Gipsum: Pengertian, Proses Pembentukan, Mineralogi, dan Kegunaannya
Gipsum |
Pengertian Gipsum
Gipsum dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah kapur batu (biasanya dipakai untuk membungkus tulang yang patah dan sebagainya; kalsium sulfat dengan dua molekul air kristal; CaS042 H2 0. Demikian, Gipsum (gips) adalah salah satu contoh mineral dengan kadar kalsium yang mendominasi pada mineralnya.
Gipsum berasal dari kata kerja dalam bahasa Yunani yang artinya memasak. Disebut memasak karena di daerah Montmartre, Paris, pada beberapa abad yang lalu orang-orangnya membakar gipsum untuk berbagai keperluan, dan material tersebut kemudian disebat dengan plester dari Paris.
Orang-orang di daerah ini juga menggunakan gipsum sebagai krim untuk kaki, sampo, dan sebagai produk perawatan rambut lainnya. Karena gipsum merupakan mineral yang tidak larut dalam air dalam waktu yang lama, sehingga gipsum jarang ditemui dalam bentuk butiran atau pasir.
Gipsum yang paling umum ditemukan adalah jenis hidrat kalsium sulfat dengan rumus kimia CaSO4.2H2O. Gipsum merupakan salah satu dari beberapa mineral yang teruapkan. Contoh lain dari mineral-mineral tersebut adalah karbonat, borat, nitrat, dan sulfat. Mineral-mineral ini diendapkan di laut, danau, gua dan di lapisan garam karena konsentrasi ion-ion oleh penguapan.
Ketika air panas atau air memiliki kadar garam yang tinggi, gipsum berubah menjadi basanit (CaSO4.H2O) atau juga menjadi anhidrit (CaSO4). Dalam keadaan seimbang, gipsum yang berada di atas suhu 108 °F atau 42 °C dalam air murni akan berubah menjadi anhidrit.
Proses Pembentukan Gipsum Terbentuk
Sebagian besar endapan gipsum terbentuk dari air laut dan hanya sedikit yang berasal dari endapan danau yang mengandung garam. Gipsum juga dapat terjadi dari hasil kegiatan vulkanik, gas H2S dari fumarol bereaksi dengan kapur dan hasil pelapukan batuan. Endapan gipsum dapat ditemukan dalam 5 bentuk di antaranya,
1. Batuan pembawa gipsum yang berbentuk granular dan buram serta mengandung sedikit dolomit, batu kapur dan kadar CaSO4 sebesar 76%.
2. Gipsit yang bersifat lunak dan kurang murni.
3. Alabaster mempunyai bentuk padat, berbutir halus, berwarna putih dan agak bening.
4. Satinspar berbentuk serat dan berkilap (fiber), seringkali ditemukan dalam lapisan tipis dengan bentuk kristal.
5. Selenit yang berbentuk kristal dan transparan.
Mineralogi Gipsum
Gypsum merupakan mineral evaporite yang paling sering ditemukan dalam deposit sedimen berlapis yang berhubungan dengan mineral halit, anhidrit, sulfur, kalsit dan dolomit. Gipsum (CaSO4.2H2O) sangat mirip dengan mineral anhidrit (CaSO4). Perbedaan kimianya adalah bahwa gypsum berisi dua ikatan hidrogen dioksida (air) dan sedangkan anhidrit adalah tanpa air. Gipsum adalah mineral sulfat yang paling umum dijumpai.
Gipsum mempunyai sifat fisik berwarna putih, kuning, abu-abu, merah jingga, hitam bila tak murni. Spesifik gravity 2,3. Kekerasan 2,0 (skala Mohs). Bentuk mineral kristalin, serabut dan masif dan mempunyai bermacam-macam kilap seperti "vitreous", "silky", dan "sugary".
Secara kimia gipsum mengandung SO3 46,5%, CaO 32,6%, dan H2O 20,9%. Kelarutan gipsum dalam air yaitu 2,1 gr/liter air pada suhu 40 Derajad celcius, 1,8 gr/liter air pada suhu 0 Derajad celcius, dan 1,9 gr/liter air pada suhu 70-90 Derajad celcius. Kelarutan gipsum akan bertambah seiring dengan penambahan HCl dan HNO3.
Kegunaan Gipsum
Gipsum digunakan sebagai bahan baku atau bahan penolong pada industri semen, pertanian, bahan bangunan dan lain-lain. Manfaat gipsum baik di sektor industri maupun konstruksi terbagi atas dua macam yaitu yang telah dikalsinasi dan yang belum.
Gipsum yang belum dikalsinasi banyak digunakan untuk industri semen Portland (sebagai retarder agar semen tidak cepat membeku). Jika pembuatan semen sudah berbentuk klinker maka gipsum (atau campuran gipsum dan anhidrit) akan dicampurkan dan digerus bersama-sama klinker tadi sehingga menjadi semen Portland.
Gipsum yang sudah di Kalsinasi dapat digunakan di sektor kontruksi untuk "wall board" dan partisi, yaitu gipsum plaster. Dalam Bidang kedokteran untuk cetakan gigi, pengobatan tulang yang patah dan lain-lain.
Dalam Industri keramik/saniter untuk cetakan (moulding dan potting plaster); dengan persyaratan menurut ASTM. Selain itu gipsum juga digunakan dalam industri pasta gigi, bahan tahan api (gipsum plaster dicampur dengan 20% air), sumber pembuatan asam sulfat, amonium sulfat, kapur tulis dan sebagai bahan yang digunakan dalam kegiatan pengeboran.
Dari berbagai sumber
Post a Comment