Hutan Buatan: Pengertian, Ciri, Jenis, Contoh, Manfaat, dan Dampak Negatifnya
Hutan Buatan |
Pengertian Hutan Buatan
Hutan buatan adalah salah satu jenis hutan yang sengaja di buat oleh manusia sesuai dengan tujuan dari pembuatan hutan ini sendiri. Meski demikian, hutan jenis ini tetap dapat memenuhi fungsi sebagai salah satu bagian dari pemenuhan siklus kebutuhan manusia.
Ciri Hutan Buatan
Ciri khusus hutan buatan di antaranya,
1. Memiliki karakteristik homogen, baik dilihat dari segi jenis tanaman, umur tanaman, serta metode penanamannya.
2. Perkembangannya dapat dikontrol oleh manusia
3. Bisa berada di tengah-tengah atau sekitar pemukiman warga
4. Tata letak tanaman tampak lebih rapi daripada hutan alami
5. Hasil hutan berupa kayu maupun non kayu biasanya dimanfaatkan untuk kepentingan industri
6. Fauna atau binatang yang hidup di hutan buatan jenisnya tidak banyak dan tidak bervariasi seperti hutan alami
Jenis Hutan Buatan
Terdapat beberapa jenis hutan buatan di antaranya,
1. Hutan karet
2. Hutan pinus
3. Hutan sengon
4. Hutan Tusam
5. Hutan Jati
6. Hutan Mlanding
7. Dsb.
Contoh Hutan Buatan
Beberapa contoh dari hutan buatan di antaranya,
1. Hutan kota
Hutan kota adalah salah satu dari beberapa contoh hutan buatan yang bisa kita temui. Hutan yang satu ini bisanya terletak di dalam pusat kota maupun pada pinggiran kota. Fungsi dari hutan kota ini sendiri selain sebagai lokasi wisata, juga merupakan sebuah kawasan konservasi.
Sebagaimana yang telah kita ketahui bahwa hutan kota termasuk dalam kawasan terbuka hijau, yang oleh pemerintah Indonesia telah diatur ke dalam undang-undang yang ada. Setiap kota seharusnya memiliki setidaknya 30% ruang terbuka hijau pada setia daerahnya. Tentang peraturan ini dapat kita temukan dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 63 Tahun 2002 Tentang Hutan Kota.
Keberadaan dari hutan kota maka sedikit banyak akan dapat mengurangi tingkat polusi dalam kota. Selain dapat mengurangi tingkat polusi dan sangat berpotensi sebagai destinasi wisata. Hutan kota juga sangat bermanfaat dalam mengurangi efek buruk yang dapat ditimbulkan oleh anomali cuaca yang tak tentu.
Selama ini kita banyak mengenal beberapa jenis hutan kota yang ada di Indonesia. Salah satu hutan kota yang cukup terkenal adalah Kebun Raya Bogor yang terletak di Daerah Bogor, Jawa Barat.
2. Hutan Tanaman Industri
Adanya hutan buatan juga menambah deretan dari fungsi dan manfaat hutan yang bisa di dapatkan. Salah satu contoh hutan buatan yang ada adalah Hutan Tanaman Industri. Hutan jenis ini dapat dimasukkan kedalam jenis hutan produksi yang cukup penting. Hutan Tanaman industri sendiri biasanya lebih banyak ditanaman oleh pihak swasta.
Biasanya jenis hutan tanaman industri sendiri termasuk ke dalam golongan hutan homogen. Hal tersebut dikarenakan sangat minimnya jenis tumbuhan yang ditanam. Pada hutan ini, tanaman yang banyak di temukan adalah jenis tanaman tahunan yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Kita akan banyak menemukan hutan jenis ini di Pulau Sumatra, Kalimantan dan beberapa daerah Papua.
3. Hutan Rakyat
Hutan rakyat adalah salah satu contoh hutan buatan yang berikutnya. Hutan ini adalah hutan yang dibangun dan dikelola oleh rakyat secara swadaya. Biasanya hutan jenis ini akan tumbuh dan ditanam di atas lahan tanah milik maupun tanah adat. Hutan rakyat bisa digolongkan sebagai hutan heterogen, jenis tanaman yang ada lebih banyak dan bervariasi.
Fungsi dari hutan ini sendiri sangat beragam, ada yang akan berfungsi sebagai hutan produksi dan ada juga yang akhirnya berubah menjadi sebagai hutan wisata. Namun, beberapa dari hutan rakyat yang ada kebanyakan menjadi sebuah hutan produksi yang digunakan untuk menopang perekonomian masyarakat sekitar.
Hutan rakyat sendiri dapat dibagi menjadi beberapa golongan utama seperti Hutan Milik, Hutan adat dan hutan Kemasyarakatan. Setiap jenis hutan tersebut memiliki fungsi dan cirinya masing-masing . Namun, persamaan yang dimilikinya adalah tetap digunakan untuk kesejahteraan dari masyarakat sendiri.
Manfaat Hutan Buatan
Manfaat yang diperoleh dari hutan buatan tidak dapat lepas dari tujuan pembentukan hutan ini. Sebab, hutan ini dibuat untuk tujuan tertentu baik bagi manusia serta makhluk hidup lainnya.
1. Penyeimbang Alam
Tujuan dan manfaat yang dapat diperoleh dari pembentukan hutan non alami adalah sebagai penyeimbang alam, terutama jika hutan dibangun pada kawasan perkotaan.
Kawasan perkotaan yang padat dan erat berkaitan dengan pencemaran menyebabkan kualitas lingkungan hidup semakin rendah. Oleh sebab itu, kondisi lingkungan perkotaan perlu dinetralisir dengan oksigen serta kualitas air tanah. Manfaat tersebut dapat diperoleh dengan adanya hutan buatan.
2. Reboisasi / Penghijauan
Reboisasi adalah rangkaian kegiatan penghijauan yang dilakukan pada kawasan hutan atau daerah yang akan difungsikan menjadi kawasan hutan. Kegiatan reboisasi dilakukan pada areal hutan yang telah rusak atau kawasan non-hutan yang akan dijadikan menjadi kawasan hutan. Manfaat dari penghijauan ini adalah pembersihan kotoran-kotoran alam dan zat-zat tidak terpakai yang bersumber dari kegiatan manusia.
3. Bahan Baku Industri Kehutanan
Hutan buatan memiliki ciri berupa pepohonan homogen. Hutan jati dan hutan mahoni merupakan salah satu jenis hutan yang memberi pasokan bahan baku industri kehutanan. Manfaatnya diambil dari hasil kayu dan non kayu. Seperti kayu untuk bahan produksi meubel atau furniture, serta non kayu seperti getah, madu, dan sebagainya.
4. Objek Wisata
Hutan buatan juga bermanfaat untuk saran rekreasi dan obyek wisata. Karena dibuat oleh manusia, biasanya hutan ini memiliki tata letak dan estetika yang baik, seperti kerapian, jenis tanaman, dan sebagainya.
Dampak Negatif
1. Mengurangi Lahan
Lahan perkotaan yang memiliki nilai ekonomis dan strategis, misalnya untuk kepentingan industri dan pemukiman. Penataan kota yang baik dan pemilihan lokasi hutan buatan akan memberikan manfaat maksimal. Akan tetapi, jika pembangunan hutan tidak memperhatikan hal tersebut, maka kerugian sektor lain akan dirasakan.
2. Memperkaya Satu Pihak
Hutan buatan yang sengaja dibuat oleh salah satu pihak hanya akan memperkaya pihak tertentu dan bukan untuk kesejahteraan bersama. Misalnya hutan buatan yang dimiliki pribadi dan pengelolaannya cenderung pada tujuan komersial.
3. Penelitian Tidak Maksimal
Keanekaragaman hayati yang ada di dalam hutan buatan tidak memiliki variasi yang terlalu banyak, sehingga kurang cocok untuk lokasi penelitian. Agar mendapatkan sampel yang baik, maka penelitian hutan seperti analisis vegetasi dapat dilakukan pada hutan alam.
Dari berbagai sumber
Post a Comment