Kaldera: Pengertian, Proses Pembentukan, Tipe, dan Kaldera di Indonesia
Kaldera |
Pengertian Kaldera
Kaldera dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah kawah gunung berapi yang sangat besar, terjadi karena peledakan atau runtuhnya bagian puncak gunung berapi. Kata "kaldera" berasal dari bahasa Spanyol, yang artinya wajan. Kaldera sebagai fitur vulkanik yang terbentuk dari jatuhnya tanah setelah letusan vulkanik. Contoh di Indonesia adalah danau Toba yang berawal dari letusan gunung purba.
Menurut ilmu geologi, kaldera adalah kawah vulkanik yang terbentuk akibat letusan besar (eksplosif) gunung berapi, serta runtuhnya batuan penyangga ke dalam dapur magma. Banyaknya volume magma yang mendesak ke luar akan menghasilkan retakan batuan penyangga gunungapi, sehingga pada saatnya batuan tersebut akan runtuh hingga meninggalkan jejak berupa lubang besar atau biasa disebut juga dengan kawah vulkanik.
Proses Pembentukan Kaldera
Setelah terjadinya erupsi atau letusan yang berasal dari gunung berapi. Terdapat ruang kosong di dalam magma yang berukuran cukup besar. Selain akibat letusan, lubang atau ruang kosong tersebut juga bisa disebabkan oleh pergerakan magma di bawah permukaan.
Lapisan batuan yang berfungsi sebagai penyangga tersebut membentuk atap dapur magma. Namun, lapisan batuan tersebut runtuh dan membentuk sebuah kawah yang besar ukurannya.
1. Erupsi Besar
Kaldera terbentuk akibat telah habis dan kosongnya magma yang berada di dalam dapur magma. Hal ini disebabkan telah terjadi erupsi yang cukup besar. Dikeluarkannya seluruh material berupa gas –gas, magma dan material lain dari dalam gunung. Sehingga pada akhirnya terjadi kekosongan pada dapur magma. Ruang kosong tersebut diisi oleh material – material lain yang berada di atasnya dengan cara runtuh ke dalam ruang kosong tersebut.
2. Erupsi Kecil
Tidak hanya erupsi besar saja. Proses terjadinya kaldera bisa juga disebabkan oleh erupsi kecil. Ketika terjadi pengeluaran lava di bagian lain atau sisi samping dari gunung berapi, maka akan tercipta jalur pengeluaran lava. Lava yang keluar tersebut juga berdampak pada pengosongan ruang di dalam dapur magma. Kosongnya bagian tersebut menyebabkan amblesnya lapisan batuan di atasnya akibat gaya gravitasi sehingga terciptalah kaldera.
Tipe Kaldera
1. Berdasarkan Letusan
a. Kaldera akibat letusan
Sebagian besar kaldera terbentuk akibat dari letusan. Di Indonesia terdapat lebih dari 5 kaldera yang terbentuk akibat letusan gunung berapi. Kaldera tersebut yaitu kaldera Danau Toba (meletus 73.000-75.000 tahun lalu), kaldera Gunung Rinjani (1287), kaldera Gunung Tambora (1815), kaldera Gunung Krakatau (1883), dan kaldera Gunung Batur (1926). Sedangkan di luar negeri terdapat kaldera yang cukup terkenal yaitu Yellowstone (Amerika), Taupo (Selandia Baru), Aira (Jepang) dan Campi Flegrei (Italia).
b. Kaldera bukan akibat letusan
Kaldera ini berada di gunung api perisai Kilaluea dan Mauna Loa yang terdapat di Hawai. Magma yang keluar dari kedua gunung ini bersifat basal dan kandungan silika yang cukup rendah. Magma yang mengalir keluar tidak terlalu kental, dan saat magma keluar terjadi ruang kosong di kantung magma. Karena magma yang keluar tersebut mengalir, maka kaldera yang terbentuk terkenal dengan sebutan kaldera susutan.
2. Berdasarkan Proses Pembentukan
a. Crater Lake Caldera
Kaldera ini terbentuk akibat ledakan yang terjadi pada gunung berapi yang akhirnya runtuh. Seiring berjalannya waktu, bagian yang runtuh tersebut terisi oleh air atau salju. Salah satu contoh kaldera ini yaitu Crater Lake di Oragon. Saat itu Gunung Mazama meletus sekitar 7.700 tahun yang lalu dan akhirnya kaldera tersebut terisi oleh air yang sangat banyak. Danau kaldera ini memiliki kedalaman 1.932 kaki dan menjadi danau terdalam di Amerika Serikat dan urutan ke 9 di dunia.
b. Shield Volcano Caldera
Kaldera ini terbentuk akibat adanya satu kali ledakan, erupsi yang masif, dan pelepasan magma gunung berapi yang berbeda waktu. Hal ini mengakibatkan terbentuknya kaldera yang berukuran kecil dengan bentuk yang berbeda. Bagian sisi juga berbentuk hampir bertingkat. Kaldera ini bisa ditemukan di Kepulauan Galapagos.
c. Resurgent Caldera
Kaldera ini terbentuk dari satu gunung berapi dan terdapat dapur magma di banyak titik di sekitar area yang telah runtuh. Dapur magma bisa tersebar di dalam area yang sangat luas dan membentuk kaldera dengan diameter 9 sampai 62 mil. Dari struktur gunung api, ini adalah yang paling besar. Contoh dari kaldera ini yaitu Taman Nasional Yellowstone. Taman Nasional Yellowstone ini sekitar 50 mil dengan kolam air panas dan air mancur panasnya.
Kaldera di Indonesia
1. Gunung Toba Purba. Bekas letusan supernya membentuk kaldera besar yang kini menjadi Danau Toba dengan Pulau Samosir di tengahnya
2. Gunung Batur Purba. Gunung yang terletak di Bali ini melahirkan anak Gunung Batur dan Danau Batur karena letusan dahsyatnya
3. Gunung Bromo Purba. Gunung ini meletus ribuan tahun lalu dan melahirkan anak Gunung Bromo yang kini masih aktif
4. Gunung Tambora. Kaldera Tambora ini memiliki keindahan yang cukup unik karena bentuknya yang rapi dan mirip wajan
5. Gunung Samalas. Gunung ini meletus pada tahun 1257, lalu berubah nama menjadi Gunung Rinjani dan melahirkan Danau Segara Anak yang indah
6. Gunung Raung. Kalderanya berbentuk bundar, namun sangat curam untuk didaki. Hati-hati kalau mau ke sini!
7. Gunung Ijen. Keindahan danau kawah yang ada di dalamnya sangat populer dan mendunia!
8. Gunung Papandayan. Walaupun kalderanya tidak berbentuk, di dalamnya terdapat beragam kekayaan alam
9. Gunung Kelimutu. Di dalam kalderanya terdapat 3 danau kawah terpisah yang warnanya pun berbeda-beda.
Dari berbagai sumber
Post a Comment