika Serikat yang cukup sering mengalami bencana kekeringan. Bahkan kekeringan di Texas telah berlangsung sangat lama sejak tahun 1950-an. Kekeringan yang terjadi pada tahun 2011 membuat para peternak sapi melakukan lelang terhadap sapi-sapinya. Tidak tanggung-tanggung para peternak menjual separuh dari sapi-sapi yang mereka miliki.

Hal ini disebabkan banyak rumput yang mengering serta harga jerami yang mengalami kenaikan hingga lima kali lipat. Bahkan pada tahun 2012 dianggap sebagai kekeringan terparah sepanjang sejarah Texas. Tercatat ada sekitar 5,6 juta pohon mati akibat kekeringan yang mengakibatkan sebanyak 10 persen hutan kota musnah.

Kekeringan juga menyebabkan kebakaran di beberapa tempat. Tidak hanya itu, produksi ternak dan hasil pertanian juga mengalami hambatan. Secara keseluruhan kekeringan menyebabkan kerugian negara hingga lebih dari 5 miliar dolar AS.

Menurut para ahli cuaca Texas, kekeringan ini dapat berlangsung hingga satu dasawarsa bahkan lebih. Jika terus begitu, bukan tidak mungkin negara akan terus mengalami kerugian setiap tahun.
 

Dari berbagai sumber

Download

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment